MAKALAH
TEKNIK
DAN DOKUMENTASI SISTEM
Matakuliah
: sistem informasi akuntansi
Dosen
: M johar,M.,Pd
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNSWAGATI
CIREBON
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari
semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah ilmiah tentang teknik dan dokumentasi sistem ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Cirebon, oktober 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Latar belakang penelitian ............................................................................................ 1
1.3 Rumusan masalah ........................................................................................................ 1 1.4
Tujuan 1
BAB
II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A.
Pengertian Teknik dan Dokumentasi Sistem ................................................................. 2
B.
Penggunaan Teknik-teknik Sistem ................................................................................. 2
BAB
III
KESIMPULAN...................................................................................................
11
1.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Teknik
sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem
penting bagi auditor intern dan ektern dan juga para personel sistem dalam
pengembangan sistem informasi. Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang
melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara
ektern sebagai seorang konsultan Teknik-teknik sistem adalah : alat-alat yang
digunakan dalam menganalisis, merancang & mendokumentasikan sistem dan
hubungan antara subsistem yamg berkaitan.
1.2
Latar
belakang penelitian
Untuk
merancang atau membuat sebuah sistem. Dokumentasi sistem berguna sebagai media
diskusi dan komunikasi antar perancang, analis, maupun programer. Selain
itu, dokumentasi juga berguna untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan
sebuah sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem. Pihak yang
berkepentingan dengan evaluasi sistemtujuan dan manfaat
1.3
Rumusan masalah
1.
Apa yang di maksud
dengan teknik dan dokumentasi sistem ?
2.
Bagaimana
teknik-teknik penggunaan sistem ?
1.4
Tujuan
ü dapat
mengetahui pengertian dari teknik dan dokumentasi sistem
ü dapat
mengetahui teknik-teknik pengunaan sistem
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik dan
Dokumentasi Sistem
Teknik sistem merupakan alat yang digunakan
untuk menganalisa, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antar
subsistem yang berkaitan. Teknik-teknik ini umumnya bersifat grafikal
(piktoral). Suatu kegiatan pengujian dilakukan untuk meyakinkan bahwa mekanisme
kontrol organisasi berfungsi dengan baik dan memastikan bahwa tidak diperlukan
pengawasan (kontrol) tambahan. Kegiatan ini lazim disebut audit.
B. Penggunaan Teknik –
Teknik Sistem :
Penggunaan Teknik Sistem
Dalam Auditing
Lazimnya, audit dibagi menjadi dua komponen
dasar. Komponen pertama biasanya disebut Audit Interim. Audit
interim bertujuan untuk menaksir seerapa jauh struktur pengendalian internal
suatu organisasi.
Komponen audit yang kedua adalah Audit Laporan Keuangan.
Audit laporan keuangan melibatkan pengujian substantif. Pengujian subtantif
merupakan verifikasi angka dalam laporan keuangan secara langsung.
Evaluasi Pengendalian Internal
Auditor membutuhkan teknik untuk memecah tugas
antar personel atau departemen. Flowchart analistis, flowchart dokumen, dan
diagram distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor untuk menganalisis
distribusi dokumen dan disajikan dalam bentuk kolom-kolom untuk mengelompokan
peran pemrosesan yang dijalankan oleh setiap entitas.
Pengujian Kepatuhan
Seorang auditor menjalankan pengujian kepatuhan
untuk mengkonfirmasi eksistensi, menilai efektivitas dan mengecek pelaksanaan
pengendalian internal. Oleh karena itu, auditor perlu memahami teknik sistem
yang biasanya digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi seperti input
proses output, diagram hierarki, flowchart program, diagram alur data logika,
table keputusan, dan metode matriks
Kertas Kerja
Kertas Kerja merupakan catatan mengenai prosedur
dan penyajian yang dilakukan dalam proses audit, informasi yang diperoleh dalam
pelaksanaan audit, dan simpulan yang ditarik dari hasil audit. Kertas kerja ini
dibuat dan disimpan oleh auditor.
Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan
Sistem
Proyek pengembangan
sistem biasanya terdiri dari tiga fase yaitu analisis sistem, desain sistem,
dan implementasi sistem. Personel pengembangan sistem mencakup analisis
sistem,perancangan sistem,dan programer.
Implementasi sistem
mencakup pengujian solusi sebelum implementasi, dokumentasi solusi, serta
tinjauan terhadap sistem pada saat sistem mulai dioperasikan untuk memastikan
bahwa sistem yang dirancang berfungsi sebagaimana mestinya.
Analisis Sistem
Tanggung jawab analisis sistem mencakup
pencarian fakta dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner, review dokumen,
dan observasi.
Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan sistem
secara lengkap dan utuh. Sebagaimana seniman membutuhkan alat khusus untuk
dapat menggambar, desainer juga membutuhkan alat untuk membantu mendesain
proses, alat tersebut dapat berupa matriks input/output, flowchart sistem dan
diagram alur data.
Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan penerapan desain
yang telah dibuat. aktivitas yang biasanya mencakup dalam implementasi
adalah pemilihan dan pelatihan personel, pemasangan peralatan komputer dan
infrastruktur, mendesain sistem secara detail, penulisan dan pengujian program
computer, pengujian sistem, pembuatan standar, dokumentasi dan konversi file
dari sistem lama ke sistem baru.
3. Teknik-teknik Sistem beserta contoh simbol-simbol yang
digunakan :
Flowchart merupakan teknik sistem yang paling
sering digunakan. Flowchart merupakan diagram symbol yang menunjukan arus data
dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.
a. Bagan Arus (Flowchart)
Flowchart digunakan baik oleh auditor maupun
oleh personel sistem. Pemakaian yang meluas ini memicu perlunya keseragaman
simbol dan konvensi yang digunakan
Simbol-simbol ini terkait dengan fungsi dasar
pemrosesan data. Symbol khusus dapatdigunakan untuk menggantikan simbol dasar
guna memberikan informasi tambahan.
- Simbol input/output
- Simbol proses
- Simbol garis arus
- Simbol anotasi
Bagan Arus Analitik,
Dokumen, dan Distribusi Formulir
Flowchart analitik, Flowchart dokumen, dan
diagram distribusi formulir dapat digunakan untuk menganalisis distribusi
dokumen dalam sebuah sistem. Diagram ini dikelompokan dalam kolom-kolom untuk
mengelompokan fungsi yang dijalankan oleh setiap entitas. Flowchart analitik
serupa dengan flowchart sistem, baik dalam hal detail rincian maupun teknik
pembuatan. Alur proses ditandai dengan penggunaan symbol yag dihubugkan dengan
garis.
Flowchart dokumen serupa dengan format flowchart
analitik, tetapi peran proses setiap entitas tidak disajikan secara detail.
Tujuan flowchart semacam ini adalah untuk mengetahui setiap dokumen yang
digunakan dalam setiap sistem aplikasi dan mengidentifikasi titik awal dokumen,
distribusi dokumen, serta titik akhir setiap dokumen.
Diagram distribusi formulir menggambarkan
distribusi setiap salinan formulir dalam sebuah organisasi. Formulir dapat
digambarkan bentuk simbol atau deskripsi kata-kata. Formulir digambarkan pada
sisi kiri dari diagram dan akan bergerak secara horizontal keberbagai kolom
untuk menggambarkan alokasi formulir ke berbagai unit organisasi
Bagan Arus Sistem Dan Program
Bagan arus sistem digunakan baik oleh auditor maupun ahli sistem.
Bagan arus sistem mengidentifikasikan keseluruhan atau garis besar aliran operasi
dalam sistem. Dalam bagan arus sistem penekanannya adalah pada media dan fungsi
pemrosesan, bukan pada fungsi pemrosesan yang rinci. Bagan arus program
digunakan oleh staf atau ahli pengembangan sistem. Bagan arus program atau
bagan arus blok menguraikan fungsi pemrosesan lebih rinci dibandingkan bagan
arus sistem. Bagan arus sistem berhubungan dengan fase analisis dalam proyek
sistem, sedangkan bagan arus program berkaitan dengan fase
perancangan.
b. Data Flow Diagram
Diagram aliran data (DFD) adalah representasi
grafis dari sistem. DFD menggambarkan komponen sistem, aliran data antara
komponen dan sumber, tujuan dan penyimpanan data. Gambar 3.1 menunjukkan empat
simbol digunakan dalam sebuah DFD. Studi simbol-simbol dan definisi mereka
sebelum mulai membaca. Catatan bahwa lingkaran dapat entitas pada fisik data
aliran diagram atau proses pada pasangan yang logis data aliran diagram.
Tipe
dalam Data Flow Diagram
Konteks diagram
Diagram konteks adalah tingkat atas diagram
sistem informasi yang menggambarkan aliran data ke dan dari entitas eksternal.
Pada saat yang sama, kita dapat menyadari
pentingnya diagram konteks. Lingkaran dalam konteks diagram mendefinisikan
batas sistem. Batas adalah perbatasan antara “sistem dalam minat” dan sistem
lingkungan. Lingkungan terdiri dari semua yang mengelilingi sebuah sistem.
Sedangkan entitas dalam konteks diagram menunjukkan lingkungan relevan.
Lingkungan yang relevan adalah bagian dari lingkungan yang mempengaruhi “sistem
dari minat” seperti sistem didefinisikan. Sebagai contoh, hanya konsumen dan
bank berada dalam lingkungan yang relevan. Bisa kita sertakan penyewa sebagai
sumber pembayaran untuk penyewa? Ya – dan, jika kita lakukan, diagram konteks
akan mencakup “masa penggunaan” kotak entitas dan aliran data yang
menggambarkan pembayaran sewa.
Konsep akhir sistem kami adalah antarmuka.
Antarmuka adalah aliran menghubungkan sistem dengan sistem lingkungan. Di
“pembayaran” dan “deposit” adalah antarmuka. Hubungan antara komponen sistem
(yaitu antara subsistem) juga merupakan antarmuka.
Data Flow Diagram Fisik adalah
representasi bergambar sebuah sistem yang menampilkan sistem internal dan
eksernal entitas, dan aliran data ke dan dari entitas ini. Entitas internal
adalah seseorang, tempat (misalnya, departemen), atau mesin (contohnya,
komputer) dalam sistem yang mengubah data. Oleh karena itu, fisik DFD
menentukan dimana, bagaimana dana oleh siapa sebuah proses sistem dicapai.
Sebagai contoh, DFD tidak memberitahu kita apa yang dicapai. Sebagai contoh, kita melihat bahwa “pelayan toko” menerima
uang tunai dari “pelanggan” dan mengirim uang tunai, bersama dengan
menyalin daftar, untuk “kasir”. Jadi, kita melihat dimana uang tunai
pergi, dan kita melihat bagaimana uang tunai penerimaan data diambil (yaitu
menyalin daftar), tapi kami tidak tahu persis apa yang dilakukan oleh petugas
penjualan.
Perhatikan bahwa lingkaran fisik DFD dilabeli
dengan kata benda dan bahwa aliran data diberi label untuk menunjukkan
bagaimana data ditransmisikan antara lingkaran. Sebagai contoh, “pelayan toko”
mengirim “dari 66W” untuk “pembukuan”. Juga, melihat bahwa lokasi file
menunjukkan persis dimana (“pembekuan”) dan label file menunjukkan bagaimana
(“buku biru penjualan”) sistem mempertahankan rekor penjualan pada akhirnya,
sedangkan Box entitas pada diagram konteks tentukan entitas eksternal dalam
lingkungan relevan, lingkaran dalam DFD fisik menentukan entitas internal.
Data Flow Diagram Logis
Data Flow Diagram Logis adalah representasi
bergambar dari sebuah sistem yang menampilkan sistem proses dan aliran data ke
dan dari proses. Kami menggunakan DFD logis untuk sistem informasi dokumen
karena kami dapat mewakili sifat logis sistem – sistem tugas yang melakukan –
tanpa harus menentukan bagaimana, dimana atau oleh siapa tugas selesai.
Keuntungan dari DFD logis (versus DFD fisik) adalah bahwa kita dapat
berkonsentrasi pada fungsi yang melakukan sistem. Lihat, misalnya, dimana label
pada aliran data menggambarkan sifat data, bukan bagaimana data di
transmisikan. Adalah pembayaran dalam bentuk check, uang tunai, kartu kredit,
atau kartu debit? Kita tidak tahu, adalah “ jurnal penjualan” file buku, kartu,
atau komputer? Sekali lagi, kita tidak tahu.
Apa yang kita tahu bahwa pelanggan pembayaran
diterima, diverifikasi untuk akurasi, tercatat dalam jurnal penjualan, dan
disimpan di bank. Jadi, DFD logis menggambarkan sistem kegiatan, sedangkan DFD
fisik menggambarkan sistem infrastruktur. Kita perlu kedua gambar untuk
memahami sistem yang benar.
Pada akhirnya, catatan bahwa proses dilabeli
dengan kata yang menggambarkan tindakan yang dilakukan, daripada dicap dengan
kata benda yang kita lihat pada DFD fisik, tingkatan atas melihat lingkaran di
diagram konteks. Karena semua lingkaran yang diikuti oleh titik desimal dan nol
angka, diagram ini sering disebut “tingkat 0” diagram. Anda harus menyadari
bahwa masing-masing data mengalir ke dalam dan keluar dari konteks lingkaran
juga mengalir ke dan dari lingkaran (kecuali untuk aliran antara lingkaran,
seperti “rekor penjualan”, yang adalah terkandung dalam lingkaran). ketika dua
DFD – dalam kasus ini, DFD seimbang. Hanya seimbang set DFD (yaitu diagram
konteks, DFD logis, dan DFD fisik) sudah benar.
Untuk menyimpulkan kami telah “membuktikan tidak
benar” konteks diagram ke dalam komponennya yang tingkat atas. Kita telah
melihat dalam konteks lingkaran diagram untuk melihat pembagian utama “proses
penerimaan uang”. Subdivisi berturut-turut, atau “meledak” dari logis DFD
disebut atas ke bawah partisi dan, ketika dilakukan dengan benar, mengakibatkan
serangkaian seimbang DFD.
Kami akan menggunakan serangkaian generik DFD
seimbang, belajar partisi dan menyeimbangkan. Pemberitahuan bahwa tingkat 0 DFD
(bagian b) memiliki input yang sama (A) dan output yang sama (B) sebagai
konteks diagram (bagian a). Sekarang lihat pada bagian c, ledakan lingkaran
1.0. bagian c memiliki input yang sama (A) dan keluaran sama (C dan D) sebagai
bagian b. Hubungan ini harus ada karena diagram 1.0 (bagian c) adalah sebuah
ledakan lingkaran 1.0 di bagian b. Yang sama dapat dikatakan untuk bagian d,
partisi yang lingkaran 3.0. Akhirnya, bagian e menunjukkan diagram 3.1, partisi
lingkarang 3.1. studi dan pastikan anda memahami hubungan antara tingkat dalam
set DFD. Sementara anda belajar gambar, anda mungkin juga melihat konvensi
digunakan untuk nomor lingkaran di setiap tingkat. Juga, lihat kotak entitas
muncul dalam konteks diagram dan diagram level 0 tetapi tidak biasanya muncul
dalam diagram di bawah tingkat 0.
Top - down partisi DFD ini sering dikaitkan
dengan pendekatan sistem, yang merupakan cara berfikir tentang solusi untuk
masalah dana tentang desain sistem informasi. Pendekatan sistem meminta kita
untuk mempertimbangkan sistem secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa
bagian yang saling berhubungan. Menggunakan pendekatan ini, kita kemudian
menganalisis masalah atau sistem oleh membusuk system
Meskipun DFD Fisik demikian pula dinomori, kami
tidak menggunakan istilah “tingkat 0” bila merujuk kepada DFD Fisik karena
tidak ada tingkat DFD yang lebih rendah.
(atau masalah situasi) cara Top - down,
mengungkapkan progresif, lebih detail. Setelah memulai dekomposisi kami di
bagian atas dengan pemandangan seluruh sistem (dan sistem tujuan), dan mengakui
hubungan.
Data Flow Diagram (Diagram
aliran data)
(yaitu antar bagian) antara bagian-bagian
sistem, kita dapat melanjutkan secara teratur untuk memecahkan masalah kita
atau untuk merancang sistem baru. Ketika kita mengembangkan sistem baru dengan
menggunakan pendekatan sistem, kita kecualikan sistem baru secara bersamaan
untuk mempertimbangkan seluruh serta beberapa, antar hubungan yang dinamis dari
bagian.
Kami menggunakan DFD dalam dua cara utama. Kita
dapat menarik dua cara tersebut untuk mendokumentasikan sistem yang ada, atau
kita dapat membuat dua cara tersebut dari awal ketika mengembangkan sistem
pembangunan baru (bab 15-19). Dalam bagian ini, kami menjelaskan proses untuk
menurunkan satu set DFD dari sebuah narasi dari sebuah sistem yang ada.
C. Diagram
IPO dan HIPO
Diagram IPO dan HIPO digunakan oleh personel
pengembangan sistem untuk membedakan level rincian sistem yang digambarkan
dalam Flowchart.
Bagan IPO menyajikan sangat sedikit rincian yang
berkaitan dengan fungsi pemrosesan, tetapi bagan itu merupakan teknik yang
bermanfaat untuk menganalisia keseluruhan kebutuhan informasi. Rincian tambahan
atas tambahan proses dituangkan dalam bagan hierarki masukan-proses-keluaran
atau bagan HIPO. HIPO terdiri dari sekumpulan bagan yang menggambarkan sistem
yang berjenjang tingkat kedetailannya, dimana tingkat kedetailan tersebut
tergantumng pada tingkat pemakaian pemakai.
Bagan HIPO (hierarchy plus input-proses-output)
memuat dua segmen: bagan herarkis yang membagi tugas-tugas pemrosesan kedalam
berbagai modul atau sub-tugas dan pada bagian IPO untuk menguraikan kebutuhan
masukan-proses-keluaran dari setiap modul. Bagan herarkis menguraikan
keseluruhan sistem dan menyediakan “daftar isi” dari bagian IPO yang rinci,
biasanya melalui skema penomoran.
BAB II
KESIMPULAN
1.1
Kesimpulan
Teknik sistem merupakan
alat yang digunakan untuk menganalisa, merancang, dan mendokumentasikan sistem
dan hubungan antar subsistem yang berkaitan. Teknik-teknik ini umumnya bersifat
grafikal (piktoral). Suatu kegiatan pengujian dilakukan untuk meyakinkan bahwa
mekanisme kontrol organisasi berfungsi dengan baik dan memastikan bahwa tidak
diperlukan pengawasan (kontrol) tambahan. Kegiatan ini lazim disebut audit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar