Rabu, 08 Juni 2016

MATERI PSAP 2 LAPORAN REALISASI ANGGARAN



PSAP NO. 02
LAPORAN REALISASI ANGGARAN

      RUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSAP No. 02
ü  PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran berbasis kas;
ü  LRA menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya.
      DEFINISI LRA
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan  informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.
      BASIS AKUNTANSI
PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN “BASIS KAS”:
ü  Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
ü  Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
ü  Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
ü  Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah

·        ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:
1.      Pendapatan-LRA : Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
2.      Belanja : Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi  saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
3.      Transfer : Penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana  perimbangan dan dana bagi hasil
4.      Surplus/defisit-LRA : Selisih lebih/kurang antara pendapatan – LRA dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit LRA
5.      Penerimaan Pembiayaan : Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain  berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan
6.      Pengeluaran Pembiayaan : Semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain  pemberian pinjaman kepada fihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan
7.      Pembiayaan Neto : Selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu
8.      Sisa Lebih/kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA) : Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan

·         INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LRA
q  Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan LRA. Rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan;
q  Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam LRA. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

       AKUNTANSI ANGGARAN
v  Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
v  Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.
v  Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment).
v  Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan
v  Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat  anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan

       AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
ü  Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada RKUN/D
ü  Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut  jenis pendapatan
ü  Transfer masuk adalah penerimaan  uang dari entitas pelaporan lain, misal DAU dan DBH
ü  Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)

       AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
ü  Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan;
ü  Dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ü  Pengembalian yang sifatnya sistemik (normal) dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan-LRA

       AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
ü  Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan-LRA dibukukan sebagai pengurang  Pendapatan-LRA pada periode yang sama;
ü  Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang  Saldo Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

       AKUNTANSI BELANJA
ü  Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara/Daerah
ü  Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
ü  Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur BLU
ü  Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi

       AKUNTANSI SURPLUS/DEFISIT LRA
q  Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit-LRA
q  Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan
q  Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan

       AKUNTANSI PEMBIAYAAN
ü  Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
ü  Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah
ü  Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)

       AKUNTANSI PEMBIAYAAN
ü  Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah;
ü  Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan;
ü  Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai Pendapatan-LRA dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.

       TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
ü  Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah
ü  Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sental pada tanggal transaksi
ü  Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut
ü  Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya, maka:
a)      Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi;
b)      Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi

SALDO NORMAL ANGGARAN
Perkiraan
Tambah
Kurang
Saldo Normal
Pendapatan
K
D
K
Belanja
D
K
D


      LRA DALAM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
q  LRA dihasilkan dari siklus anggaran yang sebaiknya tidak disatukan dengan siklus akuntansi.
q  Untuk siklus anggaran, yang dicatat hanyalah transaksi anggaran dan harus sesuai dengan pos anggarannya
q  LRA hanya berfokus pada transaksi dengan basis kas, sehingga untuk penerimaan dan pengeluaran yang tidak terkait dengan kas tidak dicatat dalam LRA. Jika ditambahkan boleh dimasukkan dalam informasi tambahan LRA.

·        TRANSAKSI ANGGARAN
q  Transaksi belanja
Belanja
xxxx

      Estimasi Perubahan SAL

xxxx

q  Transaksi pendapatan
Estimasi Perubahan SAL
xxxx

            Pendapatan

xxxx

q  Jurnal penutup
Pendapatan
xxxx

      Belanja

xxxx
      Estimasi Perubahan SAL

xxxx


TRANSAKSI BELANJA ASET TETAP & PERSEDIAAN
Pemda pada 5 Desember membayar 500.000.000  untuk membeli peralatan melalui pengeluaran LS
Tanggal
Finansial
Anggaran
5 Des
Aset tetap – peralatan
500.000.000
Belanja Modal
500.000.000

   R/K PPKD
500.000.000
  Estimasi Perubahan SAL
500.000.000


Pemda pada 15 Desember membayar 40.000.000  untuk membeli persediaan dengan pengeluaran LS
Tanggal
Finansial
Anggaran
15 Des
Persediaan
40.000.000
Belanja Barang
40.000.000

   R/K PPKD
40.000.000
  Estimasi Perubahan SAL
40.000.000






      TRANSAKSI PENERIMAAN
Pada tanggal 7 Januari, SKPD A mengeluarkan SKP atas restoran Lazata sebesar 10.000.000 dan hotel Melati 300.000.000. Pada tanggal 16  Februari  restoran Lazata membayar ke bendahara penerimaan SKPD A dan pada hari yang sama bendahara penerimaan menyetorkan ke rekening kas daerah. Pada 25 Februari Hotel Melati membayar pajak hotel ke kas umum daerah.








Tanggal
Finansial
Anggaran
7 jan
Piutang Pendapatan
Pendapatan Pajak – LO
310.000.000
310.000.000
Tidak dicatat

16 Feb
Kas di Bendahara Penerimaan
Piutang Pendapatan
10.000.000
10.000.000
Estimasi Perubahan SAL
Pendapatan Pajak – LRA
10.000.000
10.000.000
16 Feb
R/K PPKD
Kas Dibendahara Pe nerimaan
10.000.000
10.000.000
Tidak dicatat

25 Feb
R/K PPKD
Piutang Pendapatan
300.000.000
300.000.000
Estimasi Perubahan SAL
Pendapatan Pajak – LRA
300.000.000
300.000.000


      TRANSAKSI BELANJA
Pada tanggal 30 Januari, SKPD A membayar gaji pegawai dengan LS sebesar 80.000.000
Tanggal
Finansial
Anggaran
30 Jan
Beban Gaji
    R/K PPKD
80.000.000
80.000.000
Belanja Gaji
Estimasi Perubahan SAL
80.000.000
80.000.000






Pada tanggal 3 Maret, SKPD A membayar biaya pemeliharaan dengan kas sebesar 10.000.000




Tanggal
Finansial
Anggaran
30 Jan
Beban pemeliharaan
    Kas Bendahara pengeluaran
10.000.000
10.000.000
Belanja Gaji
Estimasi Perubahan SAL
10.000.000
10.000.000






Ilustrasi
Laporan Realisasi Anggaran


Ilustrasi
Laporan Realisasi Anggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar