BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda memberikan
nilai tambah barang dan jasa agar bisa menjadi sumber keunggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru
terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan
dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang
melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Dari sini muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.
Home industry adalah bagian dari sistem
ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan bantuan ekonomi dari pemerintah.
sebagai penyedia lapangan pekerjaan baru dan mengurangi jumlah pengangguran dan
kemiskinan. Tenaga kerja dengan berbagai latar belakang pendidikan yang
berbeda-beda membuat pelaku bisnis harus mempunyai manajerial yang baik dalam
mengelola dan mengolah kegiatan produksi. Karena jumlah penyerapan tenaga kerja
dari unit perusahaan besar dengan usaha kecil lebih tinggi usaha kecil,
sehingga keberadaann home industri perlu diperhitungkan dengan baik dan
diperhatikan oleh pemerintah. Dari penyerapan tenaga kerja dengan seleksi yang
baik dan bermutu akan menimbulkan banyak wirausaha baru yang mempengaruhi pula
perilaku berwirausaha. Home industri adalah industri rumah tangga yang dikelola
sendiri oleh suatu keluarga. Banyaknya home industri saat ini mulai dari home
industri besar, menengah sampai industri kecil. Biasanya home industri ini
bergelut dalam bidang kerajinan yang seperti kotak tisu, tas, sandal, figura,
alas meja, bunga dan masih banyak lagi ragam kerajinan yang dihasilkan oleh
home industri ini. Dan yang lebih menarik lagi semua hasil kerajinan tersebut
adalah dengan memanfaatkan pelepah pohon pisang sebagai bahan utama kerajinan
di home industri ini. Selain memanfaatkan bahan baku yang sangat sederhana
tersebut, Home industri ini juga membantu program pemerintah pencemaran
lingkungan.
1.2
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana
strategi pengembangan Home Industri yang benar?
2. Apa
sajakah factor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun home industri?
3. Apa
sajakah dampak positif dan negative dari home industri?
4. Bagaimana
cara mengatasi resiko usaha?
1.3
Batasan Masalah
1.
Mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk mengembangkan suatu usaha
2.
Mengetahui apa saja resiko yang akan di hadapi dalam membangun home industri
1.4
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengaruh home industri dalam peningkatan pendapatan?
2.
Apa saja pengaruh positif jika menjadi seorang wirausahawan?
3.
Apa saja penyebab terjadinya kegagalan dalam suatu usaha?
1.5
Tujuan penelitian
1. untuk
mengetahui bagaimana cara memulai usaha yang benar
2. untuk
bisa mempelajari apa saja resiko yang akan kita hadapi sebagai wirausahawan
3. mengetahui
apa saja dampak dari home industri
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian Home Industry
§ Home
industry
Home
berarti rumah, tempat tinggal, atau kampong halaman. Sedangkan industry, dapat
di artikan sebagai kerajianan, usaha produk barang ataupun perusahaan.
Singkatnya home industry adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan
kecil dan hanya menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang.
§ Pendapatan
Jumlah
uang yang di terima oleh suatu perusahaan dari suatu aktivitas yang di
lakukannya, dan kebanyakan aktivitas tersebut adalah penjualan produk atau
penjualan jasa kepada konsumen.
§ Motivasi
Proses
yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuannya
§ Entrepreneur
Orang
yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya
2.2 Pengaruh Home Industry terhadap
Peningkatan Pendapatan
Mengingat
pentingnya home industri dalam membantu memajukan pertumbuhan perekonomian
indonesia, penyerapan tenaga kerja yang paling banyak, membantu pendapatan
rakyat yang terus dapat bertahan dalam menghadapi keadaan jaman dan dunia
perekonomian yang terus berubah. Saat ini sudah banyak negara berkembang yang
mulai memperhatikan dan mengembangkan usaha kecil dan menengah.
BAB III
PEMBAHASAN
MASALAH
3.1 Karakteristik
atau ciri-ciri Home Industry
a. Fleksibel dalam arti jika
menghadapi hambatan dalam menjalankan usahanya akan berpindah ke usaha lain.
b. Permodalannya tidak selalu
tergantung pada modal dari luar, mereka mampu berkembang dengan kekuatan modal
sendiri.
c. Dalam hal pinjaman sanggup mengembalikan
pinjaman dengan bunga yang cukup tinggi.
d. Merupakan sarana
distributor barang dan jasa dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat.
3.2
Peranan Industri Kecil Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
Industri Kecil memiliki peran yang sangat strategis mengingat berbagai potensi
yang dimilikinya. Potensi tersebut antara lain mencakup jumlah dan
penyebarannya, penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku lokal,
keberadaannya di semua sektor ekonomi, dan ketahanannya terhadap krisis.
Kondisi Industri Kecil yang ada di Indonesia saat ini terdapat
sebanyak 42 juta usaha mikro dan kecil dan 80% diantaranya bergerak dibidang
pertanian. Potensi Industri Kecil yang sebanyak itu, tentu saja memberikan
dampak bagi product domestic bruto (PDB) yang tidak sedikit bagi daerah dan
pusat serta penyerapan tenaga kerja yang besar karena sektor IndustriKecil didominasi padat karya atau home industri.
Peran Industri Kecil dapat dilihat dari dua aspek yaitu peran terhadap
penyerapan tenaga kerja dan peranan terhadap nilai ekspor. Pentingnya industri kecil khususnya di negara Indonesia dimana jumlah
tenaga kerja berpendidikan rendah dan aneka sumber alam sangat berlimpah,
kapital terbatas pembangunan pedesaan masih terbelakang dan distribusi
pendpatan tidak merata, sangat erat hubungannya dengan sifat umum
kelompok Industri Kecil.
Setiap jenis usaha pasti diharapkan bisa
menghasilkan keuntungan, baik itu usaha besar maupun usaha kecil. Tingkat
keuntungan suatu usaha merupakan pencerminan dari keberhasilan usaha suatu
perusahaan. Semakin besar keuntungan berarti perusahaan tersebut akan mampu
memenuhi kewajibannya dan lebih berpotensi untuk berkembang.
3.3
Peranan Home Industry
a. Memiliki potensi yang
besar dalam penyerapan tenaga kerja. Tiap unit investasi pada sektor Industri
Kecil dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan
investasi yang sama pada usaha besar maupun menengah. Pada tahun 2003, ternyata
Industri Kecil menyerap 99,4 % dari seluruh tenaga kerja.
b. Memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal, memegang peranan utama dalam
pengadaan produk dan jasa bagi masyarakat, dan secara langsung menunjang
kegiatan usaha yang berskala lebih besar.
c. Industri Kecil relatif tidak
memiliki utang dalam jumlah besar.
d.
Industri Kecil memberikan sumbangan sebesar 58,30% dari PDB nasional pada tahun
2003, karena masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah tingginya
tingkat pengangguran.
e. Dapat menumbuhkan usaha di daerah, yang mampu menyerap
tenaga kerja.
3.4 Strategi
Pengembangan Home Industri
Strategi
pengembangan home industri dapat dilakukan dengan cara
- kemudahan dalam aspek permodalan
Strategi
pengembangan home industri kemudahan dalam aspek permodalan berarti pemerintah
diharapkan dapat menyediakan bantuan modal untuk mengembangkan usaha para
pelaku bisnis.
- bantuan pembangunan prasarana
Bantuan
pembangunan prasarana seperti pembangunan jembatan penghubung dari satu desa ke
desa yang lain untuk menjual barang, pasokan listrik yang mencukupi.
- pengembangan skala usaha dan pengembangan jaringan usaha
Pengembangan
skala dan jaringan usaha maksudnya adalah memperluas sektor atau lokasi untuk
mengembangkan usaha kecil dan menengah serta menyediakan tempat yang strategis
diharapkan jaringan usaha yang luas dapat mempermudah home industri dalam
meningkatkan pendapatan dan keuntungan usaha sehingga akan membantu pertumbuhan
ekonomi diwilayah tersebut.
- pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan
sumber daya manusia menjadi pengembangan yang penting dilakukan karena sumber
daya manusia dengan kualitas yang baik, pendidikan tinggi dapat mempengaruhi
kelangsungan perkembangan usaha yang dimiliki, tenaga kerja dengan pendidikan
tinggi dapat membantu memajukan usaha dengan menciptakan kreasi-kreasi baru dan
inovatif.
- peningkatan pendidikan dan teknologi
Pemahaman tentang teknologi yang baru dan
terus berkembang di jaman globalisasiseperti saat ini perlu diketahui oleh
pelaku usaha, melihat semakin canggihnya teknologi dalam membantu pekerjaan
manusia. Membantu pula dalam kegiatan perekonomian untuk memajukan usaha kecil
dan menengah. Seperti aplikasi ERP (enterprise resource planning) adalah
aplikasi yang dibuat untuk mendukung kegiatan usaha mempermudah proses produksi,
mengurangi biaya operasional, dan lain sebagainya
Perkembangan dan persaingan dunia
bisnis di era globalisasi saat ini semakin tinggi, persaingan antara perusahan
besar dan tidak terkecuali home industry yang
merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan sebagai alternatif
kegiatan dalam menyediakan penyaluran kredit, kegiatan usaha produktif barang
dan jasa, maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja, selain sebagai alternatif
penyedia lapangan kerja yang baru.
Home
industry adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan
bantuan ekonomi dari pemerintah. sebagai penyedia lapangan pekerjaan baru dan
mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Tenaga kerja dengan berbagai
latar belakang pendidikan yang berbeda-beda membuat pelaku bisnis harus
mempunyai manajerial yang baik dalam mengelola dan mengolah kegiatan produksi.
Karena jumlah penyerapan tenaga kerja dari unit perusahaan besar dengan usaha
kecil lebih tinggi usaha kecil, sehingga keberadaann home industri perlu diperhitungkan
dengan baik dan diperhatikan oleh pemerintah. Dari penyerapan tenaga kerja
dengan seleksi yang baik dan bermutu akan menimbulkan banyak wirausaha baru
yang mempengaruhi pula perilaku berwirausaha.
Perilaku
wirausaha yang perlu dikembangkan memiliki faktor ekternal yang memicunya
seperti kondisi perekonomian, kondisi keuangan, latar belakang pendidikan yang
rendah, minim nya sarana dan prasarana pendidikan dan lain sebaginya yang perlu
pertimbangan matang dalam menciptakan dan menganalisis perilaku wirausaha yang
baik dan bermutu. Perilaku wirausaha dapat digambarkan dari niat, respon,
motivasi dalam diri sendiri, kerja keras, dan keinginan untuk berani mencoba.
Niat yang tinggi diperlukan untuk wirausaha baru yang akan memberikan
rangsangan respon untuk membuat dan menciptakan ide-ide yang menarik dan
inovatif, respon tersebut perlu memiliki dorongan yang kuat dari dalam diri
sendiri untuk dapat dikembangkan menjadi hasil karya yang baik dan membantu
menciptakan usaha yang baru yang ingin dikembangkan. Ide yang dituangkan harus
sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat, dan harus memiliki kontrol yang
baik pula. Perilaku yang baik dalam berwirausaha mempengaruhi berkembangnya
usaha yang dikelolanya, karena keberhasilan pemilik usaha dalam perilaku usaha
yang baik akan mempengaruhi pula keberhasilan perkembangan usahanya.
Dalam dunia
bisnis persaingan harga dalam mencari keuntungan pun tidak luput dari sorotan.
Pelaku usaha kecil lebih menetapkan harga lebih rendah dari pada hrga di
supermarket namun ada juga pedagang yang menjual dagangannya lebih tinggi dari
supermarket dilihat dari sedikitnya jumlah pesaing. Biasanya semakin sedikit
pesaing dan jarang pedagang lain yang menjual barang yang sama semakin tinggi
pula harga yang akan mereka tetapkan, tapi semakin banyak saingan yang menjual
barang yang sama semakin rendah harga dan semakin tinggi tingkat persaingan
yang ada. Lokasi yang strategis bagi pedagang eceran biasanya menentukan harga
dan jumlah persaingan. Untuk menarik konsumen tidak jarang para pelaku usaha
memberi potongan harga, dengan keuntungan yang diharapkan tinggi dari tahun ke
tahun. Namun Tingkat harga juga ditentukan dari jenis pasar. Pasar persaingan
sempurna harga ditentukan dari kekuatan penawaran dan permintaan dipasar. Oleh
karena itu untuk bersaing dengan produk unggulan di mal-mal besar dalam menarik
minat konsumen. Pelaku usaha dapat mengasah kreativitasnya dan menggali
cara-cara yang lebih inovatif sehingga pembeli dapat tertarik seperti promosi,
memasang iklan di internet, memperbarui tampilan produk dan sebaginya
Promosi adalah usaha mengenalkan
barang atau produk yang diciptakan oleh produsen untuk memberikan informasi
kepada para konsumen agar konsumen mengetahui bagaiman bentuk produk tersebut,
kualitas dan kelebihan lain dibandingkan produk lain. Promosi dengan memasang
iklan di internet yang saat ini sedang populer cukup ampuh menarik konsumen.
Karena konsumen di jaman globalisasi seperti saat ini lebih mengutamakan
kepraktisan yang memiliki mutu yang bagus. Dengan bantuan internet pedagang
dapat memasang produk yang ditawarkan dinternet sehingga konsumen di seluruh
dunia dapat melihatnya kemudian mereka dapat memesan kepada pedagang yang
memasang iklan di web, setelah kesepakatan terjadi transaksi pembayaran pun
dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan ATM. Penjualan produk melalui
internet selain bagus dan lebih menghemat waktu juga banyak menimbulkan
kejahatan-kejahatan dari orang yang tidak bertanggung jawab seperti penipuan,
pembajakan kartu ATM, hacker dan sebagainya.
3.5 Faktor
faktor yang Mempengaruhi untuk Membangun Home Industry
1. Modal
Bagi bentuk usaha apapun, modal merupakan factor
utama yang harus dipenuhi. Untuk industry rumah tangga modal yang dimiliki
biasanya memang tidak cukup besar karena berasal dari patungan keluarga maupun
salah satu anggota keluarga saja. Meski demikian, dengan dibukanya peluang
pinjaman modal dari pemerintah maupun bank, industry rumahan tidak perlu
menutup diri tetapi justru dapat memanfaatkan kesempatan tersebut agar dapat
melebarkan sayap usahanya. Asalkan pengelolaan modal tersebut jelas dan
menghasilkan.
2. Kreativitas
Industry rumahan merupakan bagian dari industry
kreatif, artinya industry ini mengandalkan kreativitas dalam mengembangkan
usahanya. Tanpa kreativitas dan ide-ide baru yang inovatif industry rumah tangga
khususnya yang menghasilkan benda-benda atau barang-barang kerajinan dapat
mengalami penurunan bahkan kebangkrutan. Hal ini dikarenakan masyarakat atau
pangsa pasar selalu menyenangi dan menantikan hal-hal yang baru.
Untuk
meningkatkan kreativitas, para pelaku industry ini haruslah terus meng-update
infomasi dan melihat peluang yang ada dari fonomena yang terjadi dalam
masyarakat, misalnya saja pada saat ini sedang banyak digemari tokoh-tokoh dlam
permainan tertentu sebut saja Angry Bird, maka industry rumahan dapat
memproduksi boneka, pakaian, bantal guling, peralatan sekolah, dan lain
sebagainya dengan motif dan bentuk gambar Angry Bird.
3. Pemasaran
Selain proses produksi, industry rumah tangga juga
membutuhkan teknik pemasaran yang tepat sasaran. Jika pemasaran tidak berjalan
dengan baik sebagus apapun kualitas barang yang dihasilkan tidak akan memerikan
keuntungan apapun jika tidak terjual dipasar. Oleh karena itu pemasaran
merupakan salah satu factor terpenting dalam industry rumahan tersebut.
Pada dasarnya pemasaran suatu barang hasil industry
dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yang sedang popular pada
saat ini adalah pemasaran melalui internet atau online shop. Kelebihan
pemasaran melalui internet atau online shop ini adalah tidak terbatas atau
tidak dibatas oleh ruang dan jarak. Siapapun dapat mengakses dimana[un dan
kapanpun. Selain itu pemasaran dengan cara seperti ini juga dapat dianggap
efektif dan memberikan kemudahan. Dibutuhkan nilai kepercayaan dalam pemasaran
dengan cara ini.
4. Peluang Dan Kesempatan
Peluang dan kesempatan merupakan dua hal yang
sebaiknya tidak dilewatkan begitu saja apabila ingin membangun industry rumahan
yang berhasil. Kemampuan dalam membaca peluang perlu ditingkatkan dan diasah
semakin tajam. Sebagian besar pelaku industry yang sukses adalah mereka yang
mampu melihat peluang dengan baik dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya
pula. Selanjutkanya adalah kesempatan, kesempatan dapat dilakukan memalui
informasi. Misalnya saja pameran-pamera, baik dalam maupun luar negeri dapat
menjadi sebuah kesempatan yang baik guna mengmbangkan industry rumahan yang
dijalankan tersebut.
Dengan
memperhatikan keempat factor diatas industry rumaha tangga merupakan industry
yang dapat dibangun menjadi industry yang emmberikan manfaat, keuntungan, dan
kemakmuran baik bagi keluarga khususnya maupun bagi perekonomian pada umunya.
Selain itu industry rumahan merupakan bentuk wirausaha yang dapat membantu
pemerintah mengatasi pengangguran.
3.6 Dampak Positif dan Negative Home
Industry
Dampak
Positif
Ø
memperluas lapangan pekerjaan
Ø
mengurangi pengangguran di daerah
sekitar
Ø
berkurangnya ketergantungan produk
luar negeri
Ø
menyerap tenaga kerja dari tetangga
dekat
Ø
bisa menambah penghasilan usaha
Dampak
Negatif
Ø
limbah industry akan mencemari
lingkungan
Ø
membuat gaduh atau menganggu situasi
di sekitar industry
Ø
menimbulkan pencemaran udara, air,
tanah dll.
Pengaruh
Positif Kewirausahaan
Dampak positif sosio-ekonomis dengan
adanya wirausaha yaitu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup,
meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya
untuk meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan
pemerintahan melalui program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain.
Hendra Esmara mengemukakan gagasan pengukuran pembangunan Indonesia yang
terdiri dari tiga komponen dan 20 indikator. Ketiga komponen tersebut adalah
penduduk dan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pemerataan dan
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan gagasan tersebut maka kewirausahaan dapat
meningkatkan pembangunan Indonesia karena kewirausahaan dapat menyediakan
lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Michael P. Todaro, sumber
kemajuan ekonomi bisa meliputi berbagai macam faktor, akan tetapi secara umum
dapat dikatakan bahwa sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah
adanya investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber
daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber
daya produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh sumber daya
melalui penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi. Berdasarkan
pendapat tersebut, kewirausahaan dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Dengan adanya dampak positif
wirausaha tersebut, maka pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada
sektor formal diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor informal.
Menurut Stephen R. Covey, perubahan tersebut seringkali merupakan proses yang
menyakitkan. Ia merupakan perubahan yang harus dimotivasi oleh suatu tujuan
yang lebih tinggi, oleh kesediaan untuk menomorduakan apa yang anda pikir anda
inginkan sekarang untuk apa yang anda inginkan di kemudian hari.
3.7 Resiko Wirausahawan dalam Pengembangan
Bisnis
Seiring
dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan perubahan gaya
manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan dihadapkan pada berbagai
resiko. Pada dasarnya ada dua resiko yang dihadapi oleh para wirausahawan
ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya. Kedua resiko tersebut
adalah resiko riil, yaitu resiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa
diantisipasi dan bisa dihindari dan resiko psikologis, yaitu resiko yang tidak
terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan.
Menurut Walter Wriston (dalam buku
Chouch, tahun 2002), kehidupan merupakan proses pengaturan resiko, bukan
penghapusannya. Keluhan-keluhan seperti yang disebutkan di atas seharusnya
tidak perlu terjadi jika para wirausahawan sudah mempersiapkan infrastruktur
sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan dibuat. Dalam
kenyataannya, perencanaan SDM ini jarang dilakukan oleh para wirausahawan
bahkan seringkali dilupakan. Penempatan para profesional di dalam perusahaan
menjadi proses tambal sulam, akibatnya pembajakan terhadap tenaga
profesional sering terjadi, padahal belum tentu profesional hasil bajakan
tersebut tepat dengan kebutuhan perusahaan, akhirnya tidak jarang wirausahawan
menjadi kecewa.
Menurut pendapat Douglas Mc Gregor
(dalam buku Sadarachmat, tahun 2001), ada dua jenis teori yang menunjukkan
sifat-sifat manusia dalam bekerja, yaitu teori X dan teori Y. Teori X berasumsi
bahwa pada dasarnya manusia itu pemalas, selalu berusaha sedikit mungkin, tidak
mempunyai ambisi, tidak ingin berinisiatif yang mereka inginkan hanyalah rasa
aman, tidak mempunyai tanggung jawab. Sedangkan teori Y berasumsi bahwa manusia
pada dasarnya tidak menentang kebutuhan berorganisasi dan memandang bahwa
bekerja sebagai suatu kegiatan yang wajar atau kebutuhan, seperti halnya makan,
tidur, istirahat, dan sebagainya. Manusia salalu siap dan ingin memikul
tanggung jawab. Berdasarkan teori tersebut, kita bisa membayangkan jika
asumsi-asumsi mengenai teori X tersebut berada di sekeliling kita, betapa
beratnya dan sukarnya mengurus suatu organisasi. Hal ini lah yang menghambat
perkembangan kewirausahaan
Ada beberapa penyebab gagalnya usaha
(bisnis):
Ø
Perencanaan yang kurang
matang
Ø
Kurangnya modal
Ø
Bakat yang tidak cocok
Ø
Kurang
pengalamanLemahnya pemasaran
Ø
Tidak mempunyai semangat
berwirausaha
Ø
Tidak mempunyai etos
kerja yang tinggi
Macam-macam resiko
Ø
Kegagalan dalam produksi
Ø
Barang produksi tidak
laku
Ø
Tempat penjualan yang
tidak strategi
Ø
Pencarian pegawai yang kurang
prefesional dalam bidangnya
Ø
Kurang bisa memasarkan produk
Ø
Persaingan global
Ø
Bencana alam
Ø
Kurang diterima usahanya oleh
masyarakat
Ø
Kurangnya dana
Ø
Pemasaran produk yang salah
Ø
Pelayanan yang tidak memuaskan
Ø
Penetapan harga yang tinggi
Menurut sifat,
dibedakan :
§
Resiko
Murni
Yaitu resiko yang
terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran.
bencana alam, pencurian dan sebagainya
§
Resiko
Spekulatif
Yaitu resiko yang
sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi
pihak tertentu.
Misal: utang piutang,
perdagangan berjangka, dan sebagainya
§
Resiko
Fundamental
Yaitu resiko yang
penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin
topan, dan sebagainya.
3.8 Cara Mengatasi
Resiko Usaha
Berikut
langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.
1.
Sebelum
memulai usaha,
2.
Sebaiknya Anda melakukan riset
mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha.
Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk
mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan
bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
3.
Pilihlah
peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki,
4.
Jangan sampai Anda memulai usaha
hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan
skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk
mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda.
Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak
kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
5.
Carilah
informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda.
6.
Hal tersebut bisa membantu Anda
untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda
berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi
munculnya resiko yang tidak diinginkan.
7.
Sesuaikan
besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan
terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika
modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
8.
Kesuksesan
bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan
keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan
usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi
dengan baik.
9.
Cari
informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko.
10.
Saat ini banyak peluang usaha yang
tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya
dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya
trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena
resikonya cukup besar.
11.
Ketahui
seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
12.
Semakin besar tingkat kebutuhan
konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut.
Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.
BAB IV
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Home berarti rumah, tempat tinggal,
atau kampong halaman. Sedangkan industry, dapat di artikan sebagai kerajianan,
usaha produk barang ataupun perusahaan. Singkatnya home industry adalah rumah
usaha produk barang atau juga perusahaan kecil dan hanya menggunakan tenaga
kerja kurang dari empat orang.
Entrepreneur
adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Home
industry adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan
bantuan ekonomi dari pemerintah. sebagai penyedia lapangan pekerjaan baru dan
mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Tenaga kerja dengan berbagai
latar belakang pendidikan yang berbeda-beda membuat pelaku bisnis harus
mempunyai manajerial yang baik dalam mengelola dan mengolah kegiatan produksi.
Karena jumlah penyerapan tenaga kerja dari unit perusahaan besar dengan usaha
kecil lebih tinggi usaha kecil, sehingga keberadaann home industri perlu
diperhitungkan dengan baik dan diperhatikan oleh pemerintah. Dari penyerapan
tenaga kerja dengan seleksi yang baik dan bermutu akan menimbulkan banyak
wirausaha baru yang mempengaruhi pula perilaku berwirausaha.
1.2 Saran
Kita
sebagai generasi muda harusnya mau dan tidak takut untuk memulai berwirausaha. Karena dengan berwirausaha kita
juga sama saja ikut membantu pendapatan masyarakat dan juga membantu pemerintah
dalam mengatasi masalah pengangguran yang semakin berkepanjangan dan juga kita
juga ikut membuka lapangan kerja baru bagi mereka yang mempunyai kemampuan tapi
masih belum memnpunyai wadah yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
2.
Google+cendikia
3.
Google+scholer
4.
Studentjounal.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/2328
5.
Jbptunikompp-gdl-mohamadmow-35748-7-jurnal-m-k.pdf
6.
3927-63521-1-sm.pdf
TERIMA KASIH MATERINYA KAK SANGAT MEMBANTU
BalasHapus