Selasa, 07 Juni 2016

MAKALAH HOME INDUSTRY



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
        Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda memberikan nilai tambah barang dan jasa agar bisa menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Dari sini muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
        Home industry adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan bantuan ekonomi dari pemerintah. sebagai penyedia lapangan pekerjaan baru dan mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Tenaga kerja dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda membuat pelaku bisnis harus mempunyai manajerial yang baik dalam mengelola dan mengolah kegiatan produksi. Karena jumlah penyerapan tenaga kerja dari unit perusahaan besar dengan usaha kecil lebih tinggi usaha kecil, sehingga keberadaann home industri perlu diperhitungkan dengan baik dan diperhatikan oleh pemerintah. Dari penyerapan tenaga kerja dengan seleksi yang baik dan bermutu akan menimbulkan banyak wirausaha baru yang mempengaruhi pula perilaku berwirausaha. Home industri adalah industri rumah tangga yang dikelola sendiri oleh suatu keluarga. Banyaknya home industri saat ini mulai dari home industri besar, menengah sampai industri kecil. Biasanya home industri ini bergelut dalam bidang kerajinan yang seperti kotak tisu, tas, sandal, figura, alas meja, bunga dan masih banyak lagi ragam kerajinan yang dihasilkan oleh home industri ini. Dan yang lebih menarik lagi semua hasil kerajinan tersebut adalah dengan memanfaatkan pelepah pohon pisang sebagai bahan utama kerajinan di home industri ini. Selain memanfaatkan bahan baku yang sangat sederhana tersebut, Home industri ini juga membantu program pemerintah pencemaran lingkungan.
1.2 Identifikasi Masalah                                                              
1.      Bagaimana strategi pengembangan Home Industri yang benar?
2.      Apa sajakah factor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun home industri?
3.      Apa sajakah dampak positif dan negative dari home industri?
4.      Bagaimana cara mengatasi resiko usaha?
1.3 Batasan Masalah
1. Mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk mengembangkan suatu usaha
2. Mengetahui apa saja resiko yang akan di hadapi dalam membangun home industri
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh home industri dalam peningkatan pendapatan?
2. Apa saja pengaruh positif jika menjadi seorang wirausahawan?
3. Apa saja penyebab terjadinya kegagalan dalam suatu usaha?
1.5 Tujuan penelitian
1.      untuk mengetahui bagaimana cara memulai usaha yang benar
2.      untuk bisa mempelajari apa saja resiko yang akan kita hadapi sebagai wirausahawan
3.      mengetahui apa saja dampak dari home industri

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Home Industry
§  Home industry
Home berarti rumah, tempat tinggal, atau kampong halaman. Sedangkan industry, dapat di artikan sebagai kerajianan, usaha produk barang ataupun perusahaan. Singkatnya home industry adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil dan hanya menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang.
§  Pendapatan
Jumlah uang yang di terima oleh suatu perusahaan dari suatu aktivitas yang di lakukannya, dan kebanyakan aktivitas tersebut adalah penjualan produk atau penjualan jasa kepada konsumen.
§  Motivasi
Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya
§  Entrepreneur
Orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai  atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya
2.2 Pengaruh Home Industry terhadap Peningkatan Pendapatan
Mengingat pentingnya home industri dalam membantu memajukan pertumbuhan perekonomian indonesia, penyerapan tenaga kerja yang paling banyak, membantu pendapatan rakyat yang terus dapat bertahan dalam menghadapi keadaan jaman dan dunia perekonomian yang terus berubah. Saat ini sudah banyak negara berkembang yang mulai memperhatikan dan mengembangkan usaha kecil dan menengah.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Karakteristik atau ciri-ciri Home Industry
a. Fleksibel dalam arti jika menghadapi hambatan dalam menjalankan usahanya akan berpindah ke usaha lain.
b. Permodalannya tidak selalu tergantung pada modal dari luar, mereka mampu berkembang dengan kekuatan modal sendiri.
c. Dalam hal pinjaman sanggup mengembalikan pinjaman dengan bunga yang cukup tinggi.
d. Merupakan sarana distributor barang dan jasa dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat.

3.2 Peranan Industri Kecil Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Industri Kecil memiliki peran yang sangat strategis mengingat berbagai potensi yang dimilikinya. Potensi tersebut antara lain mencakup jumlah dan penyebarannya, penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku lokal, keberadaannya di semua sektor ekonomi, dan ketahanannya terhadap krisis.
Kondisi Industri Kecil yang ada di Indonesia saat ini terdapat sebanyak 42 juta usaha mikro dan kecil dan 80% diantaranya bergerak dibidang pertanian. Potensi Industri Kecil yang sebanyak itu, tentu saja memberikan dampak bagi product domestic bruto (PDB) yang tidak sedikit bagi daerah dan pusat serta penyerapan tenaga kerja yang besar karena sektor IndustriKecil didominasi padat karya atau home industri.
Peran Industri Kecil dapat dilihat dari dua aspek yaitu peran terhadap penyerapan tenaga kerja dan peranan terhadap nilai ekspor. Pentingnya industri kecil khususnya di negara Indonesia dimana jumlah tenaga kerja berpendidikan rendah dan aneka sumber alam sangat berlimpah, kapital terbatas pembangunan pedesaan masih terbelakang dan distribusi pendpatan tidak merata, sangat erat hubungannya dengan sifat umum kelompok Industri Kecil.
Setiap jenis usaha pasti diharapkan bisa menghasilkan keuntungan, baik itu usaha besar maupun usaha kecil. Tingkat keuntungan suatu usaha merupakan pencerminan dari keberhasilan usaha suatu perusahaan. Semakin besar keuntungan berarti perusahaan tersebut akan mampu memenuhi kewajibannya dan lebih berpotensi untuk berkembang.
3.3 Peranan Home Industry
a.  Memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Tiap unit investasi pada sektor Industri Kecil dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar maupun menengah. Pada tahun 2003, ternyata Industri Kecil menyerap 99,4 % dari seluruh tenaga kerja.
b.  Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal, memegang peranan utama dalam pengadaan produk dan jasa bagi masyarakat, dan secara langsung menunjang kegiatan usaha yang berskala lebih besar.
c.  Industri Kecil relatif tidak memiliki utang dalam jumlah besar.
d.  Industri Kecil memberikan sumbangan sebesar 58,30% dari PDB nasional pada tahun 2003, karena masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah tingginya tingkat pengangguran.
e. Dapat menumbuhkan usaha di daerah, yang mampu menyerap tenaga kerja.




3.4  Strategi Pengembangan Home Industri
Strategi pengembangan home industri dapat dilakukan dengan cara
  1. kemudahan dalam aspek permodalan
Strategi pengembangan home industri kemudahan dalam aspek permodalan berarti pemerintah diharapkan dapat menyediakan bantuan modal untuk mengembangkan usaha para pelaku bisnis.
  1. bantuan pembangunan prasarana
Bantuan pembangunan prasarana seperti pembangunan jembatan penghubung dari satu desa ke desa yang lain untuk menjual barang, pasokan listrik yang mencukupi.
  1. pengembangan skala usaha dan pengembangan jaringan usaha
Pengembangan skala dan jaringan usaha maksudnya adalah memperluas sektor atau lokasi untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah serta menyediakan tempat yang strategis diharapkan jaringan usaha yang luas dapat mempermudah home industri dalam meningkatkan pendapatan dan keuntungan usaha sehingga akan membantu pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut.
  1. pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia menjadi pengembangan yang penting dilakukan karena sumber daya manusia dengan kualitas yang baik, pendidikan tinggi dapat mempengaruhi kelangsungan perkembangan usaha yang dimiliki, tenaga kerja dengan pendidikan tinggi dapat membantu memajukan usaha dengan menciptakan kreasi-kreasi baru dan inovatif.
  1. peningkatan pendidikan dan teknologi
 Pemahaman tentang teknologi yang baru dan terus berkembang di jaman globalisasiseperti saat ini perlu diketahui oleh pelaku usaha, melihat semakin canggihnya teknologi dalam membantu pekerjaan manusia. Membantu pula dalam kegiatan perekonomian untuk memajukan usaha kecil dan menengah. Seperti aplikasi ERP (enterprise resource planning) adalah aplikasi yang dibuat untuk mendukung kegiatan usaha mempermudah proses produksi, mengurangi biaya operasional, dan lain sebagainya
        Perkembangan dan persaingan dunia bisnis di era globalisasi saat ini semakin tinggi, persaingan antara perusahan besar dan tidak terkecuali home industry yang  merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan sebagai alternatif kegiatan dalam menyediakan penyaluran kredit, kegiatan usaha produktif barang dan jasa, maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja, selain sebagai alternatif penyedia lapangan kerja yang baru.
Home industry adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan bantuan ekonomi dari pemerintah. sebagai penyedia lapangan pekerjaan baru dan mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Tenaga kerja dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda membuat pelaku bisnis harus mempunyai manajerial yang baik dalam mengelola dan mengolah kegiatan produksi. Karena jumlah penyerapan tenaga kerja dari unit perusahaan besar dengan usaha kecil lebih tinggi usaha kecil, sehingga keberadaann home industri perlu diperhitungkan dengan baik dan diperhatikan oleh pemerintah. Dari penyerapan tenaga kerja dengan seleksi yang baik dan bermutu akan menimbulkan banyak wirausaha baru yang mempengaruhi pula perilaku berwirausaha.
Perilaku wirausaha yang perlu dikembangkan memiliki faktor ekternal yang memicunya seperti kondisi perekonomian, kondisi keuangan, latar belakang pendidikan yang rendah, minim nya sarana dan prasarana pendidikan dan lain sebaginya yang perlu pertimbangan matang dalam menciptakan dan menganalisis perilaku wirausaha yang baik dan bermutu. Perilaku wirausaha dapat digambarkan dari niat, respon, motivasi dalam diri sendiri, kerja keras, dan keinginan untuk berani mencoba. Niat yang tinggi diperlukan untuk wirausaha baru yang akan memberikan rangsangan respon untuk membuat dan menciptakan ide-ide yang menarik dan inovatif, respon tersebut perlu memiliki dorongan yang kuat dari dalam diri sendiri untuk dapat dikembangkan menjadi hasil karya yang baik dan membantu menciptakan usaha yang baru yang ingin dikembangkan. Ide yang dituangkan harus sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat, dan harus memiliki kontrol yang baik pula. Perilaku yang baik dalam berwirausaha mempengaruhi berkembangnya usaha yang dikelolanya, karena keberhasilan pemilik usaha dalam perilaku usaha yang baik akan mempengaruhi pula keberhasilan perkembangan usahanya.
Dalam dunia bisnis persaingan harga dalam mencari keuntungan pun tidak luput dari sorotan. Pelaku usaha kecil lebih menetapkan harga lebih rendah dari pada hrga di supermarket namun ada juga pedagang yang menjual dagangannya lebih tinggi dari supermarket dilihat dari sedikitnya jumlah pesaing. Biasanya semakin sedikit pesaing dan jarang pedagang lain yang menjual barang yang sama semakin tinggi pula harga yang akan mereka tetapkan, tapi semakin banyak saingan yang menjual barang yang sama semakin rendah harga dan semakin tinggi tingkat persaingan yang ada. Lokasi yang strategis bagi pedagang eceran biasanya menentukan harga dan jumlah persaingan. Untuk menarik konsumen tidak jarang para pelaku usaha memberi potongan harga, dengan keuntungan yang diharapkan tinggi dari tahun ke tahun. Namun Tingkat harga juga ditentukan dari jenis pasar. Pasar persaingan sempurna harga ditentukan dari kekuatan penawaran dan permintaan dipasar. Oleh karena itu untuk bersaing dengan produk unggulan di mal-mal besar dalam menarik minat konsumen. Pelaku usaha dapat mengasah kreativitasnya dan menggali cara-cara yang lebih inovatif sehingga pembeli dapat tertarik seperti promosi, memasang iklan di internet, memperbarui tampilan produk dan sebaginya
Promosi adalah usaha mengenalkan barang atau produk yang diciptakan oleh produsen untuk memberikan informasi kepada para konsumen agar konsumen mengetahui bagaiman bentuk produk tersebut, kualitas dan kelebihan lain dibandingkan produk lain. Promosi dengan memasang iklan di internet yang saat ini sedang populer cukup ampuh menarik konsumen. Karena konsumen di jaman globalisasi seperti saat ini lebih mengutamakan kepraktisan yang memiliki mutu yang bagus. Dengan bantuan internet pedagang dapat memasang produk yang ditawarkan dinternet sehingga konsumen di seluruh dunia dapat melihatnya kemudian mereka dapat memesan kepada pedagang yang memasang iklan di web, setelah kesepakatan terjadi transaksi pembayaran pun dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan ATM. Penjualan produk melalui internet selain bagus dan lebih menghemat waktu juga banyak menimbulkan kejahatan-kejahatan dari orang yang tidak bertanggung jawab seperti penipuan, pembajakan kartu ATM, hacker dan sebagainya.
3.5  Faktor faktor yang Mempengaruhi untuk Membangun Home Industry
1. Modal
Bagi bentuk usaha apapun, modal merupakan factor utama yang harus dipenuhi. Untuk industry rumah tangga modal yang dimiliki biasanya memang tidak cukup besar karena berasal dari patungan keluarga maupun salah satu anggota keluarga saja. Meski demikian, dengan dibukanya peluang pinjaman modal dari pemerintah maupun bank, industry rumahan tidak perlu menutup diri tetapi justru dapat memanfaatkan kesempatan tersebut agar dapat melebarkan sayap usahanya. Asalkan pengelolaan modal tersebut jelas dan menghasilkan.
2. Kreativitas
Industry rumahan merupakan bagian dari industry kreatif, artinya industry ini mengandalkan kreativitas dalam mengembangkan usahanya. Tanpa kreativitas dan ide-ide baru yang inovatif industry rumah tangga khususnya yang menghasilkan benda-benda atau barang-barang kerajinan dapat mengalami penurunan bahkan kebangkrutan. Hal ini dikarenakan masyarakat atau pangsa pasar selalu menyenangi dan menantikan hal-hal yang baru.
Untuk meningkatkan kreativitas, para pelaku industry ini haruslah terus meng-update infomasi dan melihat peluang yang ada dari fonomena yang terjadi dalam masyarakat, misalnya saja pada saat ini sedang banyak digemari tokoh-tokoh dlam permainan tertentu sebut saja Angry Bird, maka industry rumahan dapat memproduksi boneka, pakaian, bantal guling, peralatan sekolah, dan lain sebagainya dengan motif dan bentuk gambar Angry Bird.
3. Pemasaran
Selain proses produksi, industry rumah tangga juga membutuhkan teknik pemasaran yang tepat sasaran. Jika pemasaran tidak berjalan dengan baik sebagus apapun kualitas barang yang dihasilkan tidak akan memerikan keuntungan apapun jika tidak terjual dipasar. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu factor terpenting dalam industry rumahan tersebut.
Pada dasarnya pemasaran suatu barang hasil industry dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yang sedang popular pada saat ini adalah pemasaran melalui internet atau online shop. Kelebihan pemasaran melalui internet atau online shop ini adalah tidak terbatas atau tidak dibatas oleh ruang dan jarak. Siapapun dapat mengakses dimana[un dan kapanpun. Selain itu pemasaran dengan cara seperti ini juga dapat dianggap efektif dan memberikan kemudahan. Dibutuhkan nilai kepercayaan dalam pemasaran dengan cara ini.
4. Peluang Dan Kesempatan
Peluang dan kesempatan merupakan dua hal yang sebaiknya tidak dilewatkan begitu saja apabila ingin membangun industry rumahan yang berhasil. Kemampuan dalam membaca peluang perlu ditingkatkan dan diasah semakin tajam. Sebagian besar pelaku industry yang sukses adalah mereka yang mampu melihat peluang dengan baik dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya pula. Selanjutkanya adalah kesempatan, kesempatan dapat dilakukan memalui informasi. Misalnya saja pameran-pamera, baik dalam maupun luar negeri dapat menjadi sebuah kesempatan yang baik guna mengmbangkan industry rumahan yang dijalankan tersebut.
Dengan memperhatikan keempat factor diatas industry rumaha tangga merupakan industry yang dapat dibangun menjadi industry yang emmberikan manfaat, keuntungan, dan kemakmuran baik bagi keluarga khususnya maupun bagi perekonomian pada umunya. Selain itu industry rumahan merupakan bentuk wirausaha yang dapat membantu pemerintah mengatasi pengangguran.
3.6 Dampak Positif dan Negative Home Industry
Dampak Positif
Ø  memperluas lapangan pekerjaan
Ø  mengurangi pengangguran di daerah sekitar
Ø  berkurangnya ketergantungan produk luar negeri
Ø  menyerap tenaga kerja dari tetangga dekat
Ø  bisa menambah penghasilan usaha
Dampak Negatif
Ø  limbah industry akan mencemari lingkungan
Ø  membuat gaduh atau menganggu situasi di sekitar industry
Ø  menimbulkan pencemaran udara, air, tanah dll.
Pengaruh Positif Kewirausahaan
Dampak positif sosio-ekonomis dengan adanya wirausaha yaitu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan melalui  program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain. Hendra Esmara mengemukakan gagasan pengukuran pembangunan Indonesia yang terdiri dari tiga komponen dan 20 indikator. Ketiga komponen tersebut adalah penduduk dan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pemerataan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan gagasan tersebut maka kewirausahaan dapat meningkatkan pembangunan Indonesia karena kewirausahaan dapat menyediakan lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Michael P. Todaro, sumber kemajuan ekonomi bisa meliputi berbagai macam faktor, akan tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh sumber daya melalui penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi. Berdasarkan pendapat tersebut, kewirausahaan dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dengan adanya dampak positif wirausaha tersebut, maka pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada sektor formal diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor informal. Menurut Stephen R. Covey, perubahan tersebut seringkali merupakan proses yang menyakitkan. Ia merupakan perubahan yang harus dimotivasi oleh suatu tujuan yang lebih tinggi, oleh kesediaan untuk menomorduakan apa yang anda pikir anda inginkan sekarang untuk apa yang anda inginkan di kemudian hari.

3.7 Resiko Wirausahawan dalam Pengembangan Bisnis
        Seiring dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan perubahan gaya manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan dihadapkan pada berbagai resiko. Pada dasarnya ada dua resiko yang dihadapi oleh para wirausahawan ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya. Kedua resiko tersebut adalah resiko riil, yaitu resiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari dan resiko psikologis, yaitu resiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan.
Menurut Walter Wriston (dalam buku Chouch, tahun 2002), kehidupan merupakan proses pengaturan resiko, bukan penghapusannya. Keluhan-keluhan seperti yang disebutkan di atas seharusnya tidak perlu terjadi jika para wirausahawan sudah mempersiapkan infrastruktur sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan dibuat. Dalam kenyataannya, perencanaan SDM ini jarang dilakukan oleh para wirausahawan bahkan seringkali dilupakan. Penempatan para profesional di dalam perusahaan menjadi proses tambal sulam, akibatnya pembajakan terhadap tenaga profesional sering terjadi, padahal belum tentu profesional hasil bajakan tersebut tepat dengan kebutuhan perusahaan, akhirnya tidak jarang wirausahawan menjadi kecewa.
Menurut pendapat Douglas Mc Gregor (dalam buku Sadarachmat, tahun 2001), ada dua jenis teori yang menunjukkan sifat-sifat manusia dalam bekerja, yaitu teori X dan teori Y. Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya manusia itu pemalas, selalu berusaha sedikit mungkin, tidak mempunyai ambisi, tidak ingin berinisiatif yang mereka inginkan hanyalah rasa aman, tidak mempunyai tanggung jawab. Sedangkan teori Y berasumsi bahwa manusia pada dasarnya tidak menentang kebutuhan berorganisasi dan memandang bahwa bekerja sebagai suatu kegiatan yang wajar atau kebutuhan, seperti halnya makan, tidur, istirahat, dan sebagainya. Manusia salalu siap dan ingin memikul tanggung jawab. Berdasarkan teori tersebut, kita bisa membayangkan jika asumsi-asumsi mengenai teori X tersebut berada di sekeliling kita, betapa beratnya dan sukarnya mengurus suatu organisasi. Hal ini lah yang menghambat perkembangan kewirausahaan
        Ada beberapa penyebab gagalnya usaha (bisnis):
Ø  Perencanaan yang kurang matang
Ø   Kurangnya modal
Ø  Bakat yang tidak cocok
Ø  Kurang pengalamanLemahnya pemasaran
Ø  Tidak mempunyai semangat berwirausaha
Ø  Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

Macam-macam resiko
Ø  Kegagalan dalam produksi
Ø  Barang produksi tidak laku
Ø  Tempat penjualan yang tidak strategi
Ø  Pencarian pegawai yang kurang prefesional dalam bidangnya
Ø  Kurang bisa memasarkan produk
Ø  Persaingan global
Ø  Bencana alam
Ø  Kurang diterima usahanya oleh masyarakat
Ø  Kurangnya dana
Ø  Pemasaran produk yang salah
Ø  Pelayanan yang tidak memuaskan
Ø  Penetapan harga yang tinggi
Menurut sifat, dibedakan :
§  Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
§  Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
§  Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

3.8 Cara Mengatasi Resiko Usaha
        Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.
1.       Sebelum memulai usaha,
2.       Sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
3.       Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki,
4.       Jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
5.       Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda.
6.       Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
7.       Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
8.       Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik.
9.       Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko.
10.   Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
11.   Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
12.   Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.









BAB IV
PENUTUP

1.1    Kesimpulan

        Home berarti rumah, tempat tinggal, atau kampong halaman. Sedangkan industry, dapat di artikan sebagai kerajianan, usaha produk barang ataupun perusahaan. Singkatnya home industry adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil dan hanya menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang.
Entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai  atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Home industry adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan bantuan ekonomi dari pemerintah. sebagai penyedia lapangan pekerjaan baru dan mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Tenaga kerja dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda membuat pelaku bisnis harus mempunyai manajerial yang baik dalam mengelola dan mengolah kegiatan produksi. Karena jumlah penyerapan tenaga kerja dari unit perusahaan besar dengan usaha kecil lebih tinggi usaha kecil, sehingga keberadaann home industri perlu diperhitungkan dengan baik dan diperhatikan oleh pemerintah. Dari penyerapan tenaga kerja dengan seleksi yang baik dan bermutu akan menimbulkan banyak wirausaha baru yang mempengaruhi pula perilaku berwirausaha.

1.2    Saran
         Kita sebagai generasi muda harusnya mau dan tidak takut untuk memulai  berwirausaha. Karena dengan berwirausaha kita juga sama saja ikut membantu pendapatan masyarakat dan juga membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran yang semakin berkepanjangan dan juga kita juga ikut membuka lapangan kerja baru bagi mereka yang mempunyai kemampuan tapi masih belum memnpunyai wadah yang cukup.


















DAFTAR PUSTAKA
           
2.      Google+cendikia
3.       Google+scholer
4.      Studentjounal.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/2328
5.      Jbptunikompp-gdl-mohamadmow-35748-7-jurnal-m-k.pdf
6.      3927-63521-1-sm.pdf


1 komentar: