Audit Manajemen
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan
Manajemen
Dosen: Rusdiyana,M.pd.
Disusun
oleh:
Linda Ambar Sari (113080114)
Kelas 3D
PENDIDIKAN
EKONOMI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG DJATI
Jln.
Perjuangan No. 01 Cirebon Telp. (0231) 487249-482115
2016/2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Saya panjatkan
puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang Audit Manajemen. Selain sebagai tugas, makalah
yang saya buat ini bertujuan memberi informasi kepada para
pembaca tentang Audit Manajemen, baik pengertian,
langkah-langkahnya, hak-hak audite dan
cakupan tentang Audit lainnya.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu, selesainya makalah ini bukan semata karena
kemampuan saya, banyak sumber-sumber yang mendukung dan
menunjang saya dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
sangat saya butuhkan agar kedepannya saya mampu lebih
baik lagi.
Cirebon,18
April 2016
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Auditing atau
pemeriksaan bukan merupakan cabang ilmu akuntansi, tetapi merupakan suatu yang
mendasarkan diri pada hasil kegiatan akuntansi dan data kegiatan lainnya.
Karena ilmu akuntansi selalu dituntut untuk terus tumbuh agar dapat berkembang
dalam mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin komples, khususnya dalam
penyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan bagi
pihak-pihak yang memerlukannya. Salah satunya bidang akuntansi yang dikenal
luas adalah auditing. Audit manajemen merupakan salah satu jenis audit. Karena
saat ini penerapan ilmu auditing dinilai sangat penting. Audit manajemen
merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai bagi manajemen.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
sajakah konsep dasar audit manajemen?
2. Apa
saja langkah-langkah audit?
3. Apa
sajakah macam-macam audit?
4. Apa
saja keuntungan–keuntungan audit?
5. Apa
saja sistem audit?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Mengidentifikiasi
aspek-aspek sistem dan prosedur fungsi keuangan.
2. Menunjukan
bahwa audit manajemen dapat digunakan dalam mengevaluasi efektifitas dan
efisien program suatu organisasi dan sekaligus mengevaluasi kesesuaian
pelaksananaan.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB
1
Konsep
Dan Definisi
Audit
manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan
efektifitas oprasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis
untuk mengaudit altifitas, program-progam perusahaan yang diselenggarakan atau
sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien.
Pada
audit kepatuhan auditor berusaha mendapatkan dan mengevaluasi informasi untuk
menentukan apakah pengelolaan keuangan, operasi atau aktivitas yang lain dari
suatu entitas telah sesui dengan kriteria, kebijakan atau regulasi yang
mendasarinya.
Dalam
audit internal auditor melakukan penilaian secara independen terhadap berbagai
aktivitas dalam memberikan biasanya kepada perusahaan. Audit oprasional
memfokuskan penilaiannya pada efisiensi dan efektifitas operasi suatu entitas.
Audit keuangan merupakan audit yang paling tua dan paling populer. Audit ini
dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dan penilaian terhadap sistem
pelaporan akuntansi dan keuangan. Audit oprasional menekankan penilaian
terhadap prosedur operasi dalam meningkatkan efisensi. Keseluruhan audit
memiliki tujuan yang hampir sama yaitu menilai bagaimana manajemen
mengoperasikan perusahaan, mengelola sumber daya yang dimiliki, meningkatkan
efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan secara taat asas.
Tujuan
Audit Manajemen
Audit
manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktifitas
yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan
nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan
aktifitas pada perusahaan tersebut.
Tujuan audit :
-
Menentukan apakah
laporan keuangan auditee telah disusun dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum
-
Menentukan tingkat
kepatuhan suatu entitas terhadap hukum, peraturan, kebijakan, rencana dan
prosedur
-
Menilai keandalan
laporan keuangan
-
Menentukan tingkat
kepatuhan suatu entitas terhadap huku, peraturan, kebijakan, rencana, dan
prosedur
-
Menilai pengendalian
internal organisasi
-
Menilai efisinsi dan
efektifitas penggunaan sumber daya
-
Program peninjauan
terhadap konsistensi hasil dengan tujuan organisasi
-
Menilai efisiensi dan
efektifitas penggunaan sumber daya.
Ruang
Lingkup dan Tujuan Audit
1. Kriteria
merupakan standar pedoman norma bagi setiap individu atau kelompok didalam
perusahaan melaukan aktifitasnya
2. Penyebab
merupakan tindakan aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok
didalam perusahaan
3. Akibat
merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan
penyebab tersebut.
Prinsip
Dasar Audit
1. Audit
dititik beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki
2. Persyaratan
penilaian terhadap kegiatan objek audit
3. Pengungkapan
dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yag bersifat positif
4. Identifikasi
individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi
5. Penentuan
tindakan terhadap pedtugas yang bertanggung jawab
6. Pelanggaran
hukum
7. Penyelidikan
dan pencegahan kecurangan
Perbedaan
Audit Manejemen dan Audit Keuangan
Audit
manajemen dirancang umntuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang
terjadi pada pengelolaan program perusahaan,menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan
menentukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut agar
dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Audit keuangan yang menekan
kan auditnya pada data-data transaksi,proses pencatatan dan laporan akutansi
yang dibuat perusahaan,audit manajemen
dilakukan dengan lingkup yang lebih luas yaitu keseluruhan aspek manaemen dari
objek yang diaudit.
1. Tujuan
adit
Audit keuangan dilakukan
untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan pleh
perusahaan manajemen telah disusun melalui proses akutansi yang berlaku umum
dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal
pelaporan dan kinerja manajemen pada periode tersebut. Audit manajemen
ditujukan untuk mencapai perbaikan atas perbaikan atas berbagai
program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan.
2. Ruang
lingkup audit
Audit keuangan
menekankan auditnya pada data-data akutansi perusahaan dan proses penyajian
laporan yang disajikan manajemen. Audit manajemen,ruang lingkup audit meliputi
keseluruhan fungsi manajemen dan unit-unit yang ada didalamnya.
3. Dasar
yuridis
4. Pelaksana
audit
Audit keuangan
dilakukan dalam rangka mendapatkan pengesahaan opini secara independen dari
pihak auditor atas kewajaran ;aporan
keuangan yang disajikan manajemen perusahaan tersebut.Audit management
dilakukan dalam rangka untuk menemukan berbagai kekurangan atau kelemahan
pengelolaan perusahaan yang dilakukan menejemen sehingga dapat ditentukan
langkah langkah perbaikan terhadap kekurangan
5. Frekwensi
audit
Audit keuangan
dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun dan bersifat reguler. Audit
menejemen tidak ada ketentuan mengikat yang mengharuskan untuk melakukan audit
setiap periode waktu tertentu
6. Orientasi
hasil audit
Audit keuangan
dilakukan terhadap data data keuangan perusahaan yang bersifat historis. Audit
menejemen sebagai sarana untuk mengantisifasi mencegah kemungkinan terjadinya kegagalan
terhadap kelemahan yang ada pada perusahaan
7. Untuk
pelaporan audit
Audit keuangan memiliki
standar bentuk laporan yang bersifat baku bagi akuntan independen. Audit
menejemen disajikan dalam bentuk laporan yang bersifat konferhensif laporan
tersebut disamping menyampaikan kesimpulan hasil audit.
8. Penggunaan
laporan
Laporan audit keuangan
ditunjukan pada berbagai kelompok pengguna yang berada di;uar
perusahaan.Laporan audit menejemen lebih ditunjukan kepada pihak internal
perusahaan.
Tahap tahap audit
1. Audit
pendahuluan
2. Review
dan pengujian pengendalian menejemen
3. Audit
terinci
4. Pelaporan
5. Tindak
lanjut
Ekonomisasi berhubungan bagaimana
perusahaan mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana
perusahaan melakukan oprasiny, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber
daya yang dimiliki.
Efektifitas dapat dipahami sebagai
tingkat keberhasilan suatu perushaan untuk mencapai tujuannya.
Ruang
Lingkup Audit Manajemen
Audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber daya, serta efektifitas
pencapaian tuuan perusahaan.
BAB 2
LANGKAH-LANGKAH AUDIT
AUDIT PENDAHULUAN
Audit pendahuluan
dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Auditor lebih
ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek
audit. Yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara
lain:
Pemahaman Auditor Terhadap Objek Audit
Objek audit meliputi
keseluruhan dan atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam
rangka mencapai tujuannya,objek audit menetapkan berbagai program yang
pelaksanaannya dijabarkan dalam berbagai bentuk kegiatan. Dalam pemahaman
terhadap objek audit, Auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber
daya(kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit dalam melaksanakan berbagai
kegiatan. Auditor harus membuat kesimpulan sementara secara umum atas
pemahamannya terhadap objek audit. Yang dapat digunakan sebagai dasar sementara
untuk mementukan tujuan, ruang lingkup, tujuan audit, dan penentuan kriteria
serta bukti-bukti yang diperlukan.
Penentuan Tujuan Audit
Auditor harus menentukan
tujuan audit untuk semua audit manajemen yang dilakukan, dalam rangka
menyajikan kerangka kerja audi. Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa
audit harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada penugasan audit.
Dalam penentuan tujuan audit, auditor harus memperkirakan dan mengukur dengan
cermat. Arti penting program atau aktivitas sangat berpengaruh dalam rangka
penentuan tujuan audit, auditor harus lebih menekankan pada aktivitas yang
memerlukakn perbaikan. Penentuan tujuan audit harus memperhatikan berbagai
berbagai kemungkinan resiko yang terjadi, baik resiko tidak tercapainya tujuan
objek audit maupun tujuan audit itu sendiri
Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup merupakan
luas(area) dari tujuan audit. Tiga elemen penting dalam setiap tujuan audit,
yaitu kriteria, penyebab, akibat. Penentuan ruang lingkup audit harus mengacu
pada tujuan dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Secara garis besar
ruang lingkup audit manajeman terdiri dari:
1.
Bidang keuangan
2.
Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
3.
Ekonomisasi
4.
Efisiensi
5.
Efektivitas
Penelaah Terhadap Peraturan dan Kebijakan yang Berkaitan
dengan Objek Audit
Penelaah ini bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang
peraturan-peraturan yang berhubungan dengan objek audit baik yang bersifat umum
maupun khusus. Dengan penelaah ini auditor dapat memahami batas-batas wewenang objek audit dan
berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya.
Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit
Kriteria adalah
norma/stndar yang merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam
melakukan aktivitasnya didalam perusahaan. Kriteria ini dapat digunakan untuk
menilai pelaksanaan dan pengendalian berbagai aktivitas yang dilakukan dalam
perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit:
1.
Tujuan dari kegiatan yang diaudit
2.
Pendekatan audit
3.
Aktivitas tujuan audit
Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
Dari hasil audit
pendahulua, auditor harus membuat kesimpulan atau hasil audit pendahuluan yang
telah dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi dasar dalam menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya.
REVIEW TERHADAP PENGENDALIAN MANAJEMEN
Sistem pengendalian
manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis
informasi, mengevaluasi, dan memenfaatkannya serta berbagai tndakan yang
dilakukan oleh manajemen dalam melakukan pengendalian. Karakteristik sistem
pengendalian manajemen yang baik mencakup hal-hal sebagai berikut:
Pernyataan Tujuan
Pernyataan tujuan dapat
memberikan arah kepada semua komponen dalm perusahaan dalam melksanakan
aktivitasnya karena dengan pernyatan tujuan ini, didukung dengan sosialisasi
yang memadai akan membantu setiap komponen didalam perusahaan tidak saja mampu
untuk melaksanakan berbagai aktivitas tetapi juga memahami untuk apa mereka
melakukan aktivitas tersebut, apa manfaatnya
bagi perusahaan dan bagaimana seharusnya melaksanakan aktivitas tersebut
sehingga secara optimal dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Rencana Perusahaan
Penyusunan rencana harus
diawali dengan adanya identivikasi terhadap ketersediaan sumber daya, berbagai
hambatan internal, peluang-pelung yang mungkin(ingin) dicapai, dan berbagai
hambatan eksternal yang mungkin dihadapi. Rencana harus memuat tentang
keinginan perbaikan secara terys-menerus harus dilakukan dan realistis.
Kualitas dan Kuantitas SDM yang Memadai
Kebutuhan SDM dalam
perusahaan seharusnya lebih menekankan pada kapasitas yang harus tersedia
dihubungkan dengan berbagai program/aktivitas yang dilaksanakan dalam
perusahaan. Kapasitas SDM yang harus tersedia dipengaruhi oleh dua hal penting
yaitu kualitas dan kuantitas.
Kebijakan dan Praktik yang Sehat
Berbagai kebijakan dibuat
untuk mendukung kelangsungan praktik yang sehat di dalam perusahaan, berbagai
kebijakan yang dibuat perusahaan harus dikomunikasikan kepada seluruh pihak. Perumusan
kebijakan harus memerhatikan kepentingan berbagai pihakyang ada di dalam
perusahaan.
Sistem Review yang Efektif
Sistem review menyangkut
bagaimana pihak-pihakyang berwenang melakukan review terhadap berbagai
aktivitas/kegiatan yang dilakukan. Dalam sistem review yang baik, pelaksanaan
supervisi harus dilaksanakan secara memadai.
AUDIT LANJUTAN
Audit ini bertujuan untuk
memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhny ayang
telah ditetapkan berdasrkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen.
Auditor harus mampu mengungkap lebih lanjut dan menganalisis semua informasi
yang berkaitan dengan tujuan audit, sehingga ahirnya dapat disusun suatu
kesimpulan audit dan dibuat rekomendasi yang dapat diterima oleh objek audit.
Langkah-langkah audit pada tahap ini, yaitu:
a.
Mengumpulkan Tmbahan
Informasi Latar Belakang
Menekankan pada usaha untuk mendapatkan data yang lebih
lengkap dalam menganalisis aktivitas yang di audit sebagai dasar pembuatn
kesimpulan auit.
b.
Memperoleh Bukti
Agar dapat digunakan sebagai dasar pembuatan
kesimpulan audit, semua bukti yang diperolah dlam audit harus memenuhi
kriteria:
1.
Relevan: berhubungan dengan aktivita yang sedang
diaudit.
2.
Material: cukup berarti dalam memenuhi kesimpulan yang
dibuat
3.
Kompeten: diperoleh dari sumber independendan dapat
dipercaya
4.
Cukup: memadai sebagai dasar pembuatan kesimpulan
a.
Membuat Ringkasan dan
Mengelompokkan Bukti
Bukti-bukti yang
diperoleh dari audit kemudian di ringkjas dan di kelompokkan sesuai dengan
elemen tujuan yng meliputi: kriteria, penyebab, dan akibat.
b.
Pengembangan Temuan dalam
Audit Lanjutan
Pengembangan temuan
merupakan pengumpulan dan sintesa informasi khusus yang bersangkutan dengan
program/aktivitas yang di audit, dievaluasi, dan yang dianalisis karenana akan
memjadi perhatian dan berguna bagi pengguna laporan.
c.
Perubahan Luas dan Arah
Pengembangan Temuan
Pengembangna temuan harus
dilanjut terus-menerus selama temuan tersebut diyakini memberikan informasi
yang mendukung keakuratan kesimpulan audit.
PELAPORAN
Bagian ahir dari proses
manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian laporan audit
manajemen, yaitu (a) cara penyajian yang mengikuti arus informasiyang diperoleh
selama tahapan-tahapan audit,(b) cara penyajian ynag mengikuti arus informasi
yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil
audit ini.
TINDAK LANJUT
Implementasi tindak
lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen
manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa
kelemaha/kekurangan yang masih terjadi.
BAB 3
Kertas Kerja Audit dan Program Audit
Kertas Kerja Audit
Merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang
dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit.
Manfaat Kertas Kerja Audit
1. Merupkan dasar penyususnan laporan hasil audit
2. Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi
pekerjaan para pelaksanaan audit
3. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit
4. Menyajikan data untuk keperluan hasil referensi
5. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit
berikutnya.
Syarat penyususnan Kertas Kerja Audit oleh Auditor
1. Lengkap
2. Bebas dari kesalahan
3. Didasarkan atas fakta dan argumentasiyang rasional
4. Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan
rapih
5. Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
6. Mempunyai tujuan yang jelas
7. Sedapat mungkin menghindari pekerjaan menyalin ulang
8. Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan
hasil audit dan komentar atau catatan review.
BAB 4
PENYAJIAN LAPORAN MENGIKUTI ARUS INFORMASI
Cara
ini auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan informasi yang
diperoleh sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang dilakukan. Seorang auditor
memperoleh informasi melalui tahapan-tahapan audit sebagai berikut:
1.
Pengumpulan informasi
latar belakang pada tahap audit pendahuluan
2.
Menetapkan tujuan audit
yang sesungguhnya (definitive audit objective) berdasarkan hasil review dan
pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen
3.
Pengumpulan bukti-bukti
audit dan pengembangan temuan yang berkaitan dengan tujuan audit pada tahap
audit lanjutan
4.
Menarik kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang berhasil dikumpulkan
5.
Merumuskan rekomendasi
6. Menyatakan
ruang lingkup audit yang telah dilakukan
Auditor
mengorganisasikan laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan
dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit.
PENYAJIAN LAPORAN YANG
MENITIKBERATKAN PADA KEPENTINGAN PENGGUNA
Cara
ini menitikberatkan pada kepentingan para pengguna laporan hasilaudit.
Dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan
dengan cepat. Biasanya berupa kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor.
Dala penyajian ini auditor mengikuti format sebagai berikut:
1. Informasi
latar belakang
2. Kesimpulan
audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit
3. Rumusan
rekomendasi
4. Ruang
lingkup audit
Tujuan
audit manajemen adalah untuk menemukan kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan
berbagai program/aktifitas dalam perusahaan, biasanya pengguna laporan lebih
berkepentingan pada hasil audit (temuan audit) yang merupakan indikasi terjadinya
berbagai kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas dalam
perusahaan.
INFORMASI LATAR BELAKANG
Merupakan
informasi umum tentang perusahan dan program/aktivitas yang di audit. Pada
bagian ini auditor harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan
karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang di audit, sifat, ukuran
program, serta organisasi manajemennya.
KESIMPULAN DAN TEMUAN AUDIT
Auditor
harus menyajikan temuan-temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap
kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh pada saat melakukan audit. Baik itu
temuan yang berhubungan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat. Auditor harus
memperhatikan hal-hal sebagai beriut:
1. Judul
bab harus mengidentifikasikan pokok persoalan dan sedapat mungkin juga arag
dari temuan
2. Pokok-pokok
setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan harus mengungkapkan kepada
pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan menjelaskan pokok-pokok temuan
tersebut.
3. Auditor
harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-hal yang ditemukan baik
bersifat negatif maupun positif, apa penyebab, dan akibat dari temuan tersebut.
4. Auditor
juga harus mempertimbangkan dan mengevaluasi komentar para pihak yang bekaitan
dengan program/aktivitas yang diaudit.
5. Semua
penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang menjelaskan sikap
akhir auditor atas dasar pertimbangan yang ma tang terhadap informasi yang
diperoleh.
RUMUSAN REKOMENDASI
Rekomendasi
merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai
kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang di audit. Auditor
harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas
yang di audit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap
rekomendasi yang diajukan oleh auditor harus dilengkapi dengan analisis yang
menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau afektivitas yang
akan dicapai pada pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa depan atau juga
termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi perusahaan jika
rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Rekomendasi seharusnya disusun dengan
kalimat yang operasional dan tidak teoritis.
Walaupun
pelaksanaan rekomendasi tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan manajemen
perusahaan, auditor juga berkepentingan terhadap dilaksanakannya rekomendasi
tersebut. Dalam proses audit komunikasi yang konstruktif harus dilakukan oleh
auditor dengan berbagai pihak yang ada dalam perusahaan terutama yang berkaitan
dengan program/aktivitas yang di audit.pengomunikasian hasil temuan mutlak
harus dilakukan dimana auditor harus mendapatkan komentar yang seimbang
berkaitan dengan berbagai temuan (terutama yang menyangkut kelemahan pengelolaan)
dari berbagai pihak yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Sebelum
mengajukan rekomendasi final di dalam laporannya, auditor terlebih dahulu harus
mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Diharapkan rekomendasi
tersebut diterima dan dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanpa
keterpaksaan.
RUANG LINGKUP AUDIT
Ruang
lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari program/aktivitas yang di audit
dan periode waktu dari program/aktivtas yang di audit oleh auditor. Pada bagian
ini juga harus disajikan seberapa mendalam audit tersebut dilakukan.
BAB 5
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
PENGERTIAN
Audit
SDM merupakan penilaian dan analisis
yang komperhensif terhadap progran-program SDM. Walaupun secara khusus audit
ini dilakukan pada departemen SDM, tetepi tidak terbatas hanya pada aktivitas
yang terjadi pada departemen ini.
Audit
SDM membantu perusahaan meningkatkan kinerja atas pengelolaan SDM dengan cara:
1. Menyediakan
umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategibisnis dan tujuan
perusahaan.
2. Menilai
kualitas praktik, kebijakan dan pengelolaan SDM.
3. Melaporkan
keberadaan SDM saat ini dan langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan.
4. Menilai
biaya dan manfaat prktik-praktik SDM.
5. Menilai
hubungan SDM dengan manajemen lini dan car-cara meningkatkannya.
6. Merancang
paduan untuk menentukan standar kinerja SDM.
7. Mengidentifikasi
area yang perlu diubah dan ditingkatkan dengan rekomendasi khusus.
KERANGKA KERJA AUDIT SDM
Kerangka
kerja audit SDM menghubungkan pengelolaan SDM dengan tujuan bisnis perusahaan
secara keseluruhan. Dalam hubungan ini audit menilai dukungan SDM terhadap
pencapaian tujuan perusahaan, komitmen perusahaan dalam memberdayakan, dan
melibatkan SDM , serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam
hubungan tersebut dan merekomendasikan langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan. Berdasarkan rekomendasi dari hasil audit, perusahaan melakukan perubahan
dan mengevaluasi pengaruh perubahan-perubahan dari hasil audit.
TUJUANAUDIT SDM
Ada
berapa hal yag ingin dicapai melaui audit SDM yang merupakan tujuan dari
dilakukannya audittersebut, antara lain:
1.
Menilai efektivitas
dari fungsi SDM
2.
Menilai apakah program/aktivitas
SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien
3.
Memastikan ketaatan
berbagai program /aktivitas SDM terhadap ketantuan hukum, peraturan dan
kebijakan yang berlaku di perusahaan .
4.
Mengidentifikasi
berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam
menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
5.
Merumuskan beberapa
langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomi , efisiensi, dan
efektivitas berbagai program/aktivitas SDM.
MANFAAT AUDIT SDM
Wiliam
B Wether, Jr. Dan Keith David
menyebutkan beberapa manfaat dari audit SDM antara lain:
1. Mengidentifikasi
kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi.
2. Meningkatkan
citra profesional Departemen SDM.
3. Mendorong
tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan Departemen SDM.
4. Memoperjelas
tugas-tugas dan tanggung jawab Departemen SDM.
5. Mendorong
terjadinya keragaman kebijakan dan prktik-praktik SDM.
6. Menemukan
masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.
7. Memastikan
ketaatan terhadap hukum dan perturan,dalam praktik SDM.
8. Menurunkan
biaya SDM melaui prosedur yang lebih efektif.
9. Meningkatkan
keinginan untuk berubah dalam Departemen SDM.
PENDEKATAN AUDITSDM
Ada tiga
pendekatan utama dalam audit SDM, yang umum digunaka yaitu:
1. Menentukan
ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku.
2. Mengukur
kesesuaian program dengan tujuan organisasi.
3. Menilaikinerja
program.
MENETUKAN KETAATAN PADA HUKUM DAN PERATURAN YANG
BERLAKU
Audit
menekankanpenilaian bagaimana perusahaan menetaokan berbagai aturan
dankebijakan yang secara internal berlaku diperusahaan, apakah telah sesuai
dengan aturan dan hukum yang ditetapkan pemerintah sebagai pemegang otoritas
dan apakah setiap komponen dalam organisasi menjalankan aktivitasnya sesuai
dengan atursn dan kebijakan tersebut. Manajemen puncak harus menyadari bahwa
manajer disetiap tingkat berkewajiban untuk mentaatiperaturan dan ketentuan
hukum yang berlaku.
MENGUKUR KESESUAIAN PROGRAM DENGAN TUJUAN ORGANISASI
Keselarasan
tujuan depertemen SDM mulai dari tujuan karyawan sampai tujuan berbagai program
yang ditetapkan pada departemen ini, dengan tujuan perusahaan secara
keseluruhan, harus menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan rencana di
Departemen SDM. Adanya keselarasan tujuan akan menjadikan aktivitas organisasi
berjalan seirama dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Disamping
itu al ini juga dapat menghindari benturan antar bagian yang ada, yang dipicu
oleh kebutuhan jangka pendek masing-masing bagian berdasarkan ego sektoral
masing-masing.
MENGUKUR KINERJA PROGRAM
Mengukur
kinerja program berarti menghubungkan aktivitas akrual program SDM yang diaudit
dengan ukuran-ukuran keberhasilan yang telah ditetapakan sebelumnya. Disamping
ukuran-ukuran keberhasilan, penilaian kinerja program juga dihubungkan dengan
strategi dan rencana yamh telah ditetapkan.
LANGKAH-LANGKAH AUDIT
Secara
umum ada lima tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen dan audit SDM
mengacu pada tahapan ini dalampelaksanaannya. Lankah tersebut meliputi:
1. Audit
pendahuluan
2. Review
dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program SDM
3. Audit
lanjutan
4. Pelaporan
5. Tindak
lanjut
Audit pendahuluan
Pada
tahap ini, auditor menekankan auditnya pada pencarian informasi latar belakang
dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang diaudit. Informasi yang
diperoleh dari tahap ini akan mengantarkan auditor pada perumusan tujuan audit
sementara.tujuan audit merupakan suatu hipotesis yang memerluka pembuktian
untuk menjawab pertanyaan audito. Untuk mendapatkan jawaban ini, auditor
menerapkan prosedur audit yang telah ditetapkan. Tujuan audit merupakan hal
yang sangat penting dalam audit SDM, karena tujuanaudit ini mengarahkan
bagaiman audit dilaksanakan. Termasuk hasil apa yang diharapkan dari audit
tersebut. Ketepapatan perumusan tujuan audit ini sangat menentukan keberhasilan
audit mencapai tujuannya. Tujuan audit terdiri atas tiga elemen, yaitu
kriteria, penyebab, danakibat.
Review terhadap sistem pengendalian manajemen
Sistem
pengendalian ini mengendalikan proses agar berjalan secara ekonomis, efisien
dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam audit SDM, auditor harus
memahami hal ini terutama yang berkaitan dengan pengelolaan SDM. Beberapa
halyang berhubungan dengan sistem pengendalian manajemen yang harus diperhatikan
oleh auditor dalam audit SDM antara lain:
a. Tujuan
dari program/aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas.
b. Kualitas
dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program/aktivitas kualifikasi dari SDM
yang terlibat dari program/aktivitas SDM yang dilaksanakan.
c. Anggaran
program.
d. Pedoman/metode
kerja, persyaratan kualifikasi.
e. Spesifikasi
dan deskripsi pekerjaan.
f. Standar
kinerja program
Audit lanjutan
Dalam
temuan audit yang diperoleh, auditor meringkas dan melakukan pengelompokan
terhadap temuan tersebut kedalam kelompok kondisi, kriteria, penyebab, dan
akibat. Kondisi merupakan kenyataan rill yang ditemukan auditor program-program
SDM yang ditetapkan perusahaan.contoh kondisi dapat berupa rendahnya
keterampilan karyawan, produktivitas kerja yang rendah, tidak adanya motivasi
untuk berprestasi pada karyawan, tingkat absensi dan perputaran karyawanyang
tinggi dan sebagainya. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai aktivitas
dalammengelola SDM.
Pelaporan
Laporan
harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami. Laporan audit harus memuat
tentang informasi latar belakang, kesimpulan audit dan disertai dengan
temuan-temuan audit sebagai bukti pendukung kesimpulan tersebut. Dalamlaporan
juga harus disajikan rekomendasi yang diusulkan auditor sebagai alternatif
perbaikan terhadap penyimpangan yang masih terjadi. Sebagai kelengkapannya
laporan juga harus menyatakan ruang lingkup dari audit yang dilakukan.
Tindak lanjut
Tindak
lanjut merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor. Manajemen
dan auditorharus sepakat dan secara bersama-sama dalam melaksanakan tinda
lanjut perbaikan tersebut.
RUANG LINGKUP AUDIT
SDM
harus dikelola sebagaimana halnya aset yang dimiliki perusahaan. Jadi, pola
pikir ruang lingkup audit SDM dibagi kedalam tiga kelompo, sesuai dengan
administrasi aset tetap pada umumnya, yaitu perolehan, penggunaan, dan
penghentian pengguanaan sebagai berikut:
1. Rekrutmen
atau perolehan SDM, mulai dari awal prosesperencanaan kebutuhan SDM hingga
proses seleksi dan penempatan
2. Pengelolaan
SDM, meliputi semua aktivitas pengeolaan SDMsetelah ada di perusahaan, mulai
dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan
3. Pemutusan
hubungan kerja karena mengundurkan diri mapun pemecatan akibat pelanggaran
aturan perusahaan.
PROGRAM KERJA AUDIT
Program
kerja audit ini memuat beberapa pertannyaan dan langkah kerja untuk memperoleh
temuan audit, sesuai dengan tahapan-tahapan audit. Pada bagian ini diuraikan
progam audit secara umum untuk keseluruhan proses SDM mulai dari penerimaan
katryawan sampai dengan pemutusan hubungan kerja.
BAB 6
AUDIT PEMASARAN
A. Definisi
Audit Pemasaran
Audit
Pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan
dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan
aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dana area
permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana tindakan untuk
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
B. Tujuan
dan Manfaat Audit Pemasaran
Tujuan
utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifiasi ancaman-ancaman
pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan
untuk mengeliminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaatnya dapat memberikan
gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai
kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan.
A. Tipe
Audit Pemasaran
Ada
2 tipe audit pemasaran :
1. Audit
Fungsional atau Vertikal, merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa
aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan
membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut.
2. Audit
menyeluruh atau Horizontal, merupakan audit yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
B. Ruang
Lingkup dan Tujuan Audit
Audit
pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut:
1. Audit
Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan peasaran
mencakup penilaian terhadap pelanggaran, pesaing, dan berbagai faktor lain yang
memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan
makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit
Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk
menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang selaras dengan
tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
3. Audit
Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemmapuan
berorganisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan.audit ini menentukan
kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagia-bagian
lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dsb.
4. Audit
Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur
yang digunakan untuk perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan
pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah
perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak untuk digunakan
mengerjakan tugas-tugas rutin dibidang pemasaran.
5. Audit
produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis
produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggaran atau unit analisi
yang lain didalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode
untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit
Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal
atau analisi secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti
produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi dan lain-lain.
C. Tahapan-tahapan
Audit Manajemen
1. Audit
Pendahuluan
2. Review
dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
3. Audit
lanjutan
4. Pelaporan
D. Proses
Manajemen Pemasaran
Proses
manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar,
memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola
upaya-upaya pemasaran. Proses ini mengoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran
dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang
terlibat didalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
E. Menentukan
Konsumen Sasaran
Ketika
menganalisis pasar, perusahaan melakuka identifikasi terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang ada dan kemampuan dari berbagai pemain untuk
memenuhinya.
Langkah
berikutnya adalah menentukan pasar sasaran. Proses inu meliputi tiga tahapan
penting yaitu:
1. Segmentasi
pasar
Merupakan proses pengelompokkan
pelanggan kedalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang sama. Segmen pasar bisa dibedakan berdasarkan faktor
geografis, demografis, fisikkografis, dan perilaku.
2. Penetapan
pasar sasaran
Merupakan proses untuk mengevaluasi
setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan
dimasuki.
3. Penentuan
posisi pasar
Mengatur suatu produk untuk
menempati tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan relatif terhadap
produk-produk saingannya di dalam pikiran konsumen sasaran.
F. Mengembangkan
Bauran Pemasaran
Bauran
pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan
dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan didalam pasar
sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi:
1. Produk,
mencerminkan kombinasi barang dan atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar sasaran. Keputusan produk menyangkut kualitas, fitur, daya tahan, desain,
kesesuaian, merek dan kemasan.
2. Harga,
mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan konsumen untuk mendapatkan dan
menggunakan suatu produk. Faktor internal penting yang mempengaruhi keputusan
penetapan harga yaitu tujuan perusahaan, strategi, bauran pemasaran, biaya dan
pertimbangan organisasional. Sedangkan faktor eksternal meliputi pasar dan
permintaan, harga pesaing, dll.
3. Tempat
/ saluran distribusi berkaitan dengan usaha perusahaan menjadikan produk selalu
siap tersedia untuk konsumen sasaran dalam jumlah dan waktu yang tepat.
4. Promosi,
mencerminkan berbagai aktivitas untuk mengomunikasikan dan mensosialisasikan
keunggulan-keunggulan produk kepada konsumennya.
G. Mengelola
Upaya Pemasaran
Pengelolaan
upaya-upaya pemasaran melibatkan 4 fungsi utama manajemen pemasaran yaitu
analisis pemasaran, perencanaan pemasaran, implementasi pemasaran dan
pengendalian pemasaran.
Analisis
SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi untuk mencapai
keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus melakukan analisis terhadap lingkungan
pemasarannya untuk menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan
beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola.
Hasil
analisis pemasaran memberikan gambaran berbagai peluang, ancaman, dan kekuatan
perusahaan termasuk berbagai kelemahan yang bisa menjadi hambatan untuk bermain
dipasar menghadapi pesaing, kemudian perusahaan menyusun rencana pemasaran yang
bisa disusun dalam bentuk rencana jangka panjang, menengah, maupun pendek.
Implementasi
perusahaan menjadikan suatu rencana ke dalam berbagai program yang secara
efektif menerapkan rencana pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Keberhasilan
implementasi pemasaran diengaruhi oleh program tindakan, struktur organisasi
formal, sistem keputusan dan penghargaan, SDM, dan budaya perusahaan.
Pengendalian
pemasaran merupakan proses pengukuran dan evaluasi hasil-hasil strategi dan
rencana pemasaran serta pengambilan tindakan-tindakan korektif untuk memastikan
bahwa tujuan-tujuan pemasaran akan tercapai. Sedangkan pengendalian strategis
menekankan pada evaluasi apakah strategi yang ditetapkan perusahaan masih
sesuai dengan peluang-peluang yang tersedia dan kondisi persaingan yang sedang
terjadi.
H. Program
Kerja Audit
Program
audit memberikan landasan yang sitematis dalam audit sehingga pelaksanaan audit
dapat berjalan sesuai dengan rencana, program kerja audit dibuat untuk setiap
tahap audit sesuai dengan informasi yang ingin diperoleh pada setiap tahapan
tersebut.
I. Audit
Lingkungan Pemasaran
Lingkungan
pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan
Mikro
Terdiri atas kekuatan-kekuatan
disekitar perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dalam melayani
pelanggannya. Pelaku utama lingkungan mikro yaitu:
·
Perusahaan
·
Pemasok
·
Perantara pemasaran
·
Pelanggan
·
Pesaing
2. Lingkungan
Makro
Merupakan kekuatan-kekuatan
kemasyarakatan yang lebih luas yang mempengaruhi segenap lingkungan mikro
perusahaan dan keputusan-keputusan strategi pemasaran. Lingkungan ini
meliputi:\
·
Lingkungan alam
·
Lingkungan teknologi
·
Lingkungan politik
·
Lingkungan budaya
J. Audit
Strategi Pemasaran
Proses
manajemen strategis terdiri atas:
1. Merumuskan
misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan, filosofi, dan
tujuan perusahaan.
2. Mengembangkan
profil perusahaan yang mencerminkan kondisi internal dan kapabilitas
3. Menilai
lingkungan eksternal perusahaan meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor
konstektual umum
4. Menganalisis
opsi perusahaan dengan mencocokan sumber daya yang dimiliki dengan lingkungan
eksternal
5. Mengidentifikasikan
opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada
berdasarkan misi perusahaan.
6. Memilih
seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan mencapai pilihan
yang paling dikehendaki
7. Mengembangkan
sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang
dan strategi umum yang dipilih
8. Mengimplementasikan
pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang
menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem
imbalan
9. Mengevaluasi
keberhasilan proses strategi sebagai input bagi pengambilan keputusan dimasa
yang akan datang
K. Audit
Fungsi Pemasaran
Audit
fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sitematis dan terdokumentasi terhadap
bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakan bauran tersebut
secara efektif mencapai tujuan pemasaran. Fungsi pemasaran melibatkan:
1. Kebijakan
Produk
2. Keputusan
lini produk
3. Keputusan
bauran produk
4. Kebijakan
harga
BAB 7
AUDIT PRODUKSIDAN
OPRASI
Adanya
tekanan yang sangat kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut
prerusahaan untuk lebih cerdas dalam menjalankan oprasinya. Perubahan permintaan pasar menuntut
perusahaan untuk beroprasi lebih efesien, fleksibel dan menempatkan produk
tepat waktu di pasar tanpa mengabaikan standar kualitas sesuai dengan
spesifikasi pelanggan.
Industry
sebagai suatu system, mengintegrasikan empat hal penting dalam keunggulan
bersaing yang meliputi : riset pasar, desain produk, proses produksi, dan
pemasaran produk. Perbaikan kerja bisnis modern mencakup keseluruhan system
industry mulai dari pemesanan material sampai dengan distribusi produk kepada
konsumen, pelayanan purnajual, dan desain ulang produk.
Berdasarkan
hasul riset pasar, diperoleh informasi tentang keinginan kosumen terhadap suatu
produk. Dari informasi ini kemudian perusahaan merancang desain produk yang
sesuai denan keinginan pasar.di samping
itu proses produksi harus berjalan secara efektif dan efesien untuk
menghasilkan produk berkualitas dengan biaya serendah mungkin.
Fungsi
dan produksi dan oprasi yang mentranformasikan input menjadi output bertanggung
jawab untuk mengasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang telah di
tetapkan tepat waktu secara efesien dan efektif. Dalam aktivitasnya di mulai
dari perencanaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi, fungsi ini harus
berjalan secara optimal dalam menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan
kemampuan internal yang di miliki perusahaan.
Waktu
adalah salah satu komponen dalam keunggulan bersaing. Ketepatan waktu dalam
menyediakan produk di pasar adalah kebutuhan utama strategi bersaing
perusahaan. Terlambat menyediakan produk di pasar sama artinya dengan tidak
menyediakan sama sekali karena perusahaan telah kehilangan kesempatan dan
pelanggan memilih produk sejenis yangbanyak tersedia di pasar.
Kuntitas
dan kualitas produk tepat berhubungan dengan kemampuan perusahaan memahami
kebutuhan konsumen dan cara mereka memenuhi kebutuhan tersebut. Kualitas
berhubungan dengan kemampuan produk memuaskan pelanggan nya. Berbagi kualitas
di kembangkan oleh para ahli, salah satu yang mendapat perhatian adalah
kesesuaian antara manfaat yang di berikan produk tersebut dengan harapan
penggunanya.
Kemampuan
menghasilkan produk dalam waktu, kuantitas dan kualitas yang tepat belumlah cukup
untuk mendukung keunggulan bersaing perusahaan. Produk harus di hasilkan
melalui proses yang efesien di mana optimalisasi penggunaan sumberdaya menjadi
pedoman dalam setiap proses yang tranformasi. Menghasilkan produk dengan biaya
produk dengan biaya produksi yang rendah tanpa mengorbankan atribut kepuasan
pelanggan, berarti perushaan telah bergerak menuju keunggulan bersaingnya.
Untuk
memastikan bahwa produksi dan oprasi telah berjalan sesuai dengan kebijakan dan
strategi yang telah di tetapkan, membantu mengindentifikasi kelemahan kelemahan
yang masih terjadi yang dapat menghambat tercapainya tujuan fungsi ini dan
mencari solusi perbaikannya, perusahaan melakukan audit atas fungsi produksi
dan oprasi baik yang di lakukan secara adhok maupun secara periodic.
PENERTIAN AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI
Audit
produksi danoprasi melakukanpenilaian secara komperhensif terhadap keseluruhan
fungsi produksi dan oprasi untuk menentukan apakah fungsi produk dan oprasi
untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan ( ekonomis,
efektif dan efesien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit
produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan oprasi.
Audit ini juga berperan melengkapi fungsi Pengendalian kualitas.
Beberapa alasan
yang mendasari perlu di lakukannya audit ini antara lain:
-
Proses produksi dan
oprasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.
-
Kekurangan / kelemahan
yang terjadi harus di temukan sehingga segera dapat di perbaiki.
-
Konsistensi berjalannya
proses harus diungkapkan.
-
Pendekatan proaktif
harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
-
Berjalannya tindakan
korektif harus mendapatkan dorongan dan dukungan dari berbagai pihak yang
terkait.
PRINSIP-PRINSIP
UMUM
Beberapa prinsip umum yang
memberikan panduan terhadap pelaksanaan audit ini, dapat di auditkan pedoman
oleh auditor dalalm menjalankan tugas profesionalnya. Prinsip-prinsip tersebut
antara lain :
1. Tujuan
utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan oprasi yang
berjalan saat ini sesuai dengan kriteria ( peraturan, kebijakan, tujuan,
rencana dan standar) yang telah di tetapkan serta mengidentifikasi wilayah yang
masih memerlukan perbaikan.
2. Auditor
harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data yang
cukup relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam
menerapkan kriteria yang telah di tetapkan.
3. Auditor
harus mengklarifikasi ketidak sesuaian yang terjadi antara aktifitas produksi
dan operasi dengan kebutuhan kriteria yang telah di tetapkan dan membuat
rekomendasi untuk peningkatan.
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui:
1. Apakah
produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan
2. Apakah
strategi serta rencana produksi dan oprasi serta cara cermat
menghubungkanantara kebutuhan untuk emuaskan pelanggan dengan ketersediaan
sumber daya serta fasilitas yang di miliki perusahaan.
3. Apakah
strategi, rencana produksi dan oprasi telah mempertimbangkan
kelemahaan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang
dimiliki perusahaan.
4. Apakah
proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efesien.
5. Apakah
penempatan fasilitas dan perbaikan fasilitas produksi dan oprasi telah
mendukung berjalan nya proses secara ekonomis, efektif, dan efesien.
6. Apakah
pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produk dan oprasi telah berjalan sesuai
dengan jadwal yang telah di tetapkan oleh perusahaan dengan kriteria kuantitas,
kualitas, dan waktu yang telah di tetapkan.
7. Apakah setiap bagian
yang terlibat dalamproses produksi dan oprsi telah melaksanakan aktifitasnya
sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telahdi tetpkan perusahaan.
MANFAAT AUDIT
Audit
fungsi produksi dan operasi dapat membantu manajemen dalam menilai bagaimana
fungsi ini berjalan dengan mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
TAHAP- TAHAP
AUDIT
Tahap audit produksi dan operasi meliputi :
1. Audit
pendahuluan
Audit pendahuluan diawali dengan
perkenalan antara pihak auditor dengan organisasi audite. Pertemuan ini juga
bertujuan untuk menginformasi scope audit, mendiskusikan rencana audit dan
pengalian informasi tentang organisasi audite, objek yang akan di audit.
2. Review
dan pengujian terhadap pengendalian manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan
review dan pengujian terhadap beberapa perubahaan yang terjadi pada struktur
perusahaan, system manajemen kualitas, fasilitas yang di gunakan dan/atau
personilia kunci dalam perusahaan, sejak audit akhir.
3. Audit
lanjutan
Pada tahap ini auditor melakukan
audit yang lebih dalam dan pengembangan temuan fasilitas, prosedur
catatan-catatan (dokumen) yang berkaitan dengan produksi dan oprasi.
4. Pelaporan
Hasil dari keseluruhan tahap audit
sebelumnya yang telah diringkaskan dalam kertas kerja audit (KKA) merupakan
dasr dalam membuat kesimpulan audit dan rumusan rekomendasi yang akan di
berikan auditor sebagai alternative solusi atas kekurangan kekurangan yang
masih di ditemukan.
Laporan audit di sjikan dengan
format sebagai berikut:
a. Informasi
latar belakang
b. Kesimpulan
audit dan ringkasaan temuan audit
c. Rumusan
rekomendais
d. Ruang
lingkup audit
5. Tindak
lanjut
Ruang lingkup audit produksi dan
oprasi meliputi keseluruhan dari program/aktivitas yang di kelola pada funsi
ini, yang merupakan bagian dari wewenang dan tanggung jawab untuk pencapaian
tujuan perusahaan secara keseluruhan ruang lingkup audit produksi dan oprasi
meliputi :
a. Rencan
produksi dan operasi
b. Produktifitas
danpeningkatan nilai tambah
c. Pengendalian
produksi dan oprasi
RENCANA PRODUKSI
DAN OPERASI
Rencana
produksi danoperasi menakomodasi rencana fungsi-fungsi bisnis lain, yang
merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang di
persyaratkan, aktifitas pengembangan dan rekayasa kapasitas produksi, rencana
persediaan, keuangan,ketersediaan SDM, bahan baku, dan tingkat imbal hasil
investasi yang di persyaratkan investor.
Melalui
hasil survai pasar dan umpan balik yang di terima dari pelangan, dapat di
indentifikasi peluang-peluang yang mungkin untuk di kembangkan, yang merupakan
selisih antara kebutuhan pasar dengan kebutuhan industry untuk memenuhinya.
Oleh karena itu penyusunan rencana induk harus berdasarkan pada ketersediaan
kapasitas dan rencana pengunaan nya, peluang dan ancaman yang di hadapi dan
usaha-usaha untuk melakukan perbaikan berkelanjutan untukmeningkatkan
evektifitas dan efesiensi. Suatu rencna induk memuat tentang:
1. Jadwal
induk produksi
Jadwal produksi utama membuat
spesifikasi tentang apa yang akan di buat, sesuai dengan rencana produksi,
rencana ini mencakup input yang akan di proses seperti permintaan konsumen,
kemampuan teknis, ketersediaan SDM, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok, dan
berbagai pertimbangan lainnya.
Jadwakl produksi yang akurat
dapatmeminiumkan biaya persediaan dan penyetelan mesin karna jadwl ini
menghubungkan antara kebutuhan konsumen dengan jadwal pengiriman, penerimaan
bahan baku dan pengolahan kapasitas produksi yang di miliki perusahaan.
2. Penilaian
atas penggunaan kapasitas produksi
Pertimbangan kebutuhan kapasitas
berpengaruh secara mendasar terhadap jadwal utama.oleh karena itu perusahaan
harus memiliki kebijakan dan strategi yang tepat berkaitan dengan besaran yang
di miliki.
3. Tingkat
persediaan
Secara umum persedian pada industry
manufaktur terdiri atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang
jadi, dan persdiaan perlengkapan.
Metodeproduksi modern seperti just
in time mengisyaratkan tingkat persediaan nol (zero inventory). Menurut metode
ini keunggulan bersaing perusahaan di rancang melalui dari perencanaan
eksternal yang dapat mendukung
keberhasilan perusahaan.
Menghubungkan rantai nilai
eksternal dengan rantai nilai internal (proses kerja sama antar fungsi di dalam
perusahaan ) menjadikan proses produksi berjalan sangat efektif dan efesien.
4. Perencanaan
keseimbangan lintas produksi
Keseimbangan lintas produksi atau
disebut juga keseimbangan lini produksi bertujuan untuk memperoleh suatu arus produksi yang
lancar guna memperoleh optimalisasi penggunaan fasilitas, tenaga kerja dan
peralatan yang tinggi melalui penyeimbangan waktu kerja antar stasiun kerja.
Secara teknisi dalam penyusunan
keseimbangan lini ini, terdapat dua factor penting yang harus di ketahui
terlebih dahulu yaitu (a) jumlah waktuseluruh tugas dan(b) waktu elemen tugas
terpanjang, agar waktu siklus yang mnium di ketahui. Metode ini mengelompokan
penugasan dalam mencapai keseimbangan lintas produksi yang optimal dengan
prosedur sebagai berikut :
1. Menetapkan
tugas yang dapat di pilih sebagai tugas awal ( tidak ada tugas lain yang
mendahuluinya atau tugas yang mendahuluinya sudah selesai di kerjakan)
2. Menetapkan
tugas yang cocok dengan waktu yang tersedia.
3. Menetapkan
penugasan pada suatu stasiun kerja sampai maksimal.
4. Melanjutkan
ke stasiun kerja berikutnya dengan mengulangi prosedur di atas sampai penugasan
selesai.
Berikut kriteria yang dapat di gunakan
untuk mengaudit rencana induk pada suatu perusahaan manufakturyang di sajikan
pada table 7.1
No
|
Variable
|
Kriteria
|
Pengukuran
|
1
|
Jadwal produksi
|
Tepat kuantitas
|
Rasio hasil produksi dengan
kebutuhan
|
Tepat mutu
|
Standar kualitas
|
||
Tepat waktu
|
Jadwal pelepasan barang ke pasar
|
||
2
|
Optimalisasi penggunaan sumber
daya
|
Kapasitas penuh
|
Rasio rencana produksi dengan
kapasitas produksi
|
Maksium utility
|
Rasio penggunaan kapasitas dengan
kapasitas tersedia
|
||
3
|
Tingkat persediaan
|
Persediaan minium ( zero)
|
Rasio jumlah persedian akhir
dengan hasil produksi
|
4
|
Keseimbangan lintas produksi
|
Tidak ada kemacetan proses
produksi
|
Rencana hasil produksi dan
pemeliharaan mesin produksi
|
Keseimbangan beban operator
dengan mesin produksi
|
Rasio operator dengan mesin
produksi
|
PRODUKSI DAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH
Tranformasi
yang mengubah input menjadi output selalu di ikuti dengan peningkatan nilai
tambah. Nilai tambah ini meliputi keseluruhan usaha dalam meningkatkan manfaat
yang di peroleh baik oleh perusahaan maupun pelanggan.komitmen ini akan
menyatukan usaha dari berbagai komponen dalam perushaan untuk hanya melibatkan
aktivitas bernilai tambah dalam oprasi nya. Dengan demikian aktifitas-aktifitas
tidak bernilai tambah harus di eliminasi semaksimal mungkin.
Lean
production, suatu metode produksi ramping, yang di kembangkan oleh produsen
yang menggunakan focus berulang dalam rancangan prosesnya mampu secara
signifikan memberi kuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Metode ini
menekankan kesempurnaan proses yang berjalan dengan mengeliminasi celah-celah keaslahan
yang masih terbuka. Untuk menunjang kesuksesan nya, metode ini mensyaratkan
adanya proses belajar,kreatifitas, kerja kelompok yang berkelanjutan dan
komitmen bersama untuk melakukan perbaikan terus menerus serta pemanfataan
penuh kemampuan semua pihak.
Keunggulan
lean production, di dukung oleh kebijakan dan praktik produksi yang secar
maksimal mengoptimalkan penggunaan sumber daya perushaan untuk meningkatkan
keunggulan bersaing nya, kebijakan dan praktiktersebut meliputi:
1. Penghapusan
persediaan (zero inventory)
2. Tingkat
cacat no (zero defect)
3. Meminimalkan
kebutuhan tempat (area)
4. Kemitraan
dengan pemasok
5. Tanggung
jawab pemasok
6. Meminimalkan
aktivitas yang tidak menambah nilai
7. Pengembangan
angkatan kerja
8. Menciptakan
tantangan dalam bekerja.
BAB 8
Audit
Sistem Kepastian Kualitas
Pengertian
Audit Sistem Kepastian Kualitas
Audit
sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan
sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi. Audit ini dirancang untuk menilai
aktivitas, praktik, atau kebiajakan perusahaan untuk menentukan apakah
perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan dalam operasinya.
Peran
Audit Sistem Kepastian Kualitas
Berbagai
pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian kualitas dengan
berbagai kepentingan dan tujuannya, pihak-pihak tersebut :
1. Perusahaan
(manajemen puncal)
Untuk menilai seberapa mampu jajaran dibawahnya
mengimplemantasikan sistem manajemen kualitas yang telah disepakati.
2. Pelanggan
Untuk mendapatakan kepastian bahwa produk yang
dikonsusmsi telah sesuai dengan standar kualitas yang disyaratkan.
3. Pemerintah
Untung mendapatkan kepastian bahwa produk yang
dihasilkan dilepas dipasaran telah sesuai dengan standar kualitas yang telah
ditetapkan peerintah dan dikonsumsi oleh konsumen.
4. Asosiasi
Mendpatakan informasi tentang bagaimana perusahaan
yang menjadi anggotanya mengelola manajemen kualitasnya.
5. Lembaga
serifikasi
Untuk menilai kemampuan dari perusahaan dalam
menerapkan sistem kepastian kualitas yang telah ditetapkan oleh lembaga
sertifikasi.
Tujuan dan Manfaat
Audit
Tujuan audit :
1. Menentukan
ketidak sesuaian
2. Menentukan
efektivitas sistem kualitas
3. Memberikan
peluang untuk perbaikan sistem
4. Memenuhi
persyaratan peraturan
5. Memudahkan
registrasi sistem kualitas
6. Menilai
pemasok dan memverifikasi sistem kualitasnya
7. Menilai
dan memverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri.
Manfaat audit :
1. Membantu
mengembangkan sistem manajemen kualitas terpadu yang efektif
2. Menyempurnakan
proses pengambilan keputusan manajemen
3. Membantu
pengalokasian sumber daya secara optimal
4. Mencegah
timbulnya masalah yang dapat menganggu
5. Memungkinkan
dilakukannya tindakan koreksi yang tepat waktu
6. Mengurangi
biaya-biaya tambahan yang tidak perlu
7. Meningkatkan
produktifitas
8. Meningkatkan
kepuasan pelanggan dan pasar.
Meningakatkan Nilai
Tambah Organisasi Melalui Proses Audit
1. Perencanaan
Audit
2. Teknik
audit
3. Keputusan
dan analisis
4. Laporan
dan tindak lanju
Manajemen Kualitas
A. Fokus
pada Pelanggan
1. Menyelidiki
dan memahami kebutuhan pelanggan
2. Memastiakan
bahwa tujuan dan sasaran perusahaan berhubungan dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan
3. Mengomunikasikan
kebutuhan dan harapan pelanggan dengan organisasi secara keseluruhan
4. Menyelaraskan
pendekatan dlam memuaskan pelanggan dan pihak yang berkepentingan serta
mengambil tindakan atas hasil yang diperoleh
5. Memastikan
keseimbangan antara kepuasan pelanggan dengan pihak lain yang berkepentingan.
B. kepemimpinan
Penerapan prinsip-prinsip
kepemimpinan didalam perusahaan :
1. Memandang
semua kebutuhan pihak terkait sebagai satu kesatuan
2. Menciptakan
visi dan misi yang jelas untuk masa depan perusahaan
3. Menetapkan
tujuan, sasaran, serta target yang menantang dan realistis
4. Bertindak
bebas dengan disertai dengan tanggung jawab dan akuntabilitas
5. Menyediakan
sumber daya dan penelitian
6. Menjadi
teladan dalam kejujuran, moral, dan penciptaan budaya perusahaan yang kuat
7. Membangun
kepercayaan dan menghilangkan berbagai kekhawatiran karyawan.
C. Keterlibatan
Sumber Daya Manusia
Penerapan
prinsip-prinsip keterlibatan SDM akan membantu setiap individu dan kelompok :
1. Memahami
tentang pentingnya kontribusi dan peranan mereka dalam perusahaan
2. Mengidentifikasi
kendala-kendala yang dapatmenghambat kinerja mereka
3. Bertanggung
jawab terhadap maslah yang dihadapi
4. Mampu
menilai kinerja sendiri
5. Berusaha
meningkatkan kompetinsi, pengetahuan, dan pengalaman
6. Menyumbang
pengetahuan dan pengalaman
D. Pendekatan
Proses
Manfaat pendekatan proses :
1. Penurunan
biaya dan waktu siklus menjadi lebih pendek melalui efektifitas penggunaan
sumber daya
2. Hasil
yang diperoleh meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan
3. Meningkatkan
kesemptan menjadi prioritas dan terfokus.
E. Pendekatan
Sistem Terhadap Manajemen
Sebagai
pengindentifikasian, pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling
terkait untuk mencapai tuuan dan peningkatan sasaran perusahaan secara efektif
dan efisien.
F. Peningkatan
Berkesinambungan
Pengembangan
dari konsep peningaktan terus-menerus dimana dalam peningkatan yang
berkesinambungan ini dilakukan suatu stabilisasi terlebih dahulu terhadap
peningkatan yang telah dilakukan sebelumnya untuk melakukan peningkatan
berikutnya.
G. Pembuatan
Keputusan Berdasarkan Fakta
Langkah
menerpkan prinsip-prinsip ini :
1. Mengumpulkan
data dan informasi serta pengujian yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran
perusahaan
2. Memastikan
bahwa data dan informasi akurat dapat dipercaya dan mudah diakses
3. Menganalisis
data dan informasi dengan menggunakan metode yang tepat
4. Memahami
penggunaan teknil-teknik statstik
5. Membuat
keputusan dan menindak lanjutinya bedasarkan hasil analisis dan pengalaman.
H. Hubungan
Saling Menguntungkan dengan Pemasok
Hubungan
yang saling menguntungkan harus dikembangkan oleh perusahaan dengan pemasoknya
dalam rangka meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam memberikan nilai
tambah.
Langkah-langlah
Audit
1. Perencanaan
Auditor melakukan identifikasi terhadap tuuan atau
sasaran organisasi.
2. Pelaksanaan
Diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor
dengan berbagai pihak yang berwenang untuk membahas tentang ruang lingkup
audit, tujuan, jadwal pelaksanaan dan rancangan kertas kerja audit.
3. Memahami
hasil audit
Menyajiakan informasi tentang kekuatan, kelemahan
dan beberapa bagian yang membutuhkan peningkatan dalam organisasi auditee.
4. Tindakan
perbaikan
Organisasi didampingi oleh auditor,
mengimplementasikan rencana tindakan perbaika yang telah ditetapkan.
Persyaratan Sistem
Kepastian Kualitas Berdasarkan ISO 9001:2001
1. Klausa
4 tentang sistem manajemen kualitas
2. Klausa
5 tentang tanggung jawab manajemen
3. Klausa
6 tentang manajemen sumber daya
4. Klausa
7 tentang realisasi produk
5. Klausa
8 tentang pengukuran, analisis, dan peningkatan.
Sistem
Manajemen Kualitas
1. Persyaratan
umum
2. Persyaratan
dokumen
a. Umum
b. Manual
kualitas
c. Pengendalian
dokumen
Tanggung Jawab
Manajemen
1. Komitmen
manajemen
2. Fokus
pada pelanggan
3. Kebijakan
kualitas
4. Perencanaan
5. Tanggung
jawab, wewenang dan komunikasi
6. Tinjauan
manajemen.
Manajemen Sumber Daya
1. Ketersediaan
sumber daya
2. Sumber
daya manusia
3. Infrastruktur
4. Lingkungan
kerja
Ralisasi Produk
1. Perencanaan
realisasi produk
a. Sasaran
dan persyaratan kualitas bagi produk
b. kebutuhan
untuk menetapkan proses, dokumentasi dan penyediaan sumber daya untuk produk
c. mengikuti
verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, dan pengujian yang khusus terhadap
produk dan kriteria untuk penerimaan produk
d. dokumen
yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahsa proses realisasi menghasilkan
produk yang memenuhi persyaratan.
2. Proses
yang berhubungan dengan pelanggan
a. Identifikasi
persyaratan yang berhubungan dengan produk
b. Tinjauan
persyaratan yang berhubungan dengan produk
c. Komunikasi
dengan pelanggan.
3. Desaiin
dan pengembangan
a. Perencanaan
desai dan pengembangan
b. Input
desain dan pengembangan
c. Output
desain dan pengembangan
d. Tinjauan
desain dan pengembangan
e. Verifikasi
desain dan pengembangan
f. Falidasi
desain dan pengembangan
g. Pengendalian
perubahan desain dan pengembangan
4. Pembelian
a. Proses
pembelian
b. Informasi
pembelian
c. Verifikasi
produk yang dibeli
5. Produk
dan penyedian jasa
a. Pengendalian
produk dan penyediaan jasa
b. Validasi
proses produksi dan penyediaan jasa
c. Identifikasi
dan mampu telusur
d. Properti
pelanggan
e. Pemeliharaan
produk
6. Pengendalian,
pengukuran dan pemantuan alat.
Pengukuran,Analisis dan
Peningkatan
1. Umum
a. Memperlihatkan
kesesuaian produk
b. Memastiakn
kesesuaian sistem manajemen kualitas
c. Melaukukan
peningkatan berkelanjutan yang efektif terhadap sistem manajemen kualitas
2. Pemantauan
dan pengukuran
a. Kepuasan
pelanggan
b. Audit
internal
c. Analisis
data
3. Peningkatan
a. Peningkatan
kelanjuta
b. Tindakan
perbaikan
c. Tindakan
pencegahan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Audit
manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan
efektifitas oprasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis
untuk mengaudit altifitas, program-progam perusahaan yang diselenggarakan atau
sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien.
Audit manajemen
dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
pengelolaan program perusahaan,menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan
menentukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut agar
dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Audit keuangan yang
menekan kan auditnya pada data-data transaksi,proses pencatatan dan laporan
akutansi yang dibuat perusahaan,audit manajemen
dilakukan dengan lingkup yang lebih luas yaitu keseluruhan aspek manaemen dari
objek yang diaudit.
B.
Saran
Saya selaku penyusun sangat menyadari
masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya kemaampuan saya. Dalam makalah ini kurangnya penjelasan yang
secara detail dari setiap point-pointnya.
Selain
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, saya juga
berharap makalah ini bermanfaat untuk saya dan
juga tentunya bagi pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar