Selasa, 07 Juni 2016

MAKALAH AUDIT MANAJEMEN



Audit Manajemen
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Manajemen
Dosen: Rusdiyana,M.pd.

Disusun oleh:
Linda Ambar Sari (113080114)
Kelas 3D









PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG DJATI
Jln. Perjuangan No. 01 Cirebon Telp. (0231) 487249-482115
2016/2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang Audit Manajemen. Selain sebagai tugas, makalah yang saya buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Audit Manajemen, baik pengertian, langkah-langkahnya, hak-hak audite  dan cakupan tentang Audit lainnya.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, selesainya makalah ini bukan semata karena kemampuan saya, banyak sumber-sumber yang mendukung dan menunjang saya dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan agar kedepannya saya mampu lebih baik lagi.

Cirebon,18 April 2016
Penyusun















BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Auditing atau pemeriksaan bukan merupakan cabang ilmu akuntansi, tetapi merupakan suatu yang mendasarkan diri pada hasil kegiatan akuntansi dan data kegiatan lainnya. Karena ilmu akuntansi selalu dituntut untuk terus tumbuh agar dapat berkembang dalam mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin komples, khususnya dalam penyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Salah satunya bidang akuntansi yang dikenal luas adalah auditing. Audit manajemen merupakan salah satu jenis audit. Karena saat ini penerapan ilmu auditing dinilai sangat penting. Audit manajemen merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa sajakah konsep dasar audit manajemen?
2.      Apa saja langkah-langkah audit?
3.      Apa sajakah macam-macam audit?
4.      Apa saja keuntungan–keuntungan audit?
5.      Apa saja sistem audit?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengidentifikiasi aspek-aspek sistem dan prosedur fungsi keuangan.
2.      Menunjukan bahwa audit manajemen dapat digunakan dalam mengevaluasi efektifitas dan efisien program suatu organisasi dan sekaligus mengevaluasi kesesuaian pelaksananaan.










BAB II
PEMBAHASAN
BAB 1
Konsep Dan Definisi
            Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektifitas oprasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit altifitas, program-progam perusahaan yang diselenggarakan atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien.
            Pada audit kepatuhan auditor berusaha mendapatkan dan mengevaluasi informasi untuk menentukan apakah pengelolaan keuangan, operasi atau aktivitas yang lain dari suatu entitas telah sesui dengan kriteria, kebijakan atau regulasi yang mendasarinya.
            Dalam audit internal auditor melakukan penilaian secara independen terhadap berbagai aktivitas dalam memberikan biasanya kepada perusahaan. Audit oprasional memfokuskan penilaiannya pada efisiensi dan efektifitas operasi suatu entitas. Audit keuangan merupakan audit yang paling tua dan paling populer. Audit ini dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dan penilaian terhadap sistem pelaporan akuntansi dan keuangan. Audit oprasional menekankan penilaian terhadap prosedur operasi dalam meningkatkan efisensi. Keseluruhan audit memiliki tujuan yang hampir sama yaitu menilai bagaimana manajemen mengoperasikan perusahaan, mengelola sumber daya yang dimiliki, meningkatkan efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan secara taat asas.
Tujuan Audit Manajemen
            Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktifitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktifitas pada perusahaan tersebut.
Tujuan audit :
-          Menentukan apakah laporan keuangan auditee telah disusun dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
-          Menentukan tingkat kepatuhan suatu entitas terhadap hukum, peraturan, kebijakan, rencana dan prosedur
-          Menilai keandalan laporan keuangan
-          Menentukan tingkat kepatuhan suatu entitas terhadap huku, peraturan, kebijakan, rencana, dan prosedur
-          Menilai pengendalian internal organisasi
-          Menilai efisinsi dan efektifitas penggunaan sumber daya
-          Program peninjauan terhadap konsistensi hasil dengan tujuan organisasi
-          Menilai efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya.
Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
1.      Kriteria merupakan standar pedoman norma bagi setiap individu atau kelompok didalam perusahaan melaukan aktifitasnya
2.      Penyebab merupakan tindakan aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok didalam perusahaan
3.      Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut.
Prinsip Dasar Audit
1.      Audit dititik beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki
2.      Persyaratan penilaian terhadap kegiatan objek audit
3.      Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yag bersifat positif
4.      Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi
5.      Penentuan tindakan terhadap pedtugas yang bertanggung jawab
6.      Pelanggaran hukum
7.      Penyelidikan dan pencegahan kecurangan
Perbedaan Audit Manejemen dan Audit Keuangan
            Audit manajemen dirancang umntuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pengelolaan program perusahaan,menganalisis akibat yang  ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Audit keuangan yang menekan kan auditnya pada data-data transaksi,proses pencatatan dan laporan akutansi yang dibuat perusahaan,audit manajemen dilakukan dengan lingkup yang lebih luas yaitu keseluruhan aspek manaemen dari objek yang diaudit.
1.      Tujuan adit
Audit keuangan dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan pleh perusahaan manajemen telah disusun melalui proses akutansi yang berlaku umum dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan kinerja manajemen pada periode tersebut. Audit manajemen ditujukan untuk mencapai perbaikan atas perbaikan atas berbagai program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan.
2.      Ruang lingkup audit
Audit keuangan menekankan auditnya pada data-data akutansi perusahaan dan proses penyajian laporan yang disajikan manajemen. Audit manajemen,ruang lingkup audit meliputi keseluruhan fungsi manajemen dan unit-unit yang ada didalamnya.
3.      Dasar yuridis
4.      Pelaksana audit
Audit keuangan dilakukan dalam rangka mendapatkan pengesahaan opini secara independen dari pihak auditor  atas kewajaran ;aporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan tersebut.Audit management dilakukan dalam rangka untuk menemukan berbagai kekurangan atau kelemahan pengelolaan perusahaan yang dilakukan menejemen sehingga dapat ditentukan langkah langkah perbaikan terhadap kekurangan
5.      Frekwensi audit
Audit keuangan dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun dan bersifat reguler. Audit menejemen tidak ada ketentuan mengikat yang mengharuskan untuk melakukan audit setiap periode waktu tertentu
6.      Orientasi hasil audit
Audit keuangan dilakukan terhadap data data keuangan perusahaan yang bersifat historis. Audit menejemen sebagai sarana untuk mengantisifasi mencegah kemungkinan terjadinya kegagalan terhadap kelemahan yang ada pada perusahaan
7.      Untuk pelaporan audit
Audit keuangan memiliki standar bentuk laporan yang bersifat baku bagi akuntan independen. Audit menejemen disajikan dalam bentuk laporan yang bersifat konferhensif laporan tersebut disamping menyampaikan kesimpulan hasil audit.
8.      Penggunaan laporan
Laporan audit keuangan ditunjukan pada berbagai kelompok pengguna yang berada di;uar perusahaan.Laporan audit menejemen lebih ditunjukan kepada pihak internal perusahaan.

Tahap tahap audit
1.      Audit pendahuluan
2.      Review dan pengujian pengendalian menejemen
3.      Audit terinci
4.      Pelaporan
5.      Tindak lanjut
Ekonomisasi berhubungan bagaimana perusahaan mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan oprasiny, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki.
Efektifitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perushaan untuk mencapai tujuannya.
Ruang Lingkup Audit Manajemen
Audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber daya, serta efektifitas pencapaian tuuan perusahaan.

BAB 2
LANGKAH-LANGKAH AUDIT
AUDIT PENDAHULUAN
Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Auditor lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. Yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara lain:
Pemahaman Auditor Terhadap Objek Audit
Objek audit meliputi keseluruhan dan atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya,objek audit menetapkan berbagai program yang pelaksanaannya dijabarkan dalam berbagai bentuk kegiatan. Dalam pemahaman terhadap objek audit, Auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber daya(kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan. Auditor harus membuat kesimpulan sementara secara umum atas pemahamannya terhadap objek audit. Yang dapat digunakan sebagai dasar sementara untuk mementukan tujuan, ruang lingkup, tujuan audit, dan penentuan kriteria serta bukti-bukti yang diperlukan.
Penentuan Tujuan Audit
Auditor harus menentukan tujuan audit untuk semua audit manajemen yang dilakukan, dalam rangka menyajikan kerangka kerja audi. Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada penugasan audit. Dalam penentuan tujuan audit, auditor harus memperkirakan dan mengukur dengan cermat. Arti penting program atau aktivitas sangat berpengaruh dalam rangka penentuan tujuan audit, auditor harus lebih menekankan pada aktivitas yang memerlukakn perbaikan. Penentuan tujuan audit harus memperhatikan berbagai berbagai kemungkinan resiko yang terjadi, baik resiko tidak tercapainya tujuan objek audit maupun tujuan audit itu sendiri
Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup merupakan luas(area) dari tujuan audit. Tiga elemen penting dalam setiap tujuan audit, yaitu kriteria, penyebab, akibat. Penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Secara garis besar ruang lingkup audit manajeman terdiri dari:
1.                  Bidang keuangan
2.                  Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan
3.                  Ekonomisasi
4.                  Efisiensi
5.                  Efektivitas

Penelaah Terhadap Peraturan dan Kebijakan yang Berkaitan dengan Objek Audit
            Penelaah ini bertujuan untuk  memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungan dengan objek audit baik yang bersifat umum maupun khusus. Dengan penelaah ini auditor dapat  memahami batas-batas wewenang objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya.
Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit
Kriteria adalah norma/stndar yang merupakan pedoman bagi setiap individu maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya didalam perusahaan. Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai pelaksanaan dan pengendalian berbagai aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit:
1.      Tujuan dari kegiatan yang diaudit
2.      Pendekatan audit
3.      Aktivitas tujuan audit
Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
            Dari hasil audit pendahulua, auditor harus membuat kesimpulan atau hasil audit pendahuluan yang telah dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya.


REVIEW TERHADAP PENGENDALIAN MANAJEMEN
            Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan memenfaatkannya serta berbagai tndakan yang dilakukan oleh manajemen dalam melakukan pengendalian. Karakteristik sistem pengendalian manajemen yang baik mencakup hal-hal sebagai berikut:
Pernyataan Tujuan
Pernyataan tujuan dapat memberikan arah kepada semua komponen dalm perusahaan dalam melksanakan aktivitasnya karena dengan pernyatan tujuan ini, didukung dengan sosialisasi yang memadai akan membantu setiap komponen didalam perusahaan tidak saja mampu untuk melaksanakan berbagai aktivitas tetapi juga memahami untuk apa mereka melakukan aktivitas  tersebut, apa manfaatnya bagi perusahaan dan bagaimana seharusnya melaksanakan aktivitas tersebut sehingga secara optimal dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Rencana Perusahaan
Penyusunan rencana harus diawali dengan adanya identivikasi terhadap ketersediaan sumber daya, berbagai hambatan internal, peluang-pelung yang mungkin(ingin) dicapai, dan berbagai hambatan eksternal yang mungkin dihadapi. Rencana harus memuat tentang keinginan perbaikan secara terys-menerus harus dilakukan dan realistis.
Kualitas dan Kuantitas SDM yang Memadai
            Kebutuhan SDM dalam perusahaan seharusnya lebih menekankan pada kapasitas yang harus tersedia dihubungkan dengan berbagai program/aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan. Kapasitas SDM yang harus tersedia dipengaruhi oleh dua hal penting yaitu kualitas dan kuantitas.
Kebijakan dan Praktik yang Sehat
Berbagai kebijakan dibuat untuk mendukung kelangsungan praktik yang sehat di dalam perusahaan, berbagai kebijakan yang dibuat perusahaan harus dikomunikasikan kepada seluruh pihak. Perumusan kebijakan harus memerhatikan kepentingan berbagai pihakyang ada di dalam perusahaan.
Sistem Review yang Efektif
Sistem review menyangkut bagaimana pihak-pihakyang berwenang melakukan review terhadap berbagai aktivitas/kegiatan yang dilakukan. Dalam sistem review yang baik, pelaksanaan supervisi harus dilaksanakan secara memadai.
AUDIT LANJUTAN
Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhny ayang telah ditetapkan berdasrkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen. Auditor harus mampu mengungkap lebih lanjut dan menganalisis semua informasi yang berkaitan dengan tujuan audit, sehingga ahirnya dapat disusun suatu kesimpulan audit dan dibuat rekomendasi yang dapat diterima oleh objek audit.
Langkah-langkah audit pada tahap ini, yaitu:
a.      Mengumpulkan Tmbahan Informasi Latar Belakang
            Menekankan pada usaha untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dalam menganalisis aktivitas yang di audit sebagai dasar pembuatn kesimpulan auit.
b.      Memperoleh Bukti
                        Agar dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit, semua bukti yang diperolah dlam audit harus memenuhi kriteria:
1.               Relevan: berhubungan dengan aktivita yang sedang diaudit.
2.               Material: cukup berarti dalam memenuhi kesimpulan yang dibuat
3.               Kompeten: diperoleh dari sumber independendan dapat dipercaya
4.               Cukup: memadai sebagai dasar pembuatan kesimpulan

a.               Membuat Ringkasan dan Mengelompokkan Bukti
           Bukti-bukti yang diperoleh dari audit kemudian di ringkjas dan di kelompokkan sesuai dengan elemen tujuan yng meliputi: kriteria, penyebab, dan akibat.
b.               Pengembangan Temuan dalam Audit Lanjutan
           Pengembangan temuan merupakan pengumpulan dan sintesa informasi khusus yang bersangkutan dengan program/aktivitas yang di audit, dievaluasi, dan yang dianalisis karenana akan memjadi perhatian dan berguna bagi pengguna laporan.
c.                Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan
           Pengembangna temuan harus dilanjut terus-menerus selama temuan tersebut diyakini memberikan informasi yang mendukung keakuratan kesimpulan audit.

PELAPORAN
            Bagian ahir dari proses manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu (a) cara penyajian yang mengikuti arus informasiyang diperoleh selama tahapan-tahapan audit,(b) cara penyajian ynag mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit ini.
TINDAK LANJUT
            Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemaha/kekurangan yang masih terjadi.












BAB 3
Kertas Kerja Audit dan Program Audit
Kertas Kerja Audit
            Merupakan catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit.
Manfaat Kertas Kerja Audit
1.      Merupkan dasar penyususnan laporan hasil audit
2.      Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan para pelaksanaan audit
3.      Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit
4.      Menyajikan data untuk keperluan hasil referensi
5.      Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya.
Syarat penyususnan Kertas Kerja Audit oleh Auditor
1.      Lengkap
2.      Bebas dari kesalahan
3.      Didasarkan atas fakta dan argumentasiyang rasional
4.      Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapih
5.      Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
6.      Mempunyai tujuan yang jelas
7.      Sedapat mungkin menghindari pekerjaan menyalin ulang
8.      Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan hasil audit dan komentar atau catatan review.








BAB 4
PENYAJIAN LAPORAN MENGIKUTI ARUS INFORMASI
            Cara ini auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang dilakukan. Seorang auditor memperoleh informasi melalui tahapan-tahapan audit sebagai berikut:
1.      Pengumpulan informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan
2.      Menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective) berdasarkan hasil review dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen
3.      Pengumpulan bukti-bukti audit dan pengembangan temuan yang berkaitan dengan tujuan audit pada tahap audit lanjutan
4.      Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang berhasil dikumpulkan
5.      Merumuskan rekomendasi
6.      Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan
Auditor mengorganisasikan laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit.
PENYAJIAN LAPORAN YANG MENITIKBERATKAN PADA KEPENTINGAN PENGGUNA
            Cara ini menitikberatkan pada kepentingan para pengguna laporan hasilaudit. Dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan dengan cepat. Biasanya berupa kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor. Dala penyajian ini auditor mengikuti format sebagai berikut:
1.      Informasi latar belakang
2.      Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit
3.      Rumusan rekomendasi
4.      Ruang lingkup audit
Tujuan audit manajemen adalah untuk menemukan kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan berbagai program/aktifitas dalam perusahaan, biasanya pengguna laporan lebih berkepentingan pada hasil audit (temuan audit) yang merupakan indikasi terjadinya berbagai kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas dalam perusahaan.
INFORMASI LATAR BELAKANG
            Merupakan informasi umum tentang perusahan dan program/aktivitas yang di audit. Pada bagian ini auditor harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang di audit, sifat, ukuran program, serta organisasi manajemennya.
KESIMPULAN DAN TEMUAN AUDIT
            Auditor harus menyajikan temuan-temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh pada saat melakukan audit. Baik itu temuan yang berhubungan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat. Auditor harus memperhatikan hal-hal sebagai beriut:
1.      Judul bab harus mengidentifikasikan pokok persoalan dan sedapat mungkin juga arag dari temuan
2.      Pokok-pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan harus mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan menjelaskan pokok-pokok temuan tersebut.
3.      Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-hal yang ditemukan baik bersifat negatif maupun positif, apa penyebab, dan akibat dari temuan tersebut.
4.      Auditor juga harus mempertimbangkan dan mengevaluasi komentar para pihak yang bekaitan dengan program/aktivitas yang diaudit.
5.      Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang ma tang terhadap informasi yang diperoleh.
RUMUSAN REKOMENDASI
            Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang di audit. Auditor harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas yang di audit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau afektivitas yang akan dicapai pada pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa depan atau juga termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi perusahaan jika rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Rekomendasi seharusnya disusun dengan kalimat yang operasional dan tidak teoritis.
            Walaupun pelaksanaan rekomendasi tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan manajemen perusahaan, auditor juga berkepentingan terhadap dilaksanakannya rekomendasi tersebut. Dalam proses audit komunikasi yang konstruktif harus dilakukan oleh auditor dengan berbagai pihak yang ada dalam perusahaan terutama yang berkaitan dengan program/aktivitas yang di audit.pengomunikasian hasil temuan mutlak harus dilakukan dimana auditor harus mendapatkan komentar yang seimbang berkaitan dengan berbagai temuan (terutama yang menyangkut kelemahan pengelolaan) dari berbagai pihak yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Sebelum mengajukan rekomendasi final di dalam laporannya, auditor terlebih dahulu harus mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Diharapkan rekomendasi tersebut diterima dan dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanpa keterpaksaan.
RUANG LINGKUP AUDIT
            Ruang lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari program/aktivitas yang di audit dan periode waktu dari program/aktivtas yang di audit oleh auditor. Pada bagian ini juga harus disajikan seberapa mendalam audit tersebut dilakukan.




BAB 5
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
PENGERTIAN
Audit SDM  merupakan penilaian dan analisis yang komperhensif terhadap progran-program SDM. Walaupun secara khusus audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetepi tidak terbatas hanya pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini.
Audit SDM membantu perusahaan meningkatkan kinerja atas pengelolaan SDM dengan cara:
1.      Menyediakan umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategibisnis dan tujuan perusahaan.
2.      Menilai kualitas praktik, kebijakan dan pengelolaan SDM.
3.      Melaporkan keberadaan SDM saat ini dan langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan.
4.      Menilai biaya dan manfaat prktik-praktik SDM.
5.      Menilai hubungan SDM dengan manajemen lini dan car-cara meningkatkannya.
6.      Merancang paduan untuk menentukan standar kinerja SDM.
7.      Mengidentifikasi area yang perlu diubah dan ditingkatkan dengan rekomendasi khusus.
KERANGKA KERJA AUDIT SDM
            Kerangka kerja audit SDM menghubungkan pengelolaan SDM dengan tujuan bisnis perusahaan secara keseluruhan. Dalam hubungan ini audit menilai dukungan SDM terhadap pencapaian tujuan perusahaan, komitmen perusahaan dalam memberdayakan, dan melibatkan SDM , serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam hubungan tersebut dan merekomendasikan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Berdasarkan rekomendasi dari hasil audit, perusahaan melakukan perubahan dan mengevaluasi pengaruh perubahan-perubahan dari hasil audit.


TUJUANAUDIT SDM
            Ada berapa hal yag ingin dicapai melaui audit SDM yang merupakan tujuan dari dilakukannya audittersebut, antara lain:
1.         Menilai efektivitas dari fungsi SDM
2.         Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien
3.         Memastikan ketaatan berbagai program /aktivitas SDM terhadap ketantuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan .
4.         Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
5.         Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomi , efisiensi, dan efektivitas berbagai program/aktivitas SDM.
MANFAAT AUDIT SDM
            Wiliam B Wether, Jr. Dan Keith David  menyebutkan beberapa manfaat dari audit SDM antara lain:
1.    Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi.
2.    Meningkatkan citra profesional Departemen SDM.
3.    Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan Departemen SDM.
4.    Memoperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab Departemen SDM.
5.    Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan prktik-praktik SDM.
6.    Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.
7.    Memastikan ketaatan terhadap hukum dan perturan,dalam praktik SDM.
8.    Menurunkan biaya SDM melaui prosedur yang lebih efektif.
9.    Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam Departemen SDM.
PENDEKATAN AUDITSDM
Ada tiga pendekatan utama dalam audit SDM, yang umum digunaka yaitu:
1.      Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku.
2.      Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi.
3.      Menilaikinerja program.
MENETUKAN KETAATAN PADA HUKUM DAN PERATURAN YANG BERLAKU
            Audit menekankanpenilaian bagaimana perusahaan menetaokan berbagai aturan dankebijakan yang secara internal berlaku diperusahaan, apakah telah sesuai dengan aturan dan hukum yang ditetapkan pemerintah sebagai pemegang otoritas dan apakah setiap komponen dalam organisasi menjalankan aktivitasnya sesuai dengan atursn dan kebijakan tersebut. Manajemen puncak harus menyadari bahwa manajer disetiap tingkat berkewajiban untuk mentaatiperaturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
MENGUKUR KESESUAIAN PROGRAM DENGAN TUJUAN ORGANISASI
            Keselarasan tujuan depertemen SDM mulai dari tujuan karyawan sampai tujuan berbagai program yang ditetapkan pada departemen ini, dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, harus menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan rencana di Departemen SDM. Adanya keselarasan tujuan akan menjadikan aktivitas organisasi berjalan seirama dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Disamping itu al ini juga dapat menghindari benturan antar bagian yang ada, yang dipicu oleh kebutuhan jangka pendek masing-masing bagian berdasarkan ego sektoral masing-masing.
MENGUKUR KINERJA PROGRAM
            Mengukur kinerja program berarti menghubungkan aktivitas akrual program SDM yang diaudit dengan ukuran-ukuran keberhasilan yang telah ditetapakan sebelumnya. Disamping ukuran-ukuran keberhasilan, penilaian kinerja program juga dihubungkan dengan strategi dan rencana yamh telah ditetapkan.
LANGKAH-LANGKAH AUDIT
            Secara umum ada lima tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen dan audit SDM mengacu pada tahapan ini dalampelaksanaannya. Lankah tersebut meliputi:
1.      Audit pendahuluan
2.      Review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program SDM
3.      Audit lanjutan
4.      Pelaporan
5.      Tindak lanjut
Audit pendahuluan
            Pada tahap ini, auditor menekankan auditnya pada pencarian informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang diaudit. Informasi yang diperoleh dari tahap ini akan mengantarkan auditor pada perumusan tujuan audit sementara.tujuan audit merupakan suatu hipotesis yang memerluka pembuktian untuk menjawab pertanyaan audito. Untuk mendapatkan jawaban ini, auditor menerapkan prosedur audit yang telah ditetapkan. Tujuan audit merupakan hal yang sangat penting dalam audit SDM, karena tujuanaudit ini mengarahkan bagaiman audit dilaksanakan. Termasuk hasil apa yang diharapkan dari audit tersebut. Ketepapatan perumusan tujuan audit ini sangat menentukan keberhasilan audit mencapai tujuannya. Tujuan audit terdiri atas tiga elemen, yaitu kriteria, penyebab, danakibat.
Review terhadap sistem pengendalian manajemen
            Sistem pengendalian ini mengendalikan proses agar berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam audit SDM, auditor harus memahami hal ini terutama yang berkaitan dengan pengelolaan SDM. Beberapa halyang berhubungan dengan sistem pengendalian manajemen yang harus diperhatikan oleh auditor dalam audit SDM antara lain:
a.       Tujuan dari program/aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas.
b.      Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program/aktivitas kualifikasi dari SDM yang terlibat dari program/aktivitas SDM yang dilaksanakan.
c.       Anggaran program.
d.      Pedoman/metode kerja, persyaratan kualifikasi.
e.       Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan.
f.       Standar kinerja program
Audit lanjutan
            Dalam temuan audit yang diperoleh, auditor meringkas dan melakukan pengelompokan terhadap temuan tersebut kedalam kelompok kondisi, kriteria, penyebab, dan akibat. Kondisi merupakan kenyataan rill yang ditemukan auditor program-program SDM yang ditetapkan perusahaan.contoh kondisi dapat berupa rendahnya keterampilan karyawan, produktivitas kerja yang rendah, tidak adanya motivasi untuk berprestasi pada karyawan, tingkat absensi dan perputaran karyawanyang tinggi dan sebagainya. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai aktivitas dalammengelola SDM.
Pelaporan
            Laporan harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami. Laporan audit harus memuat tentang informasi latar belakang, kesimpulan audit dan disertai dengan temuan-temuan audit sebagai bukti pendukung kesimpulan tersebut. Dalamlaporan juga harus disajikan rekomendasi yang diusulkan auditor sebagai alternatif perbaikan terhadap penyimpangan yang masih terjadi. Sebagai kelengkapannya laporan juga harus menyatakan ruang lingkup dari audit yang dilakukan.
Tindak lanjut
            Tindak lanjut merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor. Manajemen dan auditorharus sepakat dan secara bersama-sama dalam melaksanakan tinda lanjut perbaikan tersebut.
RUANG LINGKUP AUDIT
            SDM harus dikelola sebagaimana halnya aset yang dimiliki perusahaan. Jadi, pola pikir ruang lingkup audit SDM dibagi kedalam tiga kelompo, sesuai dengan administrasi aset tetap pada umumnya, yaitu perolehan, penggunaan, dan penghentian pengguanaan sebagai berikut:
1.      Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal prosesperencanaan kebutuhan SDM hingga proses seleksi dan penempatan
2.      Pengelolaan SDM, meliputi semua aktivitas pengeolaan SDMsetelah ada di perusahaan, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan
3.      Pemutusan hubungan kerja karena mengundurkan diri mapun pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan.

PROGRAM KERJA AUDIT
            Program kerja audit ini memuat beberapa pertannyaan dan langkah kerja untuk memperoleh temuan audit, sesuai dengan tahapan-tahapan audit. Pada bagian ini diuraikan progam audit secara umum untuk keseluruhan proses SDM mulai dari penerimaan katryawan sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

























BAB 6
AUDIT PEMASARAN
A.    Definisi Audit Pemasaran
            Audit Pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dana area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
B.     Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran
            Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifiasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaatnya dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.

A.    Tipe Audit Pemasaran
Ada 2 tipe audit pemasaran :
1.      Audit Fungsional atau Vertikal, merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut.
2.      Audit menyeluruh atau Horizontal, merupakan audit yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
B.     Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut:
1.      Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan peasaran mencakup penilaian terhadap pelanggaran, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2.      Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
3.      Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemmapuan berorganisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan.audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagia-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dsb.
4.      Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan untuk perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin dibidang pemasaran.
5.      Audit produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggaran atau unit analisi yang lain didalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6.      Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisi secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi dan lain-lain.
C.     Tahapan-tahapan Audit Manajemen
1.      Audit Pendahuluan
2.      Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
3.      Audit lanjutan
4.      Pelaporan
D.    Proses Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola upaya-upaya pemasaran. Proses ini mengoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat didalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
E.     Menentukan Konsumen Sasaran
Ketika menganalisis pasar, perusahaan melakuka identifikasi terhadap kebutuhan-kebutuhan yang ada dan kemampuan dari berbagai pemain untuk memenuhinya.
Langkah berikutnya adalah menentukan pasar sasaran. Proses inu meliputi tiga tahapan penting yaitu:
1.      Segmentasi pasar
Merupakan proses pengelompokkan pelanggan kedalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen pasar bisa dibedakan berdasarkan faktor geografis, demografis, fisikkografis, dan perilaku.
2.      Penetapan pasar sasaran
Merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.
3.      Penentuan posisi pasar
Mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran konsumen sasaran.
F.      Mengembangkan Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi:
1.      Produk, mencerminkan kombinasi barang dan atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Keputusan produk menyangkut kualitas, fitur, daya tahan, desain, kesesuaian, merek dan kemasan.
2.      Harga, mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan konsumen untuk mendapatkan dan menggunakan suatu produk. Faktor internal penting yang mempengaruhi keputusan penetapan harga yaitu tujuan perusahaan, strategi, bauran pemasaran, biaya dan pertimbangan organisasional. Sedangkan faktor eksternal meliputi pasar dan permintaan, harga pesaing, dll.
3.      Tempat / saluran distribusi berkaitan dengan usaha perusahaan menjadikan produk selalu siap tersedia untuk konsumen sasaran dalam jumlah dan waktu yang tepat.
4.      Promosi, mencerminkan berbagai aktivitas untuk mengomunikasikan dan mensosialisasikan keunggulan-keunggulan produk kepada konsumennya.
G.    Mengelola Upaya Pemasaran
Pengelolaan upaya-upaya pemasaran melibatkan 4 fungsi utama manajemen pemasaran yaitu analisis pemasaran, perencanaan pemasaran, implementasi pemasaran dan pengendalian pemasaran.
Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola.
Hasil analisis pemasaran memberikan gambaran berbagai peluang, ancaman, dan kekuatan perusahaan termasuk berbagai kelemahan yang bisa menjadi hambatan untuk bermain dipasar menghadapi pesaing, kemudian perusahaan menyusun rencana pemasaran yang bisa disusun dalam bentuk rencana jangka panjang, menengah, maupun pendek.
Implementasi perusahaan menjadikan suatu rencana ke dalam berbagai program yang secara efektif menerapkan rencana pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Keberhasilan implementasi pemasaran diengaruhi oleh program tindakan, struktur organisasi formal, sistem keputusan dan penghargaan, SDM, dan budaya perusahaan.
Pengendalian pemasaran merupakan proses pengukuran dan evaluasi hasil-hasil strategi dan rencana pemasaran serta pengambilan tindakan-tindakan korektif untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan pemasaran akan tercapai. Sedangkan pengendalian strategis menekankan pada evaluasi apakah strategi yang ditetapkan perusahaan masih sesuai dengan peluang-peluang yang tersedia dan kondisi persaingan yang sedang terjadi.
H.    Program Kerja Audit
Program audit memberikan landasan yang sitematis dalam audit sehingga pelaksanaan audit dapat berjalan sesuai dengan rencana, program kerja audit dibuat untuk setiap tahap audit sesuai dengan informasi yang ingin diperoleh pada setiap tahapan tersebut.
I.       Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1.      Lingkungan Mikro
Terdiri atas kekuatan-kekuatan disekitar perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Pelaku utama lingkungan mikro yaitu:
·         Perusahaan
·         Pemasok
·         Perantara pemasaran
·         Pelanggan
·         Pesaing
2.      Lingkungan Makro
Merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang mempengaruhi segenap lingkungan mikro perusahaan dan keputusan-keputusan strategi pemasaran. Lingkungan ini meliputi:\
·         Lingkungan alam
·         Lingkungan teknologi
·         Lingkungan politik
·         Lingkungan budaya
J.       Audit Strategi Pemasaran
Proses manajemen strategis terdiri atas:
1.      Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan, filosofi, dan tujuan perusahaan.
2.      Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi internal dan kapabilitas
3.      Menilai lingkungan eksternal perusahaan meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor konstektual umum
4.      Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokan sumber daya yang dimiliki dengan lingkungan eksternal
5.      Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
6.      Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki
7.      Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih
8.      Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan
9.      Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai input bagi pengambilan keputusan dimasa yang akan datang
K.    Audit Fungsi Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sitematis dan terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakan bauran tersebut secara efektif mencapai tujuan pemasaran. Fungsi pemasaran melibatkan:
1.      Kebijakan Produk
2.      Keputusan lini produk
3.      Keputusan bauran produk
4.      Kebijakan harga
















BAB 7

AUDIT PRODUKSIDAN OPRASI
              Adanya tekanan yang sangat kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut prerusahaan untuk lebih cerdas dalam menjalankan oprasinya.  Perubahan permintaan pasar menuntut perusahaan untuk beroprasi lebih efesien, fleksibel dan menempatkan produk tepat waktu di pasar tanpa mengabaikan standar kualitas sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
              Industry sebagai suatu system, mengintegrasikan empat hal penting dalam keunggulan bersaing yang meliputi : riset pasar, desain produk, proses produksi, dan pemasaran produk. Perbaikan kerja bisnis modern mencakup keseluruhan system industry mulai dari pemesanan material sampai dengan distribusi produk kepada konsumen, pelayanan purnajual, dan desain ulang produk.
              Berdasarkan hasul riset pasar, diperoleh informasi tentang keinginan kosumen terhadap suatu produk. Dari informasi ini kemudian perusahaan merancang desain produk yang sesuai denan  keinginan pasar.di samping itu proses produksi harus berjalan secara efektif dan efesien untuk menghasilkan produk berkualitas dengan biaya serendah mungkin.
            Fungsi dan produksi dan oprasi yang mentranformasikan input menjadi output bertanggung jawab untuk mengasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang telah di tetapkan tepat waktu secara efesien dan efektif. Dalam aktivitasnya di mulai dari perencanaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi, fungsi ini harus berjalan secara optimal dalam menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan internal yang di miliki perusahaan.
            Waktu adalah salah satu komponen dalam keunggulan bersaing. Ketepatan waktu dalam menyediakan produk di pasar adalah kebutuhan utama strategi bersaing perusahaan. Terlambat menyediakan produk di pasar sama artinya dengan tidak menyediakan sama sekali karena perusahaan telah kehilangan kesempatan dan pelanggan memilih produk sejenis yangbanyak tersedia di pasar.
            Kuntitas dan kualitas produk tepat berhubungan dengan kemampuan perusahaan memahami kebutuhan konsumen dan cara mereka memenuhi kebutuhan tersebut. Kualitas berhubungan dengan kemampuan produk memuaskan pelanggan nya. Berbagi kualitas di kembangkan oleh para ahli, salah satu yang mendapat perhatian adalah kesesuaian antara manfaat yang di berikan produk tersebut dengan harapan penggunanya.
            Kemampuan menghasilkan produk dalam waktu, kuantitas dan kualitas yang tepat belumlah cukup untuk mendukung keunggulan bersaing perusahaan. Produk harus di hasilkan melalui proses yang efesien di mana optimalisasi penggunaan sumberdaya menjadi pedoman dalam setiap proses yang tranformasi. Menghasilkan produk dengan biaya produk dengan biaya produksi yang rendah tanpa mengorbankan atribut kepuasan pelanggan, berarti perushaan telah bergerak menuju keunggulan bersaingnya.
            Untuk memastikan bahwa produksi dan oprasi telah berjalan sesuai dengan kebijakan dan strategi yang telah di tetapkan, membantu mengindentifikasi kelemahan kelemahan yang masih terjadi yang dapat menghambat tercapainya tujuan fungsi ini dan mencari solusi perbaikannya, perusahaan melakukan audit atas fungsi produksi dan oprasi baik yang di lakukan secara adhok maupun secara periodic.
PENERTIAN AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI
            Audit produksi danoprasi melakukanpenilaian secara komperhensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan oprasi untuk menentukan apakah fungsi produk dan oprasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan ( ekonomis, efektif dan efesien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan oprasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi Pengendalian kualitas.
Beberapa alasan yang mendasari perlu di lakukannya audit ini antara lain:
-          Proses produksi dan oprasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.
-          Kekurangan / kelemahan yang terjadi harus di temukan sehingga segera dapat di perbaiki.
-          Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
-          Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
-          Berjalannya tindakan korektif harus mendapatkan dorongan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.

PRINSIP-PRINSIP UMUM
            Beberapa prinsip umum yang memberikan panduan terhadap pelaksanaan audit ini, dapat di auditkan pedoman oleh auditor dalalm menjalankan tugas profesionalnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1.      Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan oprasi yang berjalan saat ini sesuai dengan kriteria ( peraturan, kebijakan, tujuan, rencana dan standar) yang telah di tetapkan serta mengidentifikasi wilayah yang masih memerlukan perbaikan.
2.      Auditor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data yang cukup relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan kriteria yang telah di tetapkan.
3.      Auditor harus mengklarifikasi ketidak sesuaian yang terjadi antara aktifitas produksi dan operasi dengan kebutuhan kriteria yang telah di tetapkan dan membuat rekomendasi untuk peningkatan.
TUJUAN AUDIT
             Tujuan audit yang ingin dicapai melalui pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui:
1.      Apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan
2.      Apakah strategi serta rencana produksi dan oprasi serta cara cermat menghubungkanantara kebutuhan untuk emuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang di miliki perusahaan.
3.      Apakah strategi, rencana produksi dan oprasi telah mempertimbangkan kelemahaan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
4.      Apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efesien.
5.      Apakah penempatan fasilitas dan perbaikan fasilitas produksi dan oprasi telah mendukung berjalan nya proses secara ekonomis, efektif, dan efesien.
6.      Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produk dan oprasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan oleh perusahaan dengan kriteria kuantitas, kualitas, dan waktu yang telah di tetapkan.
7.      Apakah setiap bagian yang terlibat dalamproses produksi dan oprsi telah melaksanakan aktifitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telahdi tetpkan perusahaan.
MANFAAT AUDIT
            Audit fungsi produksi dan operasi dapat membantu manajemen dalam menilai bagaimana fungsi ini berjalan dengan mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
TAHAP- TAHAP AUDIT
Tahap audit produksi dan operasi meliputi :
1.      Audit pendahuluan
Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor dengan organisasi audite. Pertemuan ini juga bertujuan untuk menginformasi scope audit, mendiskusikan rencana audit dan pengalian informasi tentang organisasi audite, objek yang akan di audit.
2.      Review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap beberapa perubahaan yang terjadi pada struktur perusahaan, system manajemen kualitas, fasilitas yang di gunakan dan/atau personilia kunci dalam perusahaan, sejak audit akhir.
3.      Audit lanjutan
Pada tahap ini auditor melakukan audit yang lebih dalam dan pengembangan temuan fasilitas, prosedur catatan-catatan (dokumen) yang berkaitan dengan produksi dan oprasi.
4.      Pelaporan
Hasil dari keseluruhan tahap audit sebelumnya yang telah diringkaskan dalam kertas kerja audit (KKA) merupakan dasr dalam membuat kesimpulan audit dan rumusan rekomendasi yang akan di berikan auditor sebagai alternative solusi atas kekurangan kekurangan yang masih di ditemukan.
Laporan audit di sjikan dengan format sebagai berikut:
a.       Informasi latar belakang
b.      Kesimpulan audit dan ringkasaan temuan audit
c.       Rumusan rekomendais
d.      Ruang lingkup audit

5.      Tindak lanjut
Ruang lingkup audit produksi dan oprasi meliputi keseluruhan dari program/aktivitas yang di kelola pada funsi ini, yang merupakan bagian dari wewenang dan tanggung jawab untuk pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan ruang lingkup audit produksi dan oprasi meliputi :
a.       Rencan produksi dan operasi
b.      Produktifitas danpeningkatan nilai tambah
c.       Pengendalian produksi dan oprasi
RENCANA PRODUKSI DAN OPERASI
            Rencana produksi danoperasi menakomodasi rencana fungsi-fungsi bisnis lain, yang merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang di persyaratkan, aktifitas pengembangan dan rekayasa kapasitas produksi, rencana persediaan, keuangan,ketersediaan SDM, bahan baku, dan tingkat imbal hasil investasi yang di persyaratkan investor.
            Melalui hasil survai pasar dan umpan balik yang di terima dari pelangan, dapat di indentifikasi peluang-peluang yang mungkin untuk di kembangkan, yang merupakan selisih antara kebutuhan pasar dengan kebutuhan industry untuk memenuhinya. Oleh karena itu penyusunan rencana induk harus berdasarkan pada ketersediaan kapasitas dan rencana pengunaan nya, peluang dan ancaman yang di hadapi dan usaha-usaha untuk melakukan perbaikan berkelanjutan untukmeningkatkan evektifitas dan efesiensi. Suatu rencna induk memuat tentang:
1.      Jadwal induk produksi
Jadwal produksi utama membuat spesifikasi tentang apa yang akan di buat, sesuai dengan rencana produksi, rencana ini mencakup input yang akan di proses seperti permintaan konsumen, kemampuan teknis, ketersediaan SDM, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok, dan berbagai pertimbangan lainnya.
Jadwakl produksi yang akurat dapatmeminiumkan biaya persediaan dan penyetelan mesin karna jadwl ini menghubungkan antara kebutuhan konsumen dengan jadwal pengiriman, penerimaan bahan baku dan pengolahan kapasitas produksi yang di miliki perusahaan.
2.      Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi
Pertimbangan kebutuhan kapasitas berpengaruh secara mendasar terhadap jadwal utama.oleh karena itu perusahaan harus memiliki kebijakan dan strategi yang tepat berkaitan dengan besaran yang di miliki.
3.      Tingkat persediaan
Secara umum persedian pada industry manufaktur terdiri atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan persdiaan perlengkapan.
Metodeproduksi modern seperti just in time mengisyaratkan tingkat persediaan nol (zero inventory). Menurut metode ini keunggulan bersaing perusahaan di rancang melalui dari perencanaan eksternal  yang dapat mendukung keberhasilan perusahaan.
Menghubungkan rantai nilai eksternal dengan rantai nilai internal (proses kerja sama antar fungsi di dalam perusahaan ) menjadikan proses produksi berjalan sangat efektif dan efesien.
4.      Perencanaan keseimbangan lintas produksi
Keseimbangan lintas produksi atau disebut juga keseimbangan lini produksi bertujuan  untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar guna memperoleh optimalisasi penggunaan fasilitas, tenaga kerja dan peralatan yang tinggi melalui penyeimbangan waktu kerja antar stasiun kerja.
Secara teknisi dalam penyusunan keseimbangan lini ini, terdapat dua factor penting yang harus di ketahui terlebih dahulu yaitu (a) jumlah waktuseluruh tugas dan(b) waktu elemen tugas terpanjang, agar waktu siklus yang mnium di ketahui. Metode ini mengelompokan penugasan dalam mencapai keseimbangan lintas produksi yang optimal dengan prosedur sebagai berikut :
1.      Menetapkan tugas yang dapat di pilih sebagai tugas awal ( tidak ada tugas lain yang mendahuluinya atau tugas yang mendahuluinya sudah selesai di kerjakan)
2.      Menetapkan tugas yang cocok dengan waktu yang tersedia.
3.      Menetapkan penugasan pada suatu stasiun kerja sampai maksimal.
4.      Melanjutkan ke stasiun kerja berikutnya dengan mengulangi prosedur di atas sampai penugasan selesai.


Berikut kriteria yang dapat di gunakan untuk mengaudit rencana induk pada suatu perusahaan manufakturyang di sajikan pada table 7.1

No
Variable
Kriteria
Pengukuran
1
Jadwal produksi
Tepat kuantitas
Rasio hasil produksi dengan kebutuhan
Tepat mutu
Standar kualitas
Tepat waktu
Jadwal pelepasan barang  ke pasar
2
Optimalisasi penggunaan sumber daya
Kapasitas penuh
Rasio rencana produksi dengan kapasitas produksi
Maksium utility
Rasio penggunaan kapasitas dengan kapasitas tersedia
3
Tingkat persediaan
Persediaan minium ( zero)
Rasio jumlah persedian akhir dengan hasil produksi
4
Keseimbangan lintas produksi
Tidak ada kemacetan proses produksi
Rencana hasil produksi dan pemeliharaan mesin produksi
Keseimbangan beban operator dengan mesin produksi
Rasio operator dengan mesin produksi

PRODUKSI DAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH
            Tranformasi yang mengubah input menjadi output selalu di ikuti dengan peningkatan nilai tambah. Nilai tambah ini meliputi keseluruhan usaha dalam meningkatkan manfaat yang di peroleh baik oleh perusahaan maupun pelanggan.komitmen ini akan menyatukan usaha dari berbagai komponen dalam perushaan untuk hanya melibatkan aktivitas bernilai tambah dalam oprasi nya. Dengan demikian aktifitas-aktifitas tidak bernilai tambah harus di eliminasi semaksimal mungkin.
            Lean production, suatu metode produksi ramping, yang di kembangkan oleh produsen yang menggunakan focus berulang dalam rancangan prosesnya mampu secara signifikan memberi kuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Metode ini menekankan kesempurnaan proses yang berjalan dengan mengeliminasi celah-celah keaslahan yang masih terbuka. Untuk menunjang kesuksesan nya, metode ini mensyaratkan adanya proses belajar,kreatifitas, kerja kelompok yang berkelanjutan dan komitmen bersama untuk melakukan perbaikan terus menerus serta pemanfataan penuh kemampuan semua pihak.
            Keunggulan lean production, di dukung oleh kebijakan dan praktik produksi yang secar maksimal mengoptimalkan penggunaan sumber daya perushaan untuk meningkatkan keunggulan bersaing nya, kebijakan dan praktiktersebut meliputi:
1.      Penghapusan persediaan (zero inventory)
2.      Tingkat cacat no (zero defect)
3.      Meminimalkan kebutuhan tempat (area)
4.      Kemitraan dengan pemasok
5.      Tanggung jawab pemasok
6.      Meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai
7.      Pengembangan angkatan kerja
8.      Menciptakan tantangan dalam bekerja.















BAB 8
Audit Sistem Kepastian Kualitas
Pengertian Audit Sistem Kepastian Kualitas
            Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi. Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebiajakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.
Peran Audit Sistem Kepastian Kualitas
            Berbagai pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian kualitas dengan berbagai kepentingan dan tujuannya, pihak-pihak tersebut :
1.      Perusahaan (manajemen puncal)
Untuk menilai seberapa mampu jajaran dibawahnya mengimplemantasikan sistem manajemen kualitas yang telah disepakati.
2.      Pelanggan
Untuk mendapatakan kepastian bahwa produk yang dikonsusmsi telah sesuai dengan standar kualitas yang disyaratkan.
3.      Pemerintah
Untung mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dilepas dipasaran telah sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan peerintah dan dikonsumsi oleh konsumen.
4.      Asosiasi
Mendpatakan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola manajemen kualitasnya.
5.      Lembaga serifikasi
Untuk menilai kemampuan dari perusahaan dalam menerapkan sistem kepastian kualitas yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi.

Tujuan dan Manfaat Audit
Tujuan audit :
1.      Menentukan ketidak sesuaian
2.      Menentukan efektivitas sistem kualitas
3.      Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
4.      Memenuhi persyaratan peraturan
5.      Memudahkan registrasi sistem kualitas
6.      Menilai pemasok dan memverifikasi sistem kualitasnya
7.      Menilai dan memverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri.


Manfaat audit :
1.      Membantu mengembangkan sistem manajemen kualitas terpadu yang efektif
2.      Menyempurnakan proses pengambilan keputusan manajemen
3.      Membantu pengalokasian sumber daya secara optimal
4.      Mencegah timbulnya masalah yang dapat menganggu
5.      Memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi yang tepat waktu
6.      Mengurangi biaya-biaya tambahan yang tidak perlu
7.      Meningkatkan produktifitas
8.      Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasar.

Meningakatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses Audit
1.      Perencanaan Audit
2.      Teknik audit
3.      Keputusan dan analisis
4.      Laporan dan tindak lanju

 Manajemen Kualitas
A.    Fokus pada Pelanggan

1.      Menyelidiki dan memahami kebutuhan pelanggan
2.      Memastiakan bahwa tujuan dan sasaran perusahaan berhubungan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
3.      Mengomunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan dengan organisasi secara keseluruhan
4.      Menyelaraskan pendekatan dlam memuaskan pelanggan dan pihak yang berkepentingan serta mengambil tindakan atas hasil yang diperoleh
5.      Memastikan keseimbangan antara kepuasan pelanggan dengan pihak lain yang berkepentingan.

B.      kepemimpinan
             Penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan didalam perusahaan :
1.      Memandang semua kebutuhan pihak terkait sebagai satu kesatuan
2.      Menciptakan visi dan misi yang jelas untuk masa depan perusahaan
3.      Menetapkan tujuan, sasaran, serta target yang menantang dan realistis
4.      Bertindak bebas dengan disertai dengan tanggung jawab dan akuntabilitas
5.      Menyediakan sumber daya dan penelitian
6.      Menjadi teladan dalam kejujuran, moral, dan penciptaan budaya perusahaan yang kuat
7.      Membangun kepercayaan dan menghilangkan berbagai kekhawatiran karyawan.

C.     Keterlibatan Sumber Daya Manusia
Penerapan prinsip-prinsip keterlibatan SDM akan membantu setiap individu dan kelompok :
1.      Memahami tentang pentingnya kontribusi dan peranan mereka dalam perusahaan
2.      Mengidentifikasi kendala-kendala yang dapatmenghambat kinerja mereka
3.      Bertanggung jawab terhadap maslah yang dihadapi
4.      Mampu menilai kinerja sendiri
5.      Berusaha meningkatkan kompetinsi, pengetahuan, dan pengalaman
6.      Menyumbang pengetahuan dan pengalaman

D.    Pendekatan Proses
             Manfaat pendekatan proses :
1.      Penurunan biaya dan waktu siklus menjadi lebih pendek melalui efektifitas penggunaan sumber daya
2.      Hasil yang diperoleh meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan
3.      Meningkatkan kesemptan menjadi prioritas dan terfokus.

E.     Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen
Sebagai pengindentifikasian, pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk mencapai tuuan dan peningkatan sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.

F.      Peningkatan Berkesinambungan
Pengembangan dari konsep peningaktan terus-menerus dimana dalam peningkatan yang berkesinambungan ini dilakukan suatu stabilisasi terlebih dahulu terhadap peningkatan yang telah dilakukan sebelumnya untuk melakukan peningkatan berikutnya.

G.    Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta
Langkah menerpkan prinsip-prinsip ini :
1.      Mengumpulkan data dan informasi serta pengujian yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran perusahaan
2.      Memastikan bahwa data dan informasi akurat dapat dipercaya dan mudah diakses
3.      Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode yang tepat
4.      Memahami penggunaan teknil-teknik statstik
5.      Membuat keputusan dan menindak lanjutinya bedasarkan hasil analisis dan pengalaman.
H.    Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok
Hubungan yang saling menguntungkan harus dikembangkan oleh perusahaan dengan pemasoknya dalam rangka meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam memberikan nilai tambah.

Langkah-langlah Audit
1.      Perencanaan
Auditor melakukan identifikasi terhadap tuuan atau sasaran organisasi.
2.      Pelaksanaan
Diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor dengan berbagai pihak yang berwenang untuk membahas tentang ruang lingkup audit, tujuan, jadwal pelaksanaan dan rancangan kertas kerja audit.
3.      Memahami hasil audit
Menyajiakan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beberapa bagian yang membutuhkan peningkatan dalam organisasi auditee.
4.      Tindakan perbaikan
Organisasi didampingi oleh auditor, mengimplementasikan rencana tindakan perbaika yang telah ditetapkan.

Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas Berdasarkan ISO 9001:2001
1.      Klausa 4 tentang sistem manajemen kualitas
2.      Klausa 5 tentang tanggung jawab manajemen
3.      Klausa 6 tentang manajemen sumber daya
4.      Klausa 7 tentang realisasi produk
5.      Klausa 8 tentang pengukuran, analisis, dan peningkatan.
Sistem Manajemen Kualitas
1.      Persyaratan umum
2.      Persyaratan dokumen
a.       Umum
b.      Manual kualitas
c.       Pengendalian dokumen
Tanggung Jawab Manajemen
1.      Komitmen manajemen
2.      Fokus pada pelanggan
3.      Kebijakan kualitas
4.      Perencanaan
5.      Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
6.      Tinjauan manajemen.

Manajemen Sumber Daya
1.      Ketersediaan sumber daya
2.      Sumber daya manusia
3.      Infrastruktur
4.      Lingkungan kerja
Ralisasi Produk
1.      Perencanaan realisasi produk
a.       Sasaran dan persyaratan kualitas bagi produk
b.      kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumentasi dan penyediaan sumber daya untuk produk
c.       mengikuti verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, dan pengujian yang khusus terhadap produk dan kriteria untuk penerimaan produk
d.      dokumen yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahsa proses realisasi menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan.
2.      Proses yang berhubungan dengan pelanggan
a.       Identifikasi persyaratan yang berhubungan dengan produk
b.      Tinjauan persyaratan yang berhubungan dengan produk
c.       Komunikasi dengan pelanggan.
3.      Desaiin dan pengembangan
a.       Perencanaan desai dan pengembangan
b.      Input desain dan pengembangan
c.       Output desain dan pengembangan
d.      Tinjauan desain dan pengembangan
e.       Verifikasi desain dan pengembangan
f.       Falidasi desain dan pengembangan
g.      Pengendalian perubahan desain dan pengembangan
4.      Pembelian
a.       Proses pembelian
b.      Informasi pembelian
c.       Verifikasi produk yang dibeli
5.      Produk dan penyedian jasa
a.       Pengendalian produk dan penyediaan jasa
b.      Validasi proses produksi dan penyediaan jasa
c.       Identifikasi dan mampu telusur
d.      Properti pelanggan
e.       Pemeliharaan produk
6.      Pengendalian, pengukuran dan pemantuan alat.


Pengukuran,Analisis dan Peningkatan
1.      Umum
a.       Memperlihatkan kesesuaian produk
b.      Memastiakn kesesuaian sistem manajemen kualitas
c.       Melaukukan peningkatan berkelanjutan yang efektif terhadap sistem manajemen kualitas
2.      Pemantauan dan pengukuran
a.       Kepuasan pelanggan
b.      Audit internal
c.       Analisis data
3.      Peningkatan
a.       Peningkatan kelanjuta
b.      Tindakan perbaikan
c.       Tindakan pencegahan
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektifitas oprasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit altifitas, program-progam perusahaan yang diselenggarakan atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien.
             Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pengelolaan program perusahaan,menganalisis akibat yang  ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Audit keuangan yang menekan kan auditnya pada data-data transaksi,proses pencatatan dan laporan akutansi yang dibuat perusahaan,audit manajemen dilakukan dengan lingkup yang lebih luas yaitu keseluruhan aspek manaemen dari objek yang diaudit.

B.     Saran
            Saya selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya kemaampuan saya. Dalam makalah ini kurangnya penjelasan yang secara detail dari setiap point-pointnya.
            Selain mengharapkan kritik dan saran yang membangun, saya juga berharap makalah ini bermanfaat untuk saya dan juga tentunya bagi pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar