SAHAM
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Investasi
Dosen:
Yana Setiawan, S.Pd., M.M.
Disusun
oleh:
Kelas
3C & 3D
1. Leli
Anggraeni (113080061)
2. Anggun
Fiesta (113080076)
3. Silvi
Wilyana Nirmala (113080080)
4. Linda
Ambar Sari (113080114)
PENDIDIKAN
EKONOMI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG DJATI
Jln.
Perjuangan No. 01 Cirebon Telp. (0231) 487249-482115
2016/2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Kami panjatkan puji dan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya Kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul tentang Saham. Selain sebagai tugas, makalah
yang kami buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Saham, baik bentuk-bentuk nya, hak-hak
kepemilikan saham, dan cakupan tentang Saham lainnya.
Banyak sekali hambatan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu, selesainya makalah ini bukan semata
karena kemampuan Kami, banyak sumber-sumber yang mendukung dan menunjang kami
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya kami mampu lebih baik
lagi.
Cirebon, Maret
2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1.Latar
Belakang........................................................................................................
1.2.Rumusan
Pembahasan.............................................................................................
1.3.Tujuan
Pembahasan.................................................................................................
1.4.Manfaat
Pembahasan...............................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................................
2.1.
Pengertian Saham...................................................................................................
2.2.
Jenis-jenis saham.....................................................................................................
2.3. Nilai
Saham............................................................................................................
2.4. Faktor-Faktor
yang mempengaruhi harga atau nilai saham....................................
2.5. Keuntungan dan Resiko
dari Investasi Saham.......................................................
BAB III
PENUTUP..........................................................................................................
3.1.
Kesimpulan.............................................................................................................
3.2. Saran.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara berkembang merupakan salah satu Negara yang menjadi
sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk menambah
kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.
Saham merupakan surat berharga sebagai bukti tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan, khususnya
perusahaan public yang memperdagangan sahamnya. Investasi dalam bentuk saham
banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan keuntungan yang
menarik. Dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham
mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga
saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut.
Indeks harga saham merupakan suatu indicator yang menunjukan pergerakan harga
saham. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham
saat ini. Pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat dan
menjadi indicator bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan
menjual, menahan atau membeli satu atau beberapa saham.
Saham dijual dipasar modal (primer atau sekunder), dimana didalamnya juga
melibatkan para broker yang menjadi perantara antara penjual dengan pembeli.
Salah satu pasar modal yang cukup terkenal adalah bursa saham. Selain saham
bursa saham juga menyediakan sarana untuk perdagangan sekuritas dan instrumen
finansial lainnya, seperti obligasi, reksadana, mata uang, ORI, dll. Untuk
dapat memperjual-belikan saham perusahaan harus mendaftarkan terlebih dahulu
dibursa saham.
Berinvestasi saham, disarankan untuk melakukan teknik evaluasi terlebih
dahulu dan uang yang hendak di investasikan disebar didalam beberapa saham,
agar resiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli menyarankan agar berinvestasi
didalam saham dilakukan dalam jangka panjang dengan rentang waktu 10-20 tahun
untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestasi saham.
1.2.Rumusan Pembahasan
1.
Apa yang dimaksud dengan Saham?
2.
Apa sajakah Jenis-Jenis saham?
3.
Apasajakah Harga atau nilai saham?
4.
Apasajakah Faktor-Faktor yang mempengaruhi harga atau
nilai saham?
5.
Apasajakah Keuntungan dan Resiko dari Investasi
Saham?
6.
Penilaian Saham
1.3.Tujuan Pembahasan
1.
Mendeskripsikan mengenai pengertian
saham.
2.
Mendeskripsikan mengenai jenis-jenis
saham.
3.
Mendeskripsikan Harga atau Nilai
Saham.
4.
Mendeskripsikan Faktor-faktor yang
mempengaruhi Harga atau Nilai saham.
5.
Mendeskripsikan keuntungan dan
resiko dari Investasi Saham.
6.
1.4.Manfaat Pembahasan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
Saham
Saham adalah
surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham
memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan
kepada pemegang saham lainnya. Menurut Husnan (2005:29), “saham merupakan
secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas
tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal
tersebut menjalankan haknya”. Saham merupakan salah satu dari beberapa
alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi.
Investasi dengan
membeli saham suatu perusahaan, berarti investor telah menginvestasikan dana
dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham
tersebut. Dengan kata lain, ketika seseorang membeli saham sebuah perusahaan,
sebenarnya bukan membeli perusahaan pada masa kini tapi pada masa yang akan
datang artinya seseorang tersebut bisa meliat prospek perusahaan yang dibelinya
dimasa depan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut dan porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Darmadji, 2001:5). Sifat dasar investasi
saham adalah memberikan peran bagi investor dalam memperoleh laba perusahaan.
Setiap pemegang
saham merupakan sebagian pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan. Namun hak tersebut
terbatas karena pemegang saham berhak atas bagian penghasilan perusahaan hanya
setelah seluruh kewajiban perusahaan dipenuhi. Tujuan seseorang membeli dan
menjual saham adalah untuk mendapatkan capital gain yang lebih lagi,
mempertahankan dan memajukan perusahaannya, memperoleh dividen.
2.2.Jenis-jenis
Saham
Dalam transaksi
jual dan beli di Bursa Efek, saham merupakan instrumen yang paling dominan
diperdagangkan. Menurut Darmadji (2001:6), ada beberapa sudut pandang untuk
membedakan jenis-jenis saham yaitu:
a.
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim:
1.
Saham Biasa (common stock)
Saham biasa
merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba atau rugi yang
diperoleh perusahaan. ciri-ciri dari saham biasa adalah sebagai berikut:
·
Memiliki hak suara atau Hak Kontrol(one share one vote).
·
Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan
·
Hak preemptif
2.
Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen
merupakan saham dengan bagian hasil yang tetap dan apabila perusahaan mengalami
kerugian maka pemegang saham preferen akan mendapat prioritas utama dalam
pembagian hasil atas penjualan asset. Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara obligasi
dan saham biasa. Adapun ciri-ciri dari saham preferen menurut Siamat (2004:385)
adalah:
·
Preferen terhadap deviden/Memiliki hak paling dahulu
memperoleh deviden.
·
Preferen pada waktu Likuidasi
·
Tidak memiliki hak suara.
·
Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
pencalonan pengurus.
Macam-macam saham
preferen:
·
Convertible Preferred Stock: saham preferen yang dapat
dikonversikan ke saham biasa.
·
Callable Preferred Stock: memberikan hak kepada perusahaan
yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada
tanggal yang sudah ditentukan.
·
Floating atau Adjustable-rate Preferred Stock (ARP): saham
preferren yang tidak membayar dividen secara tetap tetapi dibayar tergantung
dari tingkat return.
3. Saham Treasuri
(Treasury Stock)
Adalah saham
milik perusahaan yang sudah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli
kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai
treasury.
Alasan-alasan
perusahaan membeli kembali saham yang beredar sebagai saham treasuri, sebagai
berikut:
·
Akan digunakan dan diberikan kepada manajer-manajer atau
karyawan-karyawan didalam perusahaan sebagai bonus dan kompensasi dalam bentuk
saham.
·
Meningkatkan volume perdagangan dipasar modal dengan harapan
meningkatkan nilai pasarnya.
·
Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan
menguasai perusahaan lain.
·
Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikan
laba per lembarnya.
·
Alasan khusus lainnya yaitu dengan mengurangi jumlah saham
yang beredar sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan lain untuk
menguasai jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambilan alih tidak
bersahabat (hostile takeover)
b.
Ditinjau dari cara peralihan:
1)
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Pada saham atas
unjuk tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapapun yang memegang saham ini,
maka akan diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
2)
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham atas nama
merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
c.
Ditinjau dari kinerja perdagangan:
1.
Blue Chip Stocks
Saham biasa dari
suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di
industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
dividen.
2.
Income Stocks
Saham dari suatu
emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya
mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan
dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan
potensi.
3.
Growth Stocks
Saham-saham dari
emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di
industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
4.
Speculative Stock
Saham suatu
perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun
ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, meskipun belum pasti.
5.
Counter Cyclical Stocks
Saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada
saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu
memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam
memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
2.3.Nilai
Saham
Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik saham (berapapun porsinya/jumlahnya) dari suatu
perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai
nilai atau harga. Konsep nilai ini merupakan hal yang berguna Karena digunakan
untuk untuk mengetahui saham-saham yang tumbuh dan murah.
a)
Nilai Buku
Nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Adapun nilai-nilai yang
berhubungan dalam menghitung nilai buku, sebagai berikut:
·
Nilai Nominal
Harga nominal
merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting karena deviden yang dibayarkan atas saham
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
·
Agio Saham
Selisih yang
dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan niali nominal sahamnya.
Misalnya nilai nominal saham perlembar sebesar Rp. 5000.- dan saham dijual
sebesar Rp. 8000.- per lembar, maka agio saham perlembar adalah Rp.3000.-
agio saham ini ditampilkan dalam neraca dengan
nilai totalnya yaitu agio perlembar dikalikan dengan jumlah lembar yang dijual.
·
Nilai Modal di setor
Total yang
dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan
saham preferen atau saham biasa.
·
Laba ditahan(Retairned Earning)
Laba yang tidak
dibagikan kepada pemegang saham. Laba tersebut nantinya akan di masukan kembali
atau diinvestasikan kembali kepada perusahaan sebagai sumber dana internal dan
otomatis akan menambah ekuitas pemilik saham dalam neraca.
b)
Nilai pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.
Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah
yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan merupakan harga yang
benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di
pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga antara investor dengan
perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media
lain adalah harga pasar yang tercatat pada waktu penutupan (closing price) aktivitas
di Bursa Efek Indonesia. nilai
pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di
bursa efek.
c) Nilai Intrinsik
Adalah nilai yang sebenarnya dari suatu saham.
Ada dua macam analisis yang digunakan dalam menentukan nilai yang sebenarnya yaitu
analisis fundamenta (analisis perusahaan) dan analisis teknis. Analisis
fundamental menggunakan data yang berasal dari perusahaan (misalnya laba,
deviden yg harus dibayar, penjualan dll) sedangkan analisis teknis menggunakan
data pasar dari saham (misalnya harga dan volume transaksi saham). Analisis
teknis banyak digunakan oleh praktisi sedangkan analisis fundamental banyak
digunakan oleh akademisi dalam menentukan harga saham. Dalam analisis
fundamental ada dua pendekatan untuk menghitung nilai yang sebenarnya yaitu
pendekatan nilai sekarang (present value approach) dan pendekatab PER (P/E
ratio approach)
2.4.Faktor-Faktor yang mempengaruhi harga
saham
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran
dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada
umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih
besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham cenderung akan
naik. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari
internal dan eksternal perusahaan. faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan
harga saham:
1.
Perkiraan Peforma Perusahaan
Beberapa faktor
perkiraan perubahan peforma perusahaab go public yang mempengaruhi pergerakan
harga saham dibursa meliputi perkiraan tingkat laba, earning per share (EPS)
dan deviden tunai yang akan dibagikan serta tingkat rasio utang dan rasio nilai
buku (PBV)
2.
Kebijakan Korporasi yang dilakukan Perusahaan
Kebijakan
korporasi tersebut tentunya dapat mempengaruhi harga saham. Misalnya: PT A
berencana mengakuisisi PT B dimana PT B Fundamentalnya dianggap kurang baik,
menjelang diadakannya akuisisi Saham PT B akan cenderung meningkat.
3.
Kebijakan pemerintah
Kebijakan
pemerintah baik yang bersifat wacana atau pun resmi seperti perpajakan
perseroan, kebijakan ekspor-impor, kebijakan PMA, dan lain-lain dapat
mempengaruhi harga saham perusahaan go public.
4.
Fluktuasi Nilai Mata Uang
Sebagai contohnya
apabila niali rupiah terhadap dolar mengalami penurunan artinya harga-harga
saham yang diperdagangkan di bursa
mengalami penurunan juga. Berbeda dengan perusahaan yang bergerak di bidang
ekspor mungkin harga sahamnya akan
meningkat kerena meningkatnya laba yang disebabkan kenaikan dolar.
5.
Kondisi Makro Ekonomi dan Politik Keamanan
Kondisi makro
ekonomi seperti tingkat inflasi dan pengangguran yang tinggi serta tidak
stabilnya keadaan politik dan keamanan dapat berpengaruh langsung terhadap
transaksi perdagangan saham dibursa efek.
Misalnya jika politik keamanan di Indonesia memburuk, maka IHSG pun akan
cenderung turun.
6.
Tingkat Suku bunga perbankan
Hubungan pergerakan
tingkat suku bunga perbankan dengan pergerakan harga saham berbanding terbalik.
Artinya, jika suku bunga perbankan meningkat, maka harga-harga saham yang
diperdagangkan dibursa efek akan cenderung menurun.
7.
Rumor dan Setimen Pasar
Rumor dan sentiment
dapat mempengaruhi harga-harga saham di bursa efek. Contoh rumor CEO atau
direksi suatu perusahaan go public dapat secara langsung menurunkan harga saham
perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan Menurut Alwi (2003:87), faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan
harga saham yaitu:
1) Faktor
Internal yaitu:
a. Pengumuman
tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak,
perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan
produk, dan laporan penjualan.
b. Pengumuman
pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan
dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman
badan direksi manajemen (management board of director announcements)
seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur
organisasi.
d. Pengumuman
pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas,
laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi.
e. Pengumuman
investasi (investment announcements), seperti melakukan ekspansi pabrik,
pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
f. Pengumuman
ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak
baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman
laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal
dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS), dividen per
share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA),
dan lain-lain.
2) Faktor
Eksternal yaitu:
a. Pengumuman
dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta
asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan
oleh pemerintah.
b. Pengumuman
hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap
perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap
manajernya.
c. Pengumuman
industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan
tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan,
pembatasan/penundaaan trading.
d. Gejolak politik dalam
negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh
signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
e. Berbagai isu baik dari
dalam dan luar negeri.
2.5.Keuntungan dan Resiko Investasi Saham
Dua unsur yang
melekat pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan adalah hasil (return)
dan resiko (risk). Ada timbal balik setimbang antara hasil dan resiko,
umumnya apabila hasil suatu jenis investasi tinggi maka resikonya pun tinggi.
Begitu juga dengan investasi saham yang pada umumnya memiliki resiko dan hasil
yang tinggi. Dalam investasi saham, selain memperoleh kesempatan mendapatkan
dividen dan capital gain, investor memiliki keuntungan dari sifat saham
yang fleksibel dan liquid. Berikut deskripsinya yaitu:
a.
Dividen, yaitu bagian keuntungan dari perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Oleh karena saham adalah tanda bukti kepemilikian atas emiten (perusahaan
penerbit saham) maka investor/pemegang saham berhak mendapat bagian dari laba
perusahaan berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap
pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah tertentu untuk
setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend),
yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk saham
sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan
adanya pembagian dividen saham tersebut.
b.
Capital Gain, yaitu keuntungan yang berasal dari jual-beli saham
berupa selisih antara harga jual yang lebih tinggi dari harga beli. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital
gain. Investor seperti ini bisa saja membeli saham pada pagi hari, lalu
menjualnya kembali pada siang hari jika saham mengalami kenaikan harga.
c.
Fleksibel, berarti pemegang saham dapat menjual sebagian
sahamnya apabila tiba-tiba membutuhkan dana. Berbeda dengan investasi tanah,
properti, emas dan sebagainya yang harus dijual secara keseluruhan.
d.
Liquid, berarti prinsip good delivery dan good fund dalam
pasar modal menjamin investor mendapatkan saham dan dananya.
Adapun resiko
yang dapat terjadi dalam investasi saham, antara lain:
a.
Capital Loss, yaitu kerugian dari hasil
jual beli saham, berupa selisih antara harga jual yang lebih rendah dari harga
beli.
b.
Tidak mendapat deviden, berarti perusahaan akan membagikan
deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian,
perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami
kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan deviden
ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
c.
Saham dikeluarkan dari bursa (delisting),
berarti saham perusahaan di delist dari bursa umumnya karena kinerja
perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah
diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara
berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan
peraturan pencatatan di bursa.
d.
Saham suspend, berarti suatu saham diberhentikan (suspend)
perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat
menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari
status suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat
misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula
berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang menyebabkan
saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar
biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi
lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan
saham tersebut untuk kemudian diminta konfirmasi lainnya. Jika telah didapatkan
suatu informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut
dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.
e.
Resiko Likuidasi, berarti apabila
perusahaan
yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkut oleh pengadilan atau perusahaan
tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapatkan
prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil
penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional
kepada seluruh pemengang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan
perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan
resiko terberat dari seorang pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham
dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan dari saham
perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Saham
merupakan surat berharga sebagai bukti tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan, khususnya perusahaan public
yang memperdagangan sahamnya. Investasi dalam bentuk saham banyak dipilih para
investor karena saham mampu memberikan keuntungan yang menarik. Didalam saham
sendiri mempunyai beberapa jenis tersendiri Ditinjau
dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, cara peralihan, perdagangan. Selembar saham
mempunyai nilai atau harga. Konsep nilai ini merupakan hal yang berguna Karena
digunakan untuk untuk mengetahui saham-saham yang tumbuh dan murah. Nilai saham
bisa dibagi atas nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsic. Harga saham yang
terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga
saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal
dan eksternal perusahaan. Oleh karena itu berinvestasi saham merupakan salah
satu alternative dalam mengamankan dan meningkatkan kekayaan yang kita miliki. Ada
timbal balik setimbang antara hasil dan resiko, umumnya apabila hasil suatu
jenis investasi tinggi maka resikonya pun tinggi.
Begitu juga dengan investasi saham yang pada umumnya memiliki resiko dan hasil
yang tinggi.
3.2.Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh
dari sempurna dan tentunya banyak sekali
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya
kemaampuan kami. Dalam makalah ini tidak dijelaskan secara rinci perhitungan
dalam menentukan nilai saham, serta kurangnya penjelasan yang secara detail
dari setiap point-pointnya.
Selain mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
kami juga berharap makalah ini bermanfaat untuk kami dan juga tentunya bagi
pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Jugianto, 2000. Teori portofolio dan
analisis investasi. BPEE UGM: Yogyakarta.
Wahid, Ridho; 22 Agustus 2012; Makalah
saham; wahidridho.blogspot.co.id/2013/08/makalah-saham3618.html?m=1;
Saidi, ikhsan; 13 juli 2013; Makalah
Saham; ihsansaidi.blogspot.co.id/2013/07/makalah-saham.html?m=1;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar